Borobudur Sukses Gelar Uji Coba Wisata Spiritual, Umat Buddha Dapat Pengalaman Ibadah Lebih Khusyuk

Borobudur Sukses Gelar Uji Coba Wisata Spiritual, Umat Buddha Dapat Pengalaman Ibadah Lebih Khusyuk
Borobudur Sukses Gelar Uji Coba Wisata Spiritual, Umat Buddha Dapat Pengalaman Ibadah Lebih Khusyuk

JAKARTA – Sekitar seratus lima puluh umat Buddha dari berbagai organisasi keagamaan dan perguruan tinggi Buddha antusias mengikuti uji coba kunjungan wisata spiritual (Dharmayatra) bertajuk Cultural Spiritual Inclusive di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang. Kegiatan yang digelar Kamis pagi ini berlangsung khidmat dan memberikan pengalaman ibadah yang lebih khusyuk serta nyaman bagi para peserta.

Wisata Spiritual Bukan Sekadar Jalan-Jalan

Pemimpin ibadah uji coba kunjungan Dharmayatra, Bhikkhu Ditti Sampanno, menyatakan bahwa tujuan utama kegiatan ini bukan sekadar wisata biasa, melainkan perjalanan spiritual yang mendalam. Menurut Bhikkhu Ditti, Dharmayatra dalam ajaran Buddha adalah kunjungan ke situs-situs suci yang mampu memberikan pengalaman pembelajaran dharma serta memperkuat keyakinan umat.

Baca Juga

Topuria Bangkit, Makhachev Siap Rebut Posisi Puncak UFC

“Kegiatan ini kami jadikan sebagai rangkaian uji coba untuk mengetahui seberapa jauh dan lama umat Buddha dapat melaksanakan program Cultural Spiritual Inclusive. Target kami adalah 150 orang per jam. Kami diberi waktu dari jam 7 sampai jam 9 pagi, sehingga dalam dua jam bisa melayani 300 orang,” ujarnya.

Dalam satu jam, kata Bhikkhu Ditti, peserta dapat melakukan sejumlah rangkaian ibadah seperti puja atau persembahyangan, penghormatan, meditasi, serta Puja Mandala di Candi Borobudur.

Alokasi Waktu dan Harapan untuk Perluasan Waktu Ibadah

Mengenai durasi kegiatan, Bhikkhu Ditti mengaku pihaknya berupaya menyesuaikan waktu agar tetap khusyuk dan sakral. “Kalau bisa diberikan waktu lebih panjang, tentu peserta bisa lebih menikmati dan merasa lebih nyaman dalam beribadah,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa potensi pengunjung wisata spiritual sangat besar karena pangsa pasar umat Buddha di dunia mencapai sekitar 400 juta orang. Oleh karena itu, pengembangan destinasi spiritual di Borobudur sangat memungkinkan untuk berkelanjutan.

“Permohonan kami ke depan adalah tidak dibatasi waktu. Cukup berikan satu ruang khusus agar tidak mengganggu wisatawan lain, sehingga kami bisa menjalankan kegiatan dengan baik. Atau jika tidak, bisa juga diberikan waktu malam, misalnya dari jam 4 sore sampai 9 malam, atau pagi dari jam 4 subuh sampai jam 7 pagi,” tambah Bhikkhu Ditti.

Kolaborasi Berbagai Pihak Mendukung Kesuksesan Dharmayatra

Uji coba kunjungan spiritual ini merupakan hasil kolaborasi erat antara yayasan, majelis, perguruan tinggi, dan lembaga pendidikan agama Buddha. Bhikkhu Ditti menyebutkan, “Kami bekerja sama dengan Yayasan Dharmayatra Nusantara Utama, yang berlokasi di Borobudur dan berada di bawah koordinasi Kementerian Agama, serta berbagai majelis agama Buddha di Indonesia.”

Selain itu, kegiatan ini melibatkan tour travel agent, biro perjalanan, dan perhotelan di Magelang dan Yogyakarta untuk memberikan pelayanan terbaik bagi peserta.

Kesan Peserta: Lebih Terstruktur dan Nyaman

Salah satu peserta uji coba, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Syailendra Semarang, Candra Dvi Jayanti, mengungkapkan bahwa pengalaman mengikuti kunjungan spiritual ini jauh lebih bermakna dibandingkan berkunjung secara mandiri.

“Sebagai umat, saya sangat merasa nyaman karena kegiatan ini dipandu dengan jelas. Kalau berkunjung sendiri, mungkin kita tidak tahu tata cara puja yang tepat, atau merasa kurang fokus karena tidak ada yang membimbing secara langsung. Dengan adanya para bhikkhu dan banthe yang mendampingi, proses ibadah jadi lebih terstruktur dan terarah,” jelas Candra.

Ia juga menambahkan bahwa persiapan mental dan batin dilakukan dengan meditasi sebelum keberangkatan, sehingga peserta sudah siap secara spiritual untuk menjalankan ibadah.

“Kalau berkunjung sendiri, kemungkinan besar ada banyak distraksi karena tujuan utama bisa jadi wisata biasa, bukan ibadah. Di sini kami benar-benar diarahkan untuk fokus pada sisi religius dan spiritual,” imbuhnya.

Bagian dari Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas

Kegiatan Dharmayatra Cultural Spiritual Inclusive ini merupakan bagian dari Program Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) yang telah ditetapkan sejak tahun 2022. Sebagai realisasi program tersebut, telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman untuk pemanfaatan Candi Borobudur, Candi Mendut, dan Candi Pawon sebagai tempat ibadah dan destinasi wisata spiritual umat Buddha Indonesia dan dunia.

Dukungan Kementerian Agama untuk Wisata Religi Buddha

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama, Supriyadi, menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Dharmayatra di Borobudur. Menurutnya, kegiatan ini semakin memperkokoh posisi Candi Borobudur sebagai destinasi utama kunjungan umat Buddha di tanah air dan internasional.

“Ditjen Bimas Buddha secara masif terus melakukan berbagai kegiatan keagamaan di Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Pawon, dan Candi Sewu, termasuk peringatan hari-hari besar seperti Waisak, Kathina, Magha Puja, serta kegiatan Pabajja Samanera dan lain-lain,” kata Supriyadi.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga citra dan konten positif terkait wisata spiritual Buddha. Menanggapi beberapa konten media sosial yang kurang tepat dalam mengajak kunjungan ke candi-candi, Supriyadi berharap masyarakat lebih banyak menyebarkan konten keagamaan yang inspiratif dan membangun, demi menjaga kerukunan antarumat beragama di Indonesia.

Potensi Wisata Spiritual Borobudur untuk Umat Buddha

Uji coba kunjungan wisata spiritual di Borobudur membuktikan adanya antusiasme besar dari umat Buddha yang menginginkan pengalaman ibadah yang lebih nyaman dan khusyuk. Dengan dukungan berbagai pihak dan regulasi yang jelas, kegiatan ini membuka peluang pengembangan Borobudur sebagai destinasi wisata spiritual kelas dunia.

Pemberian ruang dan waktu khusus untuk ibadah, serta pendampingan langsung oleh bhikkhu dan banthe, menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Selain memenuhi aspek religius, program ini juga berkontribusi pada peningkatan pariwisata dan perekonomian daerah Magelang serta meningkatkan citra positif Indonesia di mata dunia.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Erick Thohir Motivasi Timnas U 23 Lawan Vietnam

Erick Thohir Motivasi Timnas U 23 Lawan Vietnam

ESDM Bangun Pendidikan Vokasi Energi Hijau di Flores

ESDM Bangun Pendidikan Vokasi Energi Hijau di Flores

Panduan Resmi Penerimaan Bansos Beras Juli 2025

Panduan Resmi Penerimaan Bansos Beras Juli 2025

Mulai Olahraga Ini Demi Umur Panjang Sehat

Mulai Olahraga Ini Demi Umur Panjang Sehat

Menpora Optimistis Basket 3x3 Terus Berkembang

Menpora Optimistis Basket 3x3 Terus Berkembang