
JAKARTA - Memasuki pertengahan Juli, harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina masih menunjukkan kestabilan setelah penyesuaian yang dilakukan awal bulan ini. Sejak 1 Juli 2025, Pertamina melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi berdasarkan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang mengatur perhitungan harga jual eceran BBM non-subsidi. Namun, selama dua pekan terakhir hingga 16 Juli 2025, harga BBM di sejumlah wilayah tetap stabil, tanpa adanya perubahan harga baru.
Penyesuaian Harga BBM Non Subsidi dan Dampaknya
Penyesuaian harga BBM non-subsidi ini menjadi langkah penting yang diambil Pertamina dalam menyesuaikan harga sesuai dengan kondisi pasar dan kebijakan pemerintah. Kenaikan harga pada awal Juli tersebut merupakan upaya untuk menyelaraskan harga jual BBM non-subsidi agar sesuai dengan perhitungan yang lebih tepat dan transparan sesuai ketentuan kementerian.
Baca Juga
Meski harga sudah naik awal bulan, dalam dua pekan berikutnya sejak penyesuaian, harga BBM tidak mengalami fluktuasi berarti. Hal ini menandakan bahwa harga bahan bakar yang ditawarkan ke masyarakat masih dalam kondisi yang stabil dan dapat diprediksi.
Harga BBM Subsidi Tetap, Meringankan Beban Masyarakat
Selain harga BBM non-subsidi yang sudah disesuaikan, harga BBM subsidi juga masih tetap sama, tanpa adanya kenaikan. Ini menjadi kabar baik bagi masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah yang mengandalkan BBM subsidi untuk kebutuhan transportasi dan aktivitas sehari-hari.
Solar subsidi, misalnya, tetap dijual dengan harga Rp 6.800 per liter di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek, Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Timur. Begitu juga Pertalite, yang merupakan jenis BBM subsidi, tetap dipatok pada harga Rp 10.000 per liter.
Daftar Harga BBM Pertamina per Wilayah
Harga BBM Pertamina memang bervariasi sesuai dengan wilayah masing-masing. Berikut rincian harga BBM non-subsidi dan subsidi di sejumlah daerah penting:
Jabodetabek dan Pulau Jawa
Pertamax: Rp 12.500 per liter
Pertamax Turbo: Rp 13.500 per liter
Pertamax Green: Rp 13.250 per liter
Pertamina Dex: Rp 13.320 per liter
Dexlite: Rp 13.650 per liter
Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter
Pertalite: Rp 10.000 per liter
Sumatra Utara
Pertamax: Rp 12.800 per liter
Pertamax Turbo: Rp 13.800 per liter
Pertamina Dex: Rp 13.950 per liter
Dexlite: Rp 13.610 per liter
Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter
Pertalite: Rp 10.000 per liter
Sumatra Selatan
Pertamax: Rp 12.800 per liter
Pertamax Turbo: Rp 13.800 per liter
Pertamina Dex: Rp 13.950 per liter
Dexlite: Rp 13.610 per liter
Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter
Pertalite: Rp 10.000 per liter
Kalimantan Timur
Pertamax: Rp 12.500 per liter
Pertamax Turbo: Rp 13.500 per liter
Pertamina Dex: Rp 13.950 per liter
Dexlite: Rp 13.610 per liter
Solar Subsidi: Rp 6.800 per liter
Pertalite: Rp 10.000 per liter
Kestabilan Harga Sebagai Indikator Ketahanan Pasokan
Kestabilan harga ini tidak lepas dari upaya Pertamina dalam menjaga pasokan dan distribusi BBM agar berjalan lancar di seluruh wilayah Indonesia. Harga yang tidak berubah dalam waktu dua pekan ini menjadi sinyal positif bagi konsumen dan pelaku usaha yang bergantung pada bahan bakar untuk aktivitas mereka.
Dengan harga yang stabil, konsumen dapat lebih mudah merencanakan kebutuhan dan anggaran untuk transportasi, sementara Pertamina juga terus berupaya menyediakan produk BBM yang sesuai dengan standar dan kebutuhan pasar.
Kebijakan Pemerintah dan Peran Pertamina
Kebijakan penyesuaian harga BBM non-subsidi ini sekaligus menunjukkan bahwa pemerintah dan Pertamina bekerja sama untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dengan kondisi pasar energi global. Keputusan Menteri ESDM yang menjadi dasar penyesuaian harga tersebut diharapkan dapat memberikan transparansi dan keadilan dalam penentuan harga jual BBM.
Selain itu, pemerintah juga mempertahankan harga BBM subsidi agar tetap terjangkau oleh masyarakat yang membutuhkan, sehingga beban ekonomi mereka bisa lebih ringan.
Harga BBM Pertamina pada Rabu, 16 Juli 2025 menunjukkan kondisi yang stabil pasca penyesuaian awal bulan. Dengan harga BBM subsidi yang tetap terjangkau dan harga non-subsidi yang sudah disesuaikan, Pertamina berhasil menjaga keseimbangan antara kebutuhan konsumen dan dinamika pasar.
Informasi harga BBM ini penting diketahui masyarakat sebagai dasar untuk perencanaan penggunaan bahan bakar dalam aktivitas sehari-hari. Kestabilan harga juga menjadi indikator bahwa pasokan BBM dalam negeri berjalan dengan baik, mendukung mobilitas masyarakat dan roda perekonomian nasional.
Dengan tetap memantau perkembangan harga BBM dari waktu ke waktu, masyarakat dapat menyesuaikan kebutuhan dan anggaran mereka sesuai situasi terkini. Pertamina sebagai perusahaan energi nasional terus berkomitmen menjaga layanan terbaik bagi seluruh lapisan masyarakat, menjadikan harga yang kompetitif dan pasokan yang andal sebagai prioritas utama.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.