
JAKARTA - Saat sebagian besar harga sembako relatif stabil, dinamika terjadi pada dua komoditas cepat bergerak di Jawa Timur bawang merah yang naik tipis dan cabai rawit merah yang justru turun. Perubahan kecil ini mencerminkan ketidakpastian pasokan jangka pendek dan pentingnya konsumen untuk terus memantau fluktuasi harian agar tetap hemat dalam belanja kebutuhan pangan.
Komoditas yang Berubah: Bawang Merah & Cabai Rawit Merah
Per hari ini, tercatat bahwa harga bawang merah naik sekitar Rp?1.000 per kilogram, menjadikannya Rp?40.505/kg. Sementara itu, cabai rawit merah mengalami penurunan tajam hingga Rp?1.400 per kg, kini berada di angka Rp?59.556/kg. Fluktuasi kecil namun signifikan ini menunjukkan bahwa meski sebagian besar sembako stabil, komoditas volatil tetap mengalami pergerakan harga.
Baca Juga
Penyebab Dinamika Harga Cepat Bergerak
Beberapa faktor utama yang memengaruhi perubahan harga sembako harian antara lain:
Cuaca ekstrim atau gagal panen lokal yang memengaruhi biaya produksi dan distribusi.
Biaya transportasi yang meningkat akibat kenaikan harga bahan bakar.
Perubahan kebijakan pemerintah seperti pembatasan ekspor atau insentif produksi.
Faktor musiman atau pasokan lokal, terutama pada produk hortikultura.
Perubahan marginal seperti pada bawang dan cabai rawit menunjukkan bahwa pasokan lokal cukup sensitif terhadap perubahan mendadak di rantai distribusi.
Harga Sembako Lainnya Tetap Stabil
Selain dua komoditas di atas, sebagian besar harga sembako utama di Jawa Timur tetap stagnan. Berikut daftar harga lengkap yang dihimpun pukul 10.22 WIB hari ini Rabu, 16 Juli 2025:
Beras premium: Rp?14.926/kg
Beras medium: Rp?12.924/kg
Gula kristal putih: Rp?16.649/kg
Minyak goreng curah: Rp?18.519/liter
Minyak goreng kemasan premium: Rp?20.067/liter
Minyak goreng kemasan sederhana: Rp?17.307/liter
Minyakita: Rp?16.514/liter
Daging sapi paha belakang: Rp?118.670/kg
Daging ayam ras: Rp?31.441/kg
Daging ayam kampung: Rp?67.719/kg
Telur ayam ras: Rp?27.384/kg
Telur ayam kampung: Rp?46.313/kg
Cabai merah keriting: Rp?33.632/kg
Cabai merah besar: Rp?32.881/kg
Bawang putih: Rp?31.006/kg
Ikan teri: Rp?75.972/kg
Tomat: Rp?24.086/kg
Harga-harga ini menunjukkan ketahanan sebagian besar bahan pokok terhadap fluktuasi mendadak, sekaligus menjadi acuan stabilitas pasokan dan distribusi.
Mengapa Bawang Merah dan Cabai Rawit Lebih Volatil?
Dua komoditas tersebut menunjukkan kecenderungan volatilitas lebih tinggi karena karakteristiknya:
Rantai pasok pendek dan cepat rusak, sehingga mudah terdampak cuaca atau gangguan distribusi.
Permintaan harian konsisten tinggi, terutama untuk cabai rawit sebagai bumbu dapur sehari-hari.
Pasokan sering bergantung pada hasil panen lokal yang musiman, sehingga distribusi rentan mengalami tekanan jika terjadi gangguan produksi.
Meskipun naik turun harga relatif kecil, pergerakan pada keduanya dapat berdampak langsung pada pengeluaran bulanan rumah tangga.
Tips Cerdas Menghadapi Harga Berubah
Agar pengeluaran rumah tangga tetap terkendali, beberapa langkah berikut patut dipertimbangkan:
Pantau harga pasar lokal harian, baik melalui aplikasi resmi maupun informasi pedagang lokal.
Beli dalam jumlah yang sesuai kebutuhan untuk menghindari pemborosan dan membusuknya komoditas segar.
Coba substitusi bumbu, seperti menggunakan cabai merah keriting saat harga rawit tinggi.
Manfaatkan promo atau bulk buying untuk beras, minyak, dan gula yang stabil harganya.
Simpan cadangan kecil, seperti bawang merah atau bawang putih, untuk meredam fluktuasi ketika harga melonjak.
Dampak Sosial Ekonomi Fluktuasi Harga
Rumah tangga miskin cenderung terdampak cepat, karena pengeluaran mereka lebih dominan untuk kebutuhan pangan harian.
Pedagang kecil atau warung makan secara langsung merasakan lonjakan biaya bahan baku ketika harga bumbu naik.
Stabilitas harga komoditas pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur menjadi fondasi ketahanan pangan regional.
Peran Pemerintah dan Strategi Ke Depan
Pemerintah daerah dan pusat dapat mengambil langkah untuk menghadapi gejolak semacam ini:
Penerapan buffer stock lokal untuk komoditas strategis, seperti bawang dan cabai.
Kemudahan distribusi antarwilayah bila pasokan lokal terganggu.
Program subsidi atau bantuan pangan terarah saat terjadi lonjakan harga mendadak.
Peningkatan informasi pasar bagi masyarakat lewat sistem digital atau publikasi rutin.
Mengurai Pola Cuaca dan Musiman
Pelaku pertanian dan pemerintah perlu turut memperhatikan pola musim untuk memprediksi pergeseran pasokan. Misalnya, musim hujan ekstrem bisa menurunkan hasil panen bawang atau cabai, sementara musim kemarau panjang bisa memperlambat distribusi.
Program pelatihan dan teknologi budidaya tahan iklim dapat memperkecil risiko gagal panen, sekaligus meningkatkan produktivitas petani lokal.
Perubahan harga yang terjadi saat ini menunjukkan bahwa mayoritas sembako di Jatim berada dalam kondisi stabil. Dinamika minor pada bawang merah dan cabai rawit menunjukkan pentingnya komoditas cepat bergerak bagi stabilisasi biaya pangan harian.
Dengan memanfaatkan strategi pengadaan bijaksana, substitusi bahan, serta sistem distribusi yang baik, konsumen dapat menghadapi fluktuasi ini tanpa tekanan berat. Sementara itu, pemerintah dan pelaku pasar diharapkan terus memperkuat sistem informasi, buffer supply, dan dukungan terhadap produksi komoditas lokal agar stabilitas harga bisa dipertahankan.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
15 Proyek Energi Baru, SKK Migas Fokus Sinergi
- 16 Juli 2025
2.
Harga Minyak Terkoreksi, Fokus ke Tenggat Waktu
- 16 Juli 2025
3.
Update Harga BBM Non Subsidi Juli 2025
- 16 Juli 2025
4.
Erick Thohir Ingatkan Timnas U 23 Tetap Fokus
- 16 Juli 2025
5.
Inovasi UMKM, Kulit Semangka Jadi Camilan Lezat
- 16 Juli 2025