
JAKARTA - Ketika banyak anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem masih terpinggirkan dari layanan pendidikan berkualitas, Sekolah Rakyat muncul sebagai harapan baru. Berkedudukan bukan sekadar sekolah alternatif, melainkan wadah pendidikan transformatif—yang mampu menghadirkan sekolah dengan kurikulum adaptif, pembentukan karakter, dan penghormatan terhadap potensi siswa. Fahira Idris, anggota DPD RI sekaligus pemerhati pendidikan, menekankan bahwa kehadiran Sekolah Rakyat bukan hanya untuk menjangkau mereka yang terbengkalai, tapi juga menghidupkan semangat pembaruan sistemik di tingkat lokal.
Tiga Pilar yang Membentuk Inti Sekolah Rakyat
Fahira menyampaikan bahwa Sekolah Rakyat harus memiliki tiga fondasi kokoh agar mampu menjadi institusi transformatif:
Baca Juga
Akademik adaptif dan digital: Kurikulum harus responsif terhadap kebutuhan lokal serta integrasi teknologi digital yang memfasilitasi akses belajar, terutama di daerah terpencil.
Pendidikan karakter dan kepemimpinan: Anak-anak tidak hanya diajar pelajaran, tetapi juga diasah menjadi pribadi yang mandiri, penuh tanggung jawab, dan mampu memimpin diri maupun komunitas.
Pendekatan berbasis minat dan bakat: Melalui pendalaman potensi masing-masing siswa, sekolah mampu menciptakan pengalaman belajar yang bersifat personal.
Dengan penerapan ketiga aspek tersebut, Sekolah Rakyat menjanjikan pendidikan yang tak hanya diukur dari kemampuan akademis semata, tetapi juga keberdayaan sosial dan kerjasama dalam komunitas.
Sekolah sebagai Pusat Pendidikan Komunitas
Sekolah Rakyat diharapkan lebih dari bangunan; ia menjadi ruang kehidupan bersama masyarakat. Sekolah harus dibuka untuk berbagai kegiatan seperti pelatihan keterampilan, diskusi sosial, webinar tentang pertanian atau budaya lokal, hingga pelestarian perangkat daerah. Fungsi ini menjadikan sekolah sebagai pusat sinergi sosial yang menguatkan relasi antar generasi dan mempertahankan akar budaya. Pendekatan ini membuka ruang agar Sekolah Rakyat menjadi institusi pendidikan yang tumbuh dari kehidupan masyarakatnya sendiri.
Fasilitas Asrama dan Integrasi Teknologi
Model asrama menjadi fitur strategis: memungkinkan siswa dari luar daerah atau keluarga tidak mampu mendapati akses stabil ke sekolah. Fasilitas ini memberi tambahan struktur pembentukan karakter dan disiplin. Lalu, integrasi teknologi melalui akses internet, perangkat komputer, dan modul digital membuka jendela ke dunia global. Dengan metode pembelajaran daring atau hybrid, Sekolah Rakyat dapat memperluas akses pembelajaran, bahkan di area terpencil sekalipun.
Pembelajaran yang Dipersonalisasi
Untuk menumbuhkan siswa dengan potensi masing-masing, Sekolah Rakyat menerapkan metode personalisasi:
Pemetaan bakat dan minat awal sejak baru masuk sekolah.
Mentor khusus untuk siswa dengan bakat di bidang seni, sains, olah raga, atau wirausaha.
Program pengembangan keterampilan praktis seperti kerajinan tangan, pertanian perkotaan, dan teknologi.
Dengan metode ini, Sekolah Rakyat mampu mencetak lulusan yang bukan hanya siap memasuki jenjang pendidikan berikutnya, tetapi juga mandiri dan kompeten dalam bidang bakatnya.
Pendidikan Karakter serta Kepemimpinan Sosial
Sekolah Rakyat membekali siswa dengan karakter kepemimpinan melalui layanan masyarakat seperti:
Kegiatan kebersihan lingkungan sekolah, menumbuhkan tanggung jawab bersama.
Pemimpin kecil: siswi atau siswa bergiliran memimpin apel, rapat kelas, atau kegiatan sosial.
Proyek komunitas seperti pembelajaran bagi orang tua, penanaman bibit pohon, atau kampanye literasi.
Melalui aktivitas semacam itu, anak-anak belajar bersosialisasi dan memahami nilai persatuan, empati, serta gotong royong sejak dini.
Model Inklusif untuk Pendidikan Nasional
Keberhasilan Sekolah Rakyat dapat dijadikan model pendidikan alternatif yang relevan secara nasional. Dengan menempatkan anak-anak di daerah tertinggal sebagai objek sekaligus subjek pendidikan, model ini menawarkan:
Kurikulum relevan dengan kehidupan lokal.
Pendanaan berbasis kemitraan desa, BUMN, dan LSM.
Pelatihan bersama dengan tenaga ahli dari kota besar yang datang dan menginspirasi.
Jika sukses, Sekolah Rakyat dapat menjadi blueprint bagi pemerintah untuk memperkuat pendidikan inklusif di seluruh penjuru negeri.
Tantangan dan Solusi yang Dihadapi
Membangun Sekolah Rakyat bukan tanpa rintangan:
Koordinasi multi-elemen diperlukan antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat.
Dana jangka panjang merupakan elemen krusial, memerlukan inovasi pendanaan seperti CSR, crowdfunding, atau dana desa.
Pengembangan kapasitas guru agar mampu menerapkan metode pembelajaran baru seperti digital dan karakter.
Namun potensi manfaatnya sangat besar: pembelajaran berkualitas yang bertahan di komunitas, tidak terbatas prioritas kota besar.
Program ini sudah dijalankan pada tahun ajaran 2025–2026, diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto, menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan ekstrem. Tahap awal meliputi pembangunan infrastruktur, penyusunan modul pembelajaran adaptif, dan pelatihan guru. Pilot project dilakukan di beberapa kabupaten untuk evaluasi efektivitas sebelum diperluas.
Pendidikan yang Mengakar pada Komunitas
Sekolah Rakyat mewakili model pendidikan yang kokoh dari akar, bukan pusat, dan menjadi solusi nyata pendidikan inklusif. Ia menawarkan pendidikan yang:
Merata di seluruh wilayah,
Peka terhadap karakter dan potensi lokal,
Memaknai pendidikan sebagai kekuatan transformatif.
Jika terus dikembangkan dan disokong sistemik, Sekolah Rakyat bisa menjadi katalis perubahan terbesar dalam sistem pendidikan Indonesia—menjawab krisis akses dan membentuk generasi berkualitas dari sabang hingga merauke.
Dengan demikian, Sekolah Rakyat menjadi contoh bahwa pendidikan besar tidak hanya terlahir dari gedung megah dan pusat kota, tapi juga dari sekolah di pinggiran yang dibangun dengan komitmen untuk memberdayakan anak-anak Indonesia tertinggal.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
15 Proyek Energi Baru, SKK Migas Fokus Sinergi
- 16 Juli 2025
2.
Harga Minyak Terkoreksi, Fokus ke Tenggat Waktu
- 16 Juli 2025
3.
Update Harga BBM Non Subsidi Juli 2025
- 16 Juli 2025
4.
Erick Thohir Ingatkan Timnas U 23 Tetap Fokus
- 16 Juli 2025
5.
Inovasi UMKM, Kulit Semangka Jadi Camilan Lezat
- 16 Juli 2025