
JAKARTA - Mulai berinvestasi sejak usia muda kini bukan lagi sekadar saran, melainkan kebutuhan. Gaya hidup serba digital telah membawa perubahan besar dalam cara generasi muda mengelola keuangannya. Tak sedikit dari mereka yang kini sadar bahwa menabung saja tidak cukup untuk menjamin masa depan. Investasi menjadi langkah strategis untuk mencapai berbagai tujuan finansial seperti pendidikan, pernikahan, atau bahkan pensiun dini.
Yang lebih menggembirakan, kini investasi bukan hanya milik kalangan berkantong tebal. Anak muda seperti mahasiswa, fresh graduate, hingga pekerja baru sudah bisa terjun ke dunia investasi hanya dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Berkat kemajuan teknologi finansial, berbagai instrumen investasi kini dapat diakses melalui aplikasi di ponsel, menjadikannya lebih inklusif dan mudah dipahami.
Berikut lima jenis investasi yang ramah dompet dan cocok bagi pemula muda yang ingin mulai berinvestasi dengan bijak.
Baca Juga
1. Reksa Dana: Cocok untuk yang Ingin Praktis
Bagi pemula yang belum memiliki cukup waktu atau pengetahuan untuk memantau pasar setiap hari, reksa dana adalah pilihan tepat. Investasi ini bersifat auto pilot karena dikelola oleh manajer investasi profesional. Investor hanya perlu menentukan jenis reksa dana yang sesuai dengan tujuan dan profil risikonya.
Ada beberapa jenis reksa dana, mulai dari pasar uang (risiko rendah), pendapatan tetap, campuran, hingga saham (risiko tinggi). Platform digital seperti Bibit, Ajaib, dan Pluang kini memungkinkan siapa saja berinvestasi mulai dari nominal kecil. Bahkan, dengan Rp10 ribu pun, kamu sudah bisa mulai berinvestasi.
Kelebihan utama reksa dana terletak pada diversifikasi portofolionya yang membantu meminimalkan risiko. Selain itu, kamu tak perlu menganalisis sendiri saham atau obligasi yang ingin dibeli semuanya sudah diatur oleh manajer investasi.
2. Saham: Potensi Keuntungan Tinggi, Tapi Butuh Strategi
Bagi yang tertarik dengan pasar modal dan bersedia mempelajarinya, saham bisa jadi instrumen investasi yang menarik. Membeli saham artinya kamu memiliki sebagian kepemilikan dari sebuah perusahaan. Bila perusahaan tersebut tumbuh dan menghasilkan keuntungan, nilai saham yang kamu miliki bisa meningkat pesat.
Namun, saham juga dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Risiko kerugian bisa terjadi, terutama jika investor hanya mengikuti tren tanpa analisis. Karena itu, penting bagi pemula untuk mempelajari dasar-dasar analisis fundamental dan teknikal sebelum mulai berinvestasi di pasar saham.
Belajar dari berbagai sumber tepercaya dan ikut komunitas investor bisa membantu kamu memahami dinamika pasar dan membuat keputusan investasi yang lebih bijak.
3. Emas Digital: Pilihan Aman untuk Jangka Panjang
Investasi emas sudah lama dikenal masyarakat Indonesia sebagai instrumen yang aman dan tahan terhadap inflasi. Kini, dengan adanya emas digital, investasi emas menjadi lebih praktis tanpa perlu menyimpan fisik logam mulia.
Melalui aplikasi seperti Tokopedia Emas, Shopee Emas, dan Pegadaian Digital, kamu bisa mulai berinvestasi hanya dengan 0,01 gram emas. Ini sangat cocok untuk anak muda yang ingin menabung emas secara bertahap untuk tujuan jangka panjang seperti biaya pendidikan atau pernikahan.
Keuntungan emas terletak pada kestabilan nilainya dalam jangka panjang. Meski tidak menawarkan keuntungan cepat, emas sering dijadikan aset lindung nilai saat pasar keuangan mengalami gejolak.
4. Deposito Berjangka: Pilihan Aman dengan Imbal Hasil Tetap
Bagi kamu yang masih khawatir dengan fluktuasi pasar, deposito berjangka bisa menjadi pilihan ideal. Deposito menawarkan bunga lebih tinggi dibanding tabungan biasa, dengan jangka waktu tertentu, mulai dari 1 hingga 12 bulan, bahkan lebih.
Namun, dana yang ditempatkan di deposito tidak bisa diambil sewaktu-waktu tanpa penalti. Oleh karena itu, deposito lebih cocok dijadikan tempat menyimpan dana darurat level dua atau dana yang tidak dibutuhkan dalam waktu dekat.
Saat memilih bank, pastikan institusi tersebut dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), dan bandingkan suku bunga yang ditawarkan agar mendapatkan imbal hasil maksimal.
5. Peer to Peer Lending: Danai UMKM dan Dapat Imbal Hasil
Satu lagi bentuk investasi kekinian yang bisa kamu coba adalah peer to peer (P2P) lending. Konsepnya adalah memberikan pinjaman kepada pelaku usaha kecil menengah (UMKM) melalui platform digital, dan kamu sebagai investor akan menerima imbal hasil dari bunga pinjaman tersebut.
P2P lending menawarkan potensi imbal hasil tinggi, namun risiko gagal bayar juga perlu diperhitungkan. Karena itu, sangat penting untuk memilih platform yang diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta membaca laporan keuangan dan rekam jejak peminjam.
Selain menghasilkan cuan, berinvestasi di P2P lending juga memberi dampak sosial, karena kamu ikut membantu UMKM berkembang.
Investasi Bukan Soal Besar Kecil, Tapi Konsistensi
Terlepas dari instrumen yang kamu pilih, hal terpenting dalam berinvestasi adalah disiplin dan memiliki tujuan keuangan yang jelas. Jangan menunda-nunda memulai hanya karena merasa belum cukup modal. Seperti disampaikan dalam edukasi finansial, “Investasi itu bukan tentang seberapa besar uang yang kamu punya, tapi seberapa disiplin kamu membangun kebiasaan.”
Dengan kemudahan akses dan banyaknya pilihan yang ramah kantong, kini tidak ada alasan bagi anak muda untuk tidak mulai berinvestasi. Jadikan kebiasaan ini sebagai bagian dari gaya hidup sehat finansial. Mulailah dari sekarang, dan ajak teman-temanmu untuk melek finansial bersama.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Danantara Percepat Investasi Hijau
- 14 Juli 2025
2.
iPhone 12 Mini Tetap Menarik di 2025
- 14 Juli 2025
3.
Samsung Galaxy Z Flip 7 Resmi Hadir
- 14 Juli 2025
4.
Desain Mewah, Ini Keunggulan Oppo A77s
- 14 Juli 2025
5.
Xiaomi 16 Tawarkan Inovasi Kamera Baru
- 14 Juli 2025