
JAKARTA - Optimisme terhadap pasar saham Indonesia kembali menguat seiring pernyataan resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang menargetkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dapat mencapai level 8.000 bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus 2025 mendatang. Target ini dianggap realistis oleh BEI melihat perkembangan positif yang terjadi di pasar dalam beberapa waktu terakhir.
Direktur Utama BEI, Iman Rachman, menyampaikan harapannya tersebut dalam acara resmi di Main Hall BEI, Jakarta, pada hari Senin, 28 Juli 2025. Dalam pidatonya, Iman memaparkan sejumlah indikator penting yang mendasari keyakinannya bahwa indeks bisa bergerak naik dan menembus level 8.000 hanya dalam hitungan minggu.
Menurut Iman, salah satu faktor utama yang memperkuat pasar modal saat ini adalah pertumbuhan jumlah investor, terutama dari kalangan domestik ritel. "Hingga saat ini, BEI mencatat pertumbuhan jumlah investor mencapai 17,4 juta investor. Jumlahnya naik 5 kali dibandingkan enam tahun lalu, terutama pada investor domestik retail," ungkap Iman.
Baca Juga
Lonjakan signifikan dalam partisipasi investor ini menjadi salah satu fondasi utama kekuatan pasar modal Indonesia. Partisipasi publik yang makin luas menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap investasi di pasar saham dan kepercayaan mereka terhadap stabilitas sistem keuangan dalam negeri.
Tidak hanya dari sisi investor, BEI juga mencatat jumlah perusahaan yang tercatat di bursa saat ini telah mencapai 954 emiten. Angka tersebut mencerminkan antusiasme dan keyakinan dari pelaku usaha terhadap pasar modal sebagai sarana pendanaan dan ekspansi bisnis. "Sekarang sudah ada 954 perusahaan tercatat di bursa. Ini menggambarkan optimisme investor terhadap prospek jangka panjang Indonesia," jelas Iman lebih lanjut.
Iman pun menyampaikan bahwa IHSG saat ini telah menunjukkan performa yang solid. “IHSG pada hari ini telah tumbuh lebih dari 1%, sudah mencapai Rp 7.600. Kalau berlaku sama-sama Pak di ulang tahun ke-80 dari Indonesia indeks kita bisa mencapai Rp 8.000,” ujarnya.
Pada Senin pagi, 28 Juli 2025, IHSG dibuka dengan penguatan sebesar 1,25% dan langsung berada di posisi 7.638,16. Kenaikan ini menunjukkan respons positif dari investor terhadap perkembangan pasar, baik dari sisi makroekonomi maupun korporasi. Kenaikan tersebut menjadi sinyal bahwa pasar dalam kondisi kondusif menjelang perayaan kemerdekaan RI bulan depan.
Penguatan IHSG tersebut didorong oleh kinerja positif mayoritas saham yang diperdagangkan di bursa. Sebanyak 323 saham tercatat naik, sementara 158 saham mengalami penurunan dan sisanya atau 472 saham stagnan. Volume transaksi yang tinggi dalam waktu singkat juga menunjukkan tingginya minat investor. Dalam 10 menit awal perdagangan, nilai transaksi mencapai Rp 1,4 triliun, dengan volume perdagangan mencapai 2,46 miliar saham yang dilakukan dalam 171.900 kali transaksi.
Secara sektoral, sektor keuangan menjadi pemimpin dalam penguatan IHSG, dengan pertumbuhan sebesar 2,06%. Sektor energi menyusul dengan kenaikan sebesar 1,14%, sedangkan sektor properti naik 1,02%. Ketiga sektor tersebut memberikan kontribusi signifikan terhadap kenaikan indeks secara keseluruhan.
Salah satu saham yang mencatat lonjakan tajam adalah saham asuransi Sinar Mas, SMMA, yang menjadi penyumbang tertinggi terhadap indeks. Saham SMMA melonjak 20% ke level 27.225 sejak awal perdagangan dan langsung menyentuh batas auto reject atas (ARA), dengan kontribusi sebesar 36,1 indeks poin.
Selain SMMA, saham bank-bank besar turut menopang penguatan IHSG. BBRI naik 1,55% ke level 3.940 dan menyumbang 9,89 indeks poin. Kemudian, BBCA naik 1,78%, dan BMRI menguat 1,28%. Kinerja saham-saham perbankan besar tersebut menunjukkan bahwa sektor keuangan tetap menjadi tulang punggung bagi pergerakan indeks.
Namun demikian, saham-saham milik konglomerat yang sebelumnya sering mendominasi pergerakan IHSG tidak terlalu aktif dalam perdagangan hari itu. Hanya satu saham milik konglomerat Prajogo Pangestu, yakni BREN, yang masih masuk dalam daftar 10 saham dengan kontribusi terbesar terhadap indeks. Saham BREN naik 1,63% dan menyumbang 1,9 indeks poin, kontribusi yang relatif kecil jika dibandingkan dengan penggerak lainnya.
Target IHSG mencapai 8.000 bukan hanya menjadi sekadar pencapaian angka psikologis, melainkan juga menjadi simbol dari kepercayaan terhadap pasar dan potensi ekonomi nasional. Momentum HUT RI ke-80 diharapkan menjadi pendorong semangat pelaku pasar dan seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi melalui pasar modal yang stabil dan dinamis.
Pencapaian tersebut juga akan mencerminkan keberhasilan kolaborasi antara pemerintah, otoritas keuangan, emiten, dan investor dalam menciptakan ekosistem pasar modal yang sehat. Dengan partisipasi masyarakat yang terus meningkat, dan fundamental ekonomi yang tetap kuat, BEI berharap target IHSG 8.000 bukan hanya ambisi, melainkan kenyataan yang bisa segera terwujud dalam waktu dekat.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
BRI Dukung Program Rumah Terjangkau
- 28 Juli 2025
2.
Rekomendasi Rumah Murah Subsidi di Banjarnegara
- 28 Juli 2025
3.
Harga BBM Stabil Jelang Akhir Juli
- 28 Juli 2025
4.
Energi Ramah Lingkungan Kian Diminati Generasi Muda
- 28 Juli 2025
5.
Manfaat Olahraga untuk Kualitas Tidur
- 28 Juli 2025