Transportasi Logistik Aman Terwujud Melalui Program Zero ODOL

Transportasi Logistik Aman Terwujud Melalui Program Zero ODOL
Transportasi Logistik Aman Terwujud Melalui Program Zero ODOL

JAKARTA - Transportasi logistik merupakan tulang punggung distribusi barang di Indonesia. Namun, tantangan serius muncul akibat praktik kendaraan Over Dimension Over Loading (ODOL), yakni kendaraan yang melebihi batas dimensi dan muatan yang diizinkan. Kondisi ini tidak hanya berisiko pada keselamatan pengemudi dan pengguna jalan lain, tetapi juga merusak infrastruktur jalan yang sudah dibangun dengan biaya besar. Untuk itu, pemerintah mengambil langkah strategis dengan meluncurkan program Zero ODOL, sebuah inisiatif nasional guna menghapus kendaraan ODOL secara menyeluruh.

Program Zero ODOL bertujuan menegakkan aturan terkait dimensi dan kapasitas kendaraan logistik secara ketat agar angkutan barang berjalan aman, tertib, dan berkelanjutan. Kebijakan ini tidak hanya penting bagi sektor transportasi, tetapi juga berdampak pada aspek ekonomi, sosial, dan keselamatan publik secara luas. Dalam pelaksanaannya, program ini mengedepankan sinergi antarsektor dan kolaborasi berbagai instansi untuk mencapai target nasional secara efektif.

Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Kemenko Polkam) memfasilitasi diskusi mendalam melalui Focus Group Discussion (FGD) bertema penguatan regulasi, pengawasan, penegakan hukum, dan tata kelola jalan daerah. Dalam pertemuan tersebut, berbagai kementerian dan lembaga terkait turut hadir dan berkontribusi memberikan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan program Zero ODOL.

Baca Juga

Transportasi Logistik Aman Terwujud Melalui Program Zero ODOL

Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat Kemenko Polkam, Hery Sasongko, menegaskan bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada sinergi dan dukungan dari berbagai pihak. Ia menyampaikan, “Pentingnya memperkuat kolaborasi antarsektor dan antarinstansi untuk menggali peluang dan inovasi, serta menggalang dukungan dari seluruh pemangku kepentingan guna memastikan tercapainya target nasional untuk mewujudkan transportasi logistik yang aman, tertib, dan berkelanjutan dengan penghapusan kendaraan ODOL.”

Praktik ODOL selama ini berkontribusi besar terhadap kerusakan jalan nasional. Beban yang melebihi kapasitas menyebabkan deformasi jalan, lubang, hingga kerusakan struktural yang memerlukan biaya perbaikan sangat besar. Selain itu, kendaraan dengan muatan berlebih berpotensi menimbulkan kecelakaan lalu lintas yang membahayakan nyawa. Dengan adanya regulasi Zero ODOL, diharapkan seluruh pengusaha angkutan barang dan pengemudi dapat mematuhi standar yang berlaku.

Teknologi modern turut mendukung pengawasan dan penegakan kebijakan ini. Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE) dan Weigh in Motion (WIM) menjadi alat utama untuk mendeteksi kendaraan yang melanggar secara otomatis. Sistem ETLE memungkinkan petugas memantau pelanggaran melalui kamera pengawas tanpa perlu menghentikan kendaraan. Sedangkan WIM dapat mengukur berat kendaraan saat melaju sehingga memberikan data real-time terkait muatan yang diangkut.

Penerapan teknologi ini diharapkan mampu meningkatkan efektivitas pengawasan sekaligus meminimalisir praktik pungutan liar serta penyuapan yang selama ini menjadi kendala dalam penegakan aturan. Dengan pengawasan yang transparan dan akurat, pelaku usaha akan terdorong untuk lebih taat aturan demi menjaga reputasi dan kelancaran operasionalnya.

