PGN Gencarkan Negosiasi Hulu untuk Pasokan Gas Berkelanjutan

PGN Gencarkan Negosiasi Hulu untuk Pasokan Gas Berkelanjutan
PGN Gencarkan Negosiasi Hulu untuk Pasokan Gas Berkelanjutan

JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan keberlanjutan energi nasional, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) tampil sebagai pemain kunci dengan strategi proaktif melalui negosiasi intensif bersama para produsen hulu gas. Langkah ini bukan hanya untuk menjamin suplai gas tetap stabil, tetapi juga demi memastikan keberlanjutan harga yang kompetitif bagi seluruh lapisan konsumen, dari rumah tangga hingga industri besar.

Komitmen Jaga Keberlanjutan Pasokan

PGN, sebagai bagian dari Subholding Gas Pertamina, memegang peranan penting dalam menjamin suplai gas bumi di Indonesia. Dalam upayanya menjaga kesinambungan ini, PGN mengambil langkah agresif dengan melakukan negosiasi aktif bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) atau produsen hulu gas dalam negeri.

Baca Juga

Dorong Produksi Kopi, Petani Tabalong Terima Bibit Gratis

“Jadi memang kita berusaha semaksimal mungkin agar sustainability dari industri itu tetap terjaga. Makanya PGN quite aggressive negosiasi dengan para-para K3S yang menghasilkan pasokan dan juga tentu hal ini juga difasilitasi oleh pemerintah,” ujar Direktur Komersial PGN, Ratih Esti Prihatini.

Peran Pemerintah dalam Fasilitasi

Ratih juga menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam menjamin keberhasilan strategi tersebut. Kolaborasi ini melibatkan pengaturan alokasi gas yang sesuai serta pengawasan dalam menjaga harga tetap wajar bagi konsumen akhir.

PGN tidak bekerja sendiri. Pemerintah berperan sebagai fasilitator dan penghubung, memastikan bahwa kebutuhan konsumen terpenuhi tanpa mengorbankan kepentingan produsen.

Ekspansi Infrastruktur Gas Nasional

Tidak hanya fokus pada sisi pasokan, PGN juga terus memperkuat jaringan infrastruktur gas bumi nasional. Langkah ini dilakukan agar distribusi gas menjangkau seluruh wilayah Indonesia—baik melalui jaringan pipa maupun alternatif non-pipa seperti LNG (Liquefied Natural Gas) dan CNG (Compressed Natural Gas).

“Ada yang non-pipa yang kita bilang ada beyond pipeline, dan itu adalah bentuk LNG dan juga CNG, mostly daerah-daerah yang tidak terjangkau oleh pipa,” lanjut Ratih.

Saat ini, PGN Group telah memiliki sejumlah infrastruktur utama di wilayah Indonesia bagian Barat. Beberapa infrastruktur penting antara lain Pipa Transmisi Sumatera–Jawa, unit regasifikasi dan penyimpanan gas terapung (FSRU) Lampung dan Jawa Barat, serta fasilitas LNG di Arun.

Optimisasi Jaringan dari Aceh ke Jawa Timur

Dengan rencana pembangunan Pipa Dumai–Sei Mangkei dan penyelesaian ruas Pipa Cirebon–Semarang (Cisem) Tahap II, PGN menargetkan konektivitas jaringan pipa dari Aceh hingga Jawa Timur akan terwujud. Hal ini memungkinkan suplai gas yang lebih luas dan efisien—tidak hanya untuk kebutuhan industri, tetapi juga untuk jaringan gas rumah tangga (jargas).

Proyek ini menjadi tumpuan utama dalam pemerataan akses energi bersih yang efisien dan terjangkau bagi masyarakat luas di berbagai daerah.

Pengembangan LNG Hub Arun dan Terminal Penerimaan LNG Jawa

Dalam rangka memperkuat ketahanan energi dan pemanfaatan gas bumi secara maksimal, PGN juga mengembangkan LNG Hub di Arun. Di sana, PGN melakukan revitalisasi tangki tua dan membangun tangki baru sebagai bagian dari strategi jangka panjang.

“Keberadaan LNG Hub Arun akan meningkatkan pemanfaatan LNG, sehingga meningkatkan sumber pasokan gas bumi untuk pelanggan di berbagai sektor,” ujar Ratih.

Selain itu, PGN juga tengah menjajaki pengembangan terminal penerimaan LNG di wilayah Jawa sebagai salah satu bentuk diversifikasi pasokan.

Fokus Pasar Timur Indonesia: Listrik dan Smelter

Pasar potensial yang juga menjadi perhatian PGN adalah wilayah Indonesia bagian Timur, terutama untuk sektor kelistrikan, industri, dan smelter. Salah satu proyek penting yang tengah digarap saat ini adalah program gasifikasi LNG untuk pembangkit listrik di Papua Utara yang dilakukan bersama PLN EPI.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi nasional dalam pengurangan ketergantungan terhadap bahan bakar fosil konvensional, sekaligus mendukung transisi menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Integrasi Hulu dan Hilir sebagai Kunci Stabilitas

Keseluruhan strategi PGN dalam memperkuat pasokan gas nasional pada dasarnya bertumpu pada integrasi antara sektor hulu dan hilir. Dengan memperkuat koordinasi antara produsen dan pengguna akhir, serta didukung oleh pembangunan infrastruktur dan peran aktif pemerintah, PGN menciptakan ekosistem gas bumi yang tangguh dan adaptif.

Hal ini penting untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga dalam jangka panjang, terutama di tengah fluktuasi harga energi global serta meningkatnya kebutuhan energi domestik.

Masa Depan Energi Gas di Indonesia

Dengan semua langkah yang dilakukan, PGN tidak hanya menjamin pasokan saat ini, tetapi juga mempersiapkan masa depan energi gas di Indonesia. Pengembangan infrastruktur, inovasi dalam bentuk beyond pipeline, serta pendekatan agresif dalam negosiasi pasokan menjadi fondasi kuat untuk masa depan energi nasional yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Dari sisi strategis, apa yang dilakukan PGN mencerminkan visi jangka panjang menuju ketahanan energi dan efisiensi distribusi. Melalui pendekatan terintegrasi, PGN memainkan peran ganda sebagai penghubung antara sumber daya alam dan kebutuhan masyarakat, sekaligus sebagai pionir dalam transformasi sistem energi nasional.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Garuda Indonesia Buka Rute Umrah dari Palembang

Garuda Indonesia Buka Rute Umrah dari Palembang

Strategi Transportasi Rendah Emisi Indonesia

Strategi Transportasi Rendah Emisi Indonesia

Harga Sembako Stabil di Pacitan

Harga Sembako Stabil di Pacitan

Bisnis Rumahan Untung Besar, Modal Minim

Bisnis Rumahan Untung Besar, Modal Minim

Blu by BCA Tawarkan Tiket Transjakarta Rp 4

Blu by BCA Tawarkan Tiket Transjakarta Rp 4