Dorong Literasi Pasar Modal Syariah dan Finansial
JAKARTA - Universitas Ahmad Dahlan (UAD) kembali menggelar seminar edukatif seputar investasi pasar modal dengan menghadirkan ratusan mahasiswa lintas program studi. Seminar bertema "Investor Lab: Eksperimen dan Analisis dalam Dunia Saham" ini bukan sekadar ajang materi, melainkan platform nyata bagi generasi muda untuk langsung mempraktikkan analisis investasi dengan fokus khusus pada pasar modal syariah sehingga menjadi bekal strategis di era ekonomi digital.
Acara berlangsung di Auditorium Kampus I-A UAD pada hari Jumat, dan dirancang untuk meningkatkan literasi keuangan mahasiswa serta memperkuat keterampilan praktis dalam memahami dinamika pasar saham berdasarkan data historis dan struktur regulasi.
Pasar Modal sebagai Wahana Milik Generasi Muda
Baca Juga
Agnes?Sindhunita?Kusumastuti, Executive Trainer dari Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (KP BEI) Yogyakarta, hadir sebagai keynote speaker dan membuka wawasan peserta mengenai berbagai instrumen pasar modal mulai dari saham, obligasi, reksa dana, hingga produk derivatif. Ia juga menjelaskan bagaimana inflasi dapat memengaruhi nilai investasi dan pentingnya memahami kerangka regulasi pasar modal Indonesia.
“Per 1 Juli, terdapat lebih dari 900 emiten yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Ini adalah peluang besar bagi generasi muda untuk ikut memiliki bisnis dan berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya dalam paparan materinya.
Menurut Agnes, jumlah emiten yang besar tersebut membuka jalan bagi mahasiswa dan investor baru untuk mulai membangun portofolio. Ia menekankan bahwa edukasi dan strategi investasi adalah pondasi keberhasilan di dunia pasar modal.
Pendekatan Syariah dalam Analisis Saham
Memasuki sesi selanjutnya, Hery?Gunawan?Muhamad, Kepala Divisi Syariah di FAC Sekuritas, memandu mahasiswa untuk memahami strategi investasi berbasis prinsip syariah. Ia memberikan penekanan pada penggunaan data historis dalam mengidentifikasi saham sesuai kaidah halal, seperti menghindari perusahaan yang bergerak di sektor riba atau spekulasi tinggi.
Meski instrumen seperti saham syariah semakin populer di kalangan mahasiswa Muslim, Hery menekankan bahwa analisis data tetap menjadi kunci. “Pasar modal syariah kini semakin diminati oleh generasi muda Muslim,” ujarnya, menegaskan relevansi pendekatan berbasis prinsip agama namun tetap rasional dan berbasis data.
Interaksi Intens dan Antusiasme Tinggi
Semangat tinggi terlihat jelas di antara mahasiswa yang hadir. Mereka aktif mengajukan pertanyaan mengenai teknik seleksi saham, strategi menghadapi volatilitas pasar, serta langkah awal bagi investor pemula. Pertanyaan-pertanyaan tersebut mengindikasikan kesiapan generasi muda untuk tidak hanya sekadar mendengar materi, tetapi juga mengimplementasikannya dalam simulasi dan praktek langsung.
Literasi Finansial sebagai Bekal Profesional
Ahmad?Rizal?Solihuddin, Direktur Pembina Galeri Investasi UAD, menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan dukungan panitia. Ia menekankan bahwa pemahaman pasar modal tidak hanya relevan bagi yang bergerak di bidang keuangan, tetapi juga penting sebagai bekal memasuki dunia profesional dan kewirausahaan.
“Pemahaman yang baik tentang pasar modal akan menjadi modal penting bagi mahasiswa untuk bersaing di dunia kerja maupun membangun usaha sendiri. Seminar seperti ini menjadi langkah awal yang strategis,” jelasnya.
Menurut Rizal, kemajuan teknologi dan gaya ekonomi digital mengharuskan generasi muda memiliki kemampuan membaca kesempatan pasar, bukan hanya berperan sebagai konsumen.
Peran KSPM UAD dalam Ekosistem Literasi Finansial
Dengan menghadirkan acara ini, Kelompok Studi Pasar Modal (KSPM) UAD menegaskan komitmennya sebagai fasilitator literasi finansial kampus. Mereka tak hanya memberikan materi tetapi juga menciptakan tempat simulasi pelatihan investasi nyata melalui Investor Lab. Langkah ini bertujuan membentuk generasi muda yang tidak hanya melek investasi, tetapi juga cakap mengambil keputusan berdasarkan analisis data dan struktur pasar.
Program semacam ini diharapkan menjadi pemicu terbentuknya komunitas investasi yang aktif, berintegritas, dan dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi nasional, terutama melalui pemberdayaan mahasiswa dan wirausahawan muda.
Rekomendasi
