AHY Dorong Infrastruktur Maritim Donggala Tangguh Terus
JAKARTA - Kunjungan kerja pertama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan ke Terminal Penumpang Pelabuhan Donggala, Sulawesi Tengah, bukan hanya simbol kehadiran pemerintah pusat, tapi juga langkah nyata dalam memperkuat jaringan infrastruktur maritim yang menjadi tulang punggung konektivitas wilayah.
Kehadiran AHY di Donggala menunjukkan perhatian serius terhadap potensi dan tantangan yang dihadapi daerah ini. Pelabuhan Donggala, menurut AHY, bukan sekadar titik keberangkatan dan kedatangan kapal, melainkan simpul vital yang dapat menghubungkan arus mobilitas penumpang serta distribusi barang, terutama komoditas unggulan Sulawesi Tengah, ke berbagai penjuru Indonesia.
“Saya rasa ini adalah kenangan yang akan selalu saya bawa, karena ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Donggala dan bisa melihat langsung kemajuan terminal penumpang yang diharapkan menjadi simpul konektivitas penting bagi masyarakat dan arus barang di Sulawesi Tengah,” ungkap AHY dengan penuh optimisme.
Baca Juga
Tantangan Infrastruktur Daerah Tertinggal
Kunjungan ini juga menjadi momentum untuk menyuarakan tantangan yang selama ini dihadapi warga Donggala, khususnya soal kondisi infrastruktur darat yang belum memadai. Bupati Donggala, Vera Laruni, menyampaikan keluh kesah tentang jalan dan jembatan yang masih banyak terbuat dari batang kelapa. Kondisi ini membuat akses masyarakat menjadi terhambat, terutama ketika musim hujan, sehingga anak-anak kesulitan menuju sekolah.
“Masih banyak jalan dan jembatan kami yang dari batang kelapa. Kalau hujan, anak-anak tak bisa ke sekolah. Kami berharap dukungan Pak Menteri benar-benar hadir untuk daerah kami yang tertinggal dan rawan bencana ini,” ujar Bupati dengan penuh harap.
Komitmen Pembangunan Terpadu Darat dan Laut
Menanggapi aspirasi tersebut, AHY menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur tidak hanya berfokus pada darat, tetapi juga sektor maritim. Ia menegaskan pentingnya memperkuat akses laut dan pelabuhan sebagai pintu gerbang distribusi barang dan penumpang. Dalam konteks ini, Pelabuhan Donggala dipandang sebagai asset strategis yang harus terus dikembangkan agar mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Pentingnya keberlanjutan dan ketangguhan infrastruktur pascabencana juga mendapat perhatian khusus dari AHY. Ia mengingatkan agar setiap pembangunan mengutamakan aspek ketahanan terhadap risiko bencana alam, terutama di wilayah rawan seperti Sulawesi Tengah.
Penataan Tata Ruang dan Pengendalian Risiko Bencana
“Pembangunan infrastruktur pascabencana harus mengutamakan ketahanan terhadap risiko bencana. Kita harus mengevaluasi tata ruang terutama di wilayah tangkapan air dan daerah hulu, agar pembangunan tidak memicu kerusakan lingkungan atau bencana lanjutan,” tegas AHY.
Pendekatan pembangunan yang berkelanjutan ini diharapkan bisa menjadi model nasional, khususnya dalam menjaga keseimbangan antara kemajuan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, dan kelestarian lingkungan.
Konektivitas untuk Pembangunan Berkeadilan
Salah satu poin utama yang disampaikan AHY adalah pentingnya konektivitas sebagai fondasi pembangunan yang berkeadilan. Menurutnya, potensi sumber daya alam yang melimpah akan sia-sia jika tidak didukung dengan jaringan distribusi yang baik dan merata.
“Apalah artinya sumber daya alam kalau tidak bisa didistribusikan dengan baik. Maka pembangunan infrastruktur harus menyentuh seluruh wilayah, termasuk yang rentan, terpencil, dan terdampak bencana,” ujar AHY.
Konektivitas yang kuat akan membuka akses pasar yang lebih luas, mempermudah arus barang dan jasa, serta mendorong pemerataan kesejahteraan antar wilayah.
Sinergi Antarkementerian dan Kepala Daerah
Sebagai Menko yang bertanggung jawab mengoordinasikan beberapa kementerian teknis seperti PUPR, Perhubungan, ATR/BPN, dan Transmigrasi, AHY menyatakan kesiapan menggelar rapat koordinasi besar di Palu yang melibatkan para kepala daerah se-Sulawesi dan kawasan Indonesia Timur.
Rapat tersebut bertujuan memastikan pembangunan infrastruktur berjalan merata dan berkelanjutan, tidak hanya terpusat di daerah tertentu. Langkah ini diharapkan bisa mempercepat penanganan persoalan infrastruktur, memperkuat konektivitas, dan menjamin kesiapan daerah menghadapi tantangan alam.
Harapan Masa Depan Infrastruktur Donggala
Pelabuhan Donggala dan infrastruktur pendukungnya menjadi titik fokus yang dapat mendukung akselerasi pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah. Dengan pengembangan dan perawatan yang konsisten, pelabuhan ini akan berperan sebagai penghubung strategis antara Sulawesi Tengah dengan wilayah lain di Indonesia, membuka akses pasar yang lebih luas dan mendukung pengembangan sektor komoditas unggulan.
Kunjungan AHY membawa harapan besar bagi masyarakat Donggala dan sekitarnya bahwa perhatian pemerintah pusat tidak hanya hadir dalam bentuk janji, tetapi juga tindakan nyata. Investasi infrastruktur yang diperkuat dengan pendekatan ketahanan bencana dan tata ruang yang cermat akan menjadikan Donggala sebagai contoh keberhasilan pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Dalam kunjungan kerjanya, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan komitmen pemerintah pusat dalam membangun infrastruktur yang tangguh dan merata di daerah tertinggal dan rawan bencana seperti Donggala. Penguatan Pelabuhan Donggala sebagai simpul konektivitas maritim diharapkan dapat mempercepat distribusi barang dan penumpang sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi regional. Pendekatan pembangunan yang berkelanjutan, berbasis ketahanan bencana, serta sinergi lintas kementerian dan pemerintah daerah menjadi kunci suksesnya misi pembangunan infrastruktur di Sulawesi Tengah.
Rekomendasi
