Tiga Pilar PGN Dorong Gas Ramah Lingkungan

Tiga Pilar PGN Dorong Gas Ramah Lingkungan
Tiga Pilar PGN Dorong Gas Ramah Lingkungan

JAKARTA - Komitmen untuk mewujudkan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan terus diperkuat oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Sebagai bagian dari subholding gas milik Pertamina, perusahaan tidak hanya berfokus pada kinerja bisnis, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan dalam setiap langkah operasionalnya. Salah satu upaya PGN dalam menjalankan strategi tersebut adalah dengan mengoptimalkan tiga elemen utama yang menjadi pilar penting pengelolaan bisnis gas bumi berwawasan lingkungan.

Direktur Manajemen Risiko PGN, Arief Kurnia Risdianto, menyampaikan bahwa ketiga elemen tersebut mencakup sistem manajemen risiko, pemilihan peralatan atau equipment yang sesuai standar, serta penguatan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan sadar lingkungan.

“Kegiatan operasional bisnis gas bumi PGN berdampingan dengan lingkungan di antaranya operasional yang berlokasi di lepas pantai, dan jaringan pipa transmisi gas bumi yang melintasi laut, dengan pengelolaan bisnis gas bumi mulai dari upstream, midstream hingga downstream,” ungkap Arief dalam keterangannya di Jakarta.

Baca Juga

Energi Bersih Makin Dilirik, Pasar Karbon Tumbuh Positif

Menurut Arief, dalam seluruh proses tersebut, PGN menyadari pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Karena itu, perusahaan merasa memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dijalankan tidak memberikan dampak negatif terhadap ekosistem sekitar dan tetap berkelanjutan.

“PGN memiliki tanggung jawab agar keseluruhan bisnis tersebut berjalan berkelanjutan dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan,” imbuhnya.

Manajemen Risiko: Mitigasi untuk Keberlanjutan

PGN menempatkan sistem manajemen risiko sebagai elemen pertama yang sangat krusial. Arief menjelaskan bahwa sistem ini diterapkan untuk mengidentifikasi berbagai risiko yang mungkin muncul selama pembangunan maupun pengelolaan infrastruktur gas bumi, terutama yang berlokasi di kawasan sensitif seperti lepas pantai dan area laut.

“PGN selalu mengidentifikasi risiko-risiko yang terjadi pada saat pembangunan maupun pengelolaan infrastruktur gas bumi, termasuk yang berlokasi di lepas pantai karena bersinggungan dengan ekosistem laut seperti Pipa SSWJ, KJG dan TGI,” jelas Arief.

Dengan pemetaan risiko yang matang, perusahaan mampu mengambil langkah mitigasi sejak awal guna mencegah dampak yang tidak diinginkan. Sistem ini tidak hanya meminimalkan potensi kerusakan lingkungan, tetapi juga berperan dalam menjaga keberlangsungan operasional perusahaan secara keseluruhan.

“Sistem manajemen risiko bertujuan untuk mengurangi dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari aktivitas operasional perusahaan yang mencakup aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan,” lanjutnya.

PGN juga telah mengintegrasikan prinsip-prinsip Environmental, Sustainability Social, dan Government Governance (ESG) ke dalam sistem manajemen risikonya. Integrasi ini menjadi pondasi untuk memastikan keberlanjutan menjadi bagian dari pengambilan keputusan strategis di perusahaan.

“PGN telah mengintegrasikan risiko Environmental, Sustainability Social, dan Government Governance (ESG) ke dalam manajemen risiko perusahaan,” ujarnya.

Peralatan Ramah Lingkungan dan Maintenance Berkala

Elemen kedua yang tak kalah penting adalah pemilihan peralatan atau equipment yang digunakan dalam operasional. PGN secara konsisten memastikan bahwa setiap peralatan memenuhi standar keamanan dan memiliki dampak minimal terhadap lingkungan.

Pemanfaatan teknologi terkini menjadi langkah yang ditempuh PGN untuk mendorong efisiensi sekaligus menekan potensi pencemaran. Arief menyebut bahwa kemajuan teknologi memudahkan perusahaan untuk memilih peralatan yang semakin ramah lingkungan.

“PGN melakukan langkah preventif dengan melakukan maintenance secara berkala agar peralatan yang dipakai selalu reliabel dan tidak menyebabkan bahaya yang besar,” ujarnya.

Dengan peralatan yang berkualitas dan terpelihara dengan baik, risiko kebocoran, gangguan operasional, atau pencemaran lingkungan dapat ditekan secara signifikan. Hal ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam menghadirkan proses bisnis yang aman dan berwawasan lingkungan.

SDM Berkompeten: Pilar Utama Operasi Berkelanjutan

Manusia menjadi faktor kunci dalam keberhasilan strategi berkelanjutan PGN. Karena itu, pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas menjadi elemen ketiga yang mendapat perhatian besar dari perusahaan.

“Secara rutin, kami menerapkan training dan safety culture yang baik untuk menciptakan operasional PGN yang safety dan ramah lingkungan,” jelas Arief.

PGN terus berupaya meningkatkan kompetensi dan kesadaran lingkungan di kalangan karyawan melalui berbagai program pelatihan. Selama tahun 2024, perusahaan mencatat rata-rata jam pelatihan mencapai 69 jam per karyawan, meningkat sebesar 72 persen dibandingkan periode sebelumnya. Fokus pelatihan diarahkan pada topik-topik strategis seperti energi bersih, teknologi digital, dan manajemen risiko operasional.

“Kesehatan, keamanan dan lingkungan adalah aspek yang saling berkaitan, sehingga dengan SDM yang selalu menanamkan tiga aspek tersebut, menciptakan lingkungan kerja yang aman dan berkelanjutan,” ujar Arief.

Peningkatan kompetensi ini turut berkontribusi terhadap catatan keselamatan kerja perusahaan. PGN berhasil mencatatkan 44.472.719 jam kerja aman pada tahun 2024, dengan total kumulatif mencapai 490.585.951 jam kerja aman. Ini menjadi bukti nyata bahwa budaya keselamatan dan kepedulian terhadap lingkungan telah menjadi bagian integral dari etos kerja perusahaan.

Tak hanya itu, PGN juga berhasil mempertahankan sertifikasi ISO 14001 untuk Sistem Manajemen Lingkungan dan ISO 45001 untuk Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kedua sertifikasi tersebut menunjukkan bahwa PGN telah menerapkan praktik terbaik internasional dalam operasional bisnisnya.

Menjadi Teladan dalam Transisi Energi

Dengan menyelaraskan strategi bisnis dan perlindungan lingkungan, PGN membuktikan bahwa industri energi fosil pun dapat dikelola secara bertanggung jawab. Melalui tiga elemen utama yang dijalankan secara konsisten—manajemen risiko, peralatan berkualitas, dan SDM kompeten—PGN terus mendorong terciptanya ekosistem energi yang lebih bersih, aman, dan berkelanjutan.

Langkah PGN ini diharapkan bisa menjadi contoh bagi pelaku industri energi lainnya dalam mendukung transisi energi nasional menuju masa depan rendah emisi dan ramah lingkungan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dokter Sarankan Deteksi Ginjal Anak Lebih Dini

Dokter Sarankan Deteksi Ginjal Anak Lebih Dini

BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

BYD Bangun Pabrik Mobil Listrik di Indonesia

Hari Ini, Kamis, 31 Juli 2025 Enam Shio Penuh Keberuntungan

Hari Ini, Kamis, 31 Juli 2025 Enam Shio Penuh Keberuntungan

5 Aplikasi Crypto Terbaik untuk Investasi Aman

5 Aplikasi Crypto Terbaik untuk Investasi Aman

Kemenkes Fokus Cegah Hepatitis B pada Kehamilan

Kemenkes Fokus Cegah Hepatitis B pada Kehamilan