
JAKARTA - Dalam menghadapi tantangan pembangunan nasional yang semakin kompleks dan tuntutan global terkait lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG), PT Adhi Karya (Persero) Tbk mengambil langkah maju yang strategis. Perusahaan konstruksi dan investasi ini menyusun Peta Jalan ESG 2025 hingga 2034 sebagai panduan pelaksanaan keberlanjutan dalam jangka panjang. Peta Jalan ini menjadi bukti nyata bagaimana Adhi Karya berkomitmen tidak hanya pada aspek ekonomi, tetapi juga sosial dan lingkungan.
Corporate Secretary Adhi Karya, Farid Budiyanto, menyampaikan bahwa dokumen ini dirancang secara sistematis dan terukur agar seluruh program ESG dapat berjalan efektif dan berkelanjutan. “Peta Jalan ESG 2025 hingga 2034 merupakan bentuk nyata langkah strategis kami untuk menjadi perusahaan yang memberikan dampak positif, tidak hanya dari sisi ekonomi tetapi juga sosial dan lingkungan,” ujarnya.
Pilar ESG: ADHI untuk Bumi
Baca Juga
Pilar pertama yang menjadi fokus utama Adhi Karya adalah pengelolaan lingkungan atau ADHI untuk Bumi. Mengingat aktivitas konstruksi memiliki potensi dampak besar terhadap lingkungan, perusahaan berkomitmen mengelola risiko ini secara serius. Program-program di bawah pilar ini meliputi efisiensi energi, pengurangan emisi karbon, manajemen limbah konstruksi, serta pelestarian keanekaragaman hayati.
Adhi Karya juga terus mengembangkan teknologi ramah lingkungan untuk mendukung proyek-proyeknya, sekaligus mengurangi jejak karbon operasional secara signifikan. Farid menjelaskan bahwa efisiensi penggunaan sumber daya menjadi salah satu fokus utama agar dampak lingkungan dapat diminimalisir. Dengan pendekatan ini, Adhi Karya ingin memastikan bahwa pembangunan tidak mengorbankan kelestarian alam dan sumber daya generasi mendatang.
Pilar ADHI untuk Masyarakat: Membangun Kemitraan Inklusif
Tidak kalah penting, pilar kedua yaitu ADHI untuk Masyarakat menekankan pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Program-program yang dijalankan mencakup pengembangan komunitas, pelatihan vokasi, serta pemberdayaan UMKM lokal yang mendukung ekonomi berbasis masyarakat.
Menurut Farid, keberhasilan perusahaan sangat bergantung pada dukungan dan hubungan baik dengan masyarakat sekitar. Oleh karena itu, Adhi Karya menjalin kemitraan inklusif agar pembangunan dapat berdampak positif dan berkelanjutan bagi semua pihak. Pendekatan ini juga bertujuan menciptakan sinergi yang saling menguntungkan dalam jangka panjang.
Pilar Tata Kelola: Transparansi dan Integritas dalam Bisnis
Pilar terakhir dalam Peta Jalan ESG Adhi Karya adalah ADHI untuk Tata Kelola, yang mengedepankan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dan transparan. Aspek kepatuhan terhadap regulasi, penguatan budaya integritas, serta pengelolaan risiko menjadi pondasi utama agar bisnis dapat bertahan dan berkembang secara sehat.
Adhi Karya juga memperkuat sistem pengawasan internal dan membangun pelaporan keberlanjutan yang komprehensif. Farid menekankan pentingnya transparansi laporan sebagai alat komunikasi utama dengan investor dan publik mengenai pencapaian dan tantangan dalam penerapan ESG.
Fleksibilitas dan Adaptasi dalam Penerapan ESG
Meski peta jalan ini disusun untuk kurun waktu sepuluh tahun ke depan, Adhi Karya menyadari bahwa dinamika bisnis dan isu keberlanjutan dapat berubah dengan cepat. Oleh karena itu, strategi ESG disusun dengan prinsip fleksibilitas yang memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan kebijakan bila diperlukan.
Farid menyebutkan bahwa perusahaan harus siap merespons perubahan regulasi, perkembangan teknologi, dan ekspektasi publik secara cepat dan tepat. Dengan demikian, Peta Jalan ESG menjadi dokumen hidup yang terus berkembang sesuai kebutuhan.
Sinergi dan Kolaborasi Sebagai Kunci Sukses
Adhi Karya juga meyakini bahwa penerapan ESG bukanlah pekerjaan yang dapat dilakukan sendirian. Perusahaan membuka ruang kolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari unit usaha internal, mitra kerja, hingga pemerintah dan masyarakat luas. Sinergi ini diharapkan memperkuat dampak positif yang bisa dicapai.
Farid menegaskan, “ESG bukan hanya tanggung jawab satu entitas, tetapi menjadi agenda bersama untuk masa depan yang lebih baik.” Untuk itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia juga menjadi bagian penting dalam strategi ini, melalui pelatihan dan sertifikasi yang relevan.
Mendukung Agenda Pembangunan Nasional dan Global
Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Adhi Karya berkomitmen mendukung program pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Termasuk di dalamnya adalah agenda dekarbonisasi dan penguatan ekonomi sirkular yang saat ini menjadi fokus utama pemerintah dan dunia.
Penerapan prinsip ESG secara menyeluruh diharapkan dapat menjadikan Adhi Karya sebagai perusahaan konstruksi yang tangguh dan berdaya saing di tingkat nasional maupun global. Selain memberikan nilai tambah bagi pemegang saham, perusahaan juga ingin memberikan kontribusi nyata terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs) Indonesia.
Masa Depan Berkelanjutan Bersama Adhi Karya
Melalui Peta Jalan ESG 2025-2034, Adhi Karya menegaskan arah strategis yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan bisnis semata, tetapi juga pada penciptaan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan strategi yang terukur dan berkelanjutan, Adhi Karya siap menghadapi tantangan masa depan dan menjadi pelopor dalam pembangunan hijau di Indonesia.
Keterbukaan untuk beradaptasi dan berkolaborasi menjadi kunci utama agar perusahaan terus tumbuh sekaligus menjaga keseimbangan antara keuntungan ekonomi, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan sosial. Dengan begitu, Adhi Karya dapat mewujudkan visi menjadi perusahaan konstruksi terdepan yang bertanggung jawab dan berkontribusi bagi masa depan bangsa.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
Tiket PELNI Diskon, Penumpang dari Semarang Melonjak
- 11 Juli 2025
3.
Strategi Ampuh Memulai Bisnis Online UMKM dari Nol
- 11 Juli 2025
4.
KAI Permudah Pemesanan Tiket Menit Terakhir
- 11 Juli 2025
5.
IHSG Cerah, Saham Saham Ini Jadi Primadona Investor
- 11 Juli 2025