Selain teknologi dan regulasi, aspek edukasi juga menjadi bagian penting dari program Zero ODOL. Kesadaran seluruh pihak mulai dari pemilik usaha, pengemudi, hingga masyarakat umum harus ditingkatkan agar mereka memahami risiko yang ditimbulkan oleh kendaraan ODOL. Sosialisasi dan pelatihan rutin dilakukan untuk membekali para pelaku usaha angkutan barang dengan informasi dan prosedur yang tepat.

Pemerintah juga membuka ruang dialog dengan berbagai asosiasi dan pelaku usaha untuk menampung aspirasi dan memberikan solusi yang berkeadilan. “Pemerintah berkomitmen mendengarkan dan menampung aspirasi seluruh pihak, termasuk dunia usaha, asosiasi transportasi, dan masyarakat sipil, guna memastikan kebijakan berjalan secara adil, proporsional, dan berkelanjutan. Keseimbangan antara ketertiban regulatif dan keberlanjutan ekonomi akan menjadi prinsip utama penerapan Zero ODOL,” ujar Hery Sasongko.

FGD yang digelar mempertemukan banyak instansi terkait, seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Dalam Negeri, Kejaksaan Agung, Badan Intelijen Negara, serta Kepolisian Republik Indonesia. Partisipasi lintas sektor ini semakin memperkuat fondasi pelaksanaan program dan mempercepat koordinasi penegakan hukum serta pengelolaan infrastruktur jalan daerah.

Keberhasilan program Zero ODOL juga berdampak positif terhadap daya saing sektor logistik nasional. Dengan angkutan barang yang sesuai standar, biaya perawatan jalan dapat ditekan sehingga anggaran negara bisa dialokasikan untuk pengembangan infrastruktur baru atau peningkatan layanan publik lainnya. Kondisi jalan yang baik juga akan mempercepat distribusi barang sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Dari sisi keselamatan, pengurangan kendaraan ODOL mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang selama ini kerap terjadi akibat muatan berlebih yang mengganggu kestabilan kendaraan dan pengereman. Ini sekaligus menurunkan angka korban jiwa dan kerugian materi akibat kecelakaan.

Program Zero ODOL juga selaras dengan visi pembangunan transportasi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Kendaraan yang beroperasi sesuai kapasitas mengurangi konsumsi bahan bakar berlebih serta emisi gas rumah kaca. Dengan begitu, kontribusi sektor logistik terhadap polusi udara dan perubahan iklim bisa ditekan.

Secara umum, program Zero ODOL merupakan langkah maju dalam meningkatkan kualitas transportasi logistik Indonesia. Dengan dukungan penuh pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat, diharapkan Indonesia dapat memiliki sistem angkutan barang yang modern, efisien, aman, dan berdaya saing tinggi di era global. Sinergi antara teknologi, regulasi, edukasi, dan penegakan hukum menjadi kunci utama keberhasilan program ini.

Melalui program Zero ODOL, diharapkan transportasi logistik dapat berjalan dengan tertib dan berkelanjutan, menjaga keselamatan pengguna jalan, serta memperkuat daya saing ekonomi nasional. Kesadaran bersama dan kerja sama erat antar berbagai pihak menjadi fondasi agar program ini tidak hanya menjadi wacana, tetapi terimplementasi secara nyata dan memberikan manfaat luas bagi bangsa.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KAI Tembus 171 Ribu Penumpang, Liburan Sekolah Makin Meriah

KAI Tembus 171 Ribu Penumpang, Liburan Sekolah Makin Meriah

Garuda Indonesia Siapkan 79 Pesawat Baru Perkuat Armada

Garuda Indonesia Siapkan 79 Pesawat Baru Perkuat Armada

Info Jadwal Penyeberangan Kapal Feri Eksekutif Bakauheni Merak Terbaru Hari Ini

Info Jadwal Penyeberangan Kapal Feri Eksekutif Bakauheni Merak Terbaru Hari Ini

Transportasi Andong Tetap Eksis, Warisan Budaya Malioboro Terjaga

Transportasi Andong Tetap Eksis, Warisan Budaya Malioboro Terjaga

Transportasi Logistik Aman Terwujud Melalui Program Zero ODOL

Transportasi Logistik Aman Terwujud Melalui Program Zero ODOL