Proyek Jalan Tol Kediri Tulungagung: Dampak Sosial dan Ekonomi bagi 15 Desa di Kecamatan Mojo

Proyek Jalan Tol Kediri Tulungagung: Dampak Sosial dan Ekonomi bagi 15 Desa di Kecamatan Mojo
Proyek Jalan Tol Kediri Tulungagung: Dampak Sosial dan Ekonomi bagi 15 Desa di Kecamatan Mojo

JAKARTA - Pembangunan Jalan Tol Kediri-Tulungagung kini tengah berjalan sebagai bagian dari proyek strategis nasional yang bertujuan meningkatkan konektivitas dan perekonomian di Jawa Timur. Proyek sepanjang 44,17 kilometer ini digarap oleh PT Gudang Garam Tbk (GGRM) melalui anak usahanya, PT Surya Sapta Agung Tol (SSAT), yang berperan sebagai Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) untuk proyek ini.

Proyek Strategis Nasional dengan Investasi Mencapai Rp 9,92 Triliun

Tol Kediri-Tulungagung merupakan kelanjutan dari proyek Jalan Tol Kertosono-Kediri dan masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres No. 80 Tahun 2019 tentang percepatan pembangunan ekonomi di kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan, kawasan Bromo-Tengger-Semeru, serta kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan.

Baca Juga

Tips Lengkap Membeli Mobil Listrik Bekas Aman dan Hemat

Total investasi proyek ini mencapai Rp 9,92 triliun dengan masa konsesi selama 50 tahun. Pembangunan tol ini terdiri dari dua segmen utama, yaitu akses Bandara Dhoho Kediri sepanjang 6,82 kilometer dan ruas utama Kediri-Mojo-Tulungagung sepanjang 37,35 kilometer. Jalan tol ini nantinya akan memiliki 2x2 lajur serta empat simpang susun yang terletak di Bulawen, Kediri, Mojo, dan Tulungagung.

Menurut Direktur PT Gudang Garam, Istata T. Siddharta, proyek ini mendapat suntikan modal tambahan sebesar Rp 1,5 triliun dari perusahaan sebagai bentuk komitmen untuk mendukung kelanjutan pembangunan jalan tol.

“Transaksi afiliasi yang bