
JAKARTA - Pemerintah menunjukkan komitmen konkret dalam mewujudkan impian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) memiliki hunian layak melalui penyerahan simbolis 100 unit rumah subsidi. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, secara langsung menyerahkan kunci kepada debitur KPR FLPP Bank BJB. Acara tersebut berlangsung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, dan menjadi bukti kerja nyata lewat skema pro-rakyat KPR Sejahtera FLPP.
Bukti Hadirnya Negara dalam Perumahan
Penyerahan 100 kunci rumah ini diartikan Maruarar sebagai bentuk nyata bahwa negara hadir dalam kehidupan masyarakat. “Saya apresiasi kerja keras dari Bank BJB dan BP Tapera. Hari ini saya bisa serahkan langsung 100 kunci rumah kepada warga yang memanfaatkan KPR FLPP di Jawa Barat. Ini bukti nyata negara hadir,” ujarnya.
Baca Juga
Dalam momen tersebut, ia menegaskan bahwa kesuksesan program tidak lepas dari dukungan penuh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, serta komitmen tim dari Bank BJB yang menjadi ujung tombak program perumahan subsidi. Maruarar juga menyemangati agar Bank BJB terus memperluas akses perumahan bagi rakyat kecil.
Kolaborasi Kunci: Pemerintah dan Bank Daerah
Formula keberhasilan skema KPR FLPP bukan dilakukan sendiri oleh pemerintah, melainkan hasil kolaborasi antar badan negara dan lembaga perbankan. Bank BJB, serta BP Tapera, bergandengan tangan dengan pemerintah provinsi dan daerah. Ini bukan sekadar penyerahan kunci, melainkan simbol kerja sama sistemik dalam meningkatkan akses MBR terhadap rumah layak.
Dalam menyukseskan program ini, dukungan dari Gubernur Jawa Barat menjadi sangat cepat dan tegas. Hal ini menjadi modal utama agar kebijakan berpro rakyat ini cepat menjangkau masyarakat luas. Maruarar menegaskan, “Bank BJB harus terus hadir untuk masyarakat, bekerja keras, dan siap membantu warga untuk miliki rumah.”
Mimpi Punya Rumah Pertama Jadi Nyata
Bagi para penerima manfaat guru, buruh, atau pegawai kontrak penyerahan kunci ini berarti lebih dari simbol. Ini mewakili langkah awal menuju kehidupan yang lebih stabil, layak, dan bermartabat. Para debitur menyebut kualitas rumah baik, lingkungan mendukung kesejahteraan keluarga, serta akses air bersih dan jalan yang memadai.
Skema KPR FLPP dirancang memudahkan MBR: uang muka ringan 1%, bunga tetap 5%, cicilan terjangkau sepanjang tenor, serta sudah termasuk asuransi jiwa. Inilah jawaban bagi mereka yang selama ini merasa sulit membeli rumah sendiri karena beban awal yang terlalu besar.
Program 3 Juta Rumah: Lebih dari Sekadar Janji
Penyerahan kunci ini merupakan bagian dari target nasional Program 3 Juta Rumah, dengan target pembangunan 350.000 unit rumah subsidi pada tahun ini. Jika Jawa Barat dapat menyerap 25% dari angka tersebut, sekitar 90.000–100.000 unit rumah akan segera menghiasi masyarakat provinsi ini.
Maruarar pun mengingatkan bahwa saat ini adalah momentum terbaik untuk masyarakat membeli rumah dalam skema ini. “Jangan tunda. Harga tanah dan bahan bangunan terus naik. Lebih baik uang digunakan untuk beli rumah sekarang,” katanya, menyoroti realitas kenaikan harga yang tak menunggu siapapun.
Janji Lanjutan: Seribu Kunci Rumah Berikutnya
Tak berhenti pada 100 unit, Maruarar optimis program ini akan berkelanjutan. “Saya akan datang lagi ke Jawa Barat tanggal 22 Agustus nanti untuk menyerahkan 1.000 kunci rumah lainnya,” tuturnya, menggambarkan keseriusan pemerintah dalam memenuhi komitmennya pada MBR di seluruh Indonesia.
Pernyataan tersebut memberikan harapan baru bahwa skema KPR FLPP ini tak akan berhenti—melainkan akan terus berkembang dan memperluas akses hunian bagi kelompok rentan.
Apresiasi Institusi Penyalur
Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin, turut menyatakan kesiapannya dalam menyukseskan Program 3 Juta Rumah. Menurutnya, KPR FLPP menjadi kebanggaan karena memberikan harapan nyata bagi masyarakat. Komisioner BP Tapera, Heru Pudyo Nugroho, menambahkan data menunjukkan realisasi yang menggembirakan: dana FLPP mencapai Rp?15,73 triliun untuk membiayai 126.932 unit rumah, di mana Jawa Barat memimpin dengan 29.856 unit setara Rp?3,738 triliun.
Statistik ini menegaskan bahwa program berjalan baik dan menyasar rumah tangga yang tepat. “FLPP adalah solusi nyata bagi MBR yang belum memiliki rumah,” tegas Heru.
Cerita dari Penerima: Hidup Lebih Stabil
Pada acara simbolis tersebut, Maruarar didampingi para penerima manfaat, seperti guru, buruh, dan pegawai honorer. Bagi mereka, rumah bukan sekadar bangunan ini adalah jaminan kesejahteraan untuk anak-anak, keamanan finansial, hingga identitas sosial. Dengan skema FLPP, mereka tidak perlu lagi hidup dalam ketidakpastian atau tinggal di tempat sewa yang tidak pasti.
Dukungan Eksternal dan Pemerintah Daerah
Program KPR FLPP ini merupakan sinergi antara pemerintah pusat, provinsi, serta lembaga keuangan. Turut hadir dalam acara ini Komisioner BP Tapera, Sekda Jawa Barat Herman Suryatman, dan perwakilan Kementerian PKP. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan lintas institusi guna memastikan program berjalan optimal dan sesuai target.
Menuju Keberlanjutan dan Inklusivitas
Penyerahan simbolis ini adalah langkah awal dalam menciptakan lanskap perumahan yang inklusif. Dengan penghapusan BPHTB dan PBG serta keringanan suku bunga dan uang muka, semua hambatan administratif mampu dipangkas. Ini memberikan bukti nyata bahwa pemerintah serius membuka jalan bagi masyarakat kecil memiliki rumah dengan bersih dan cepat.
Maruarar menutup pertemuan dengan harapan agar setiap penerima dapat menikmati hunian ini sebagai tempat tinggal yang layak, bukan sekadar aset. Ini adalah tanggung jawab moral pemerintah dalam memastikan kehadirannya di tengah masyarakat.
Dengan skema KPR FLPP dan sinergi berbagai pihak, harapan memiliki rumah kini makin nyata bagi MBR. Semoga 100 kunci yang diserahkan menjadi simbol awal perubahan yang lebih luas dan berkelanjutan bagi kesejahteraan bangsa.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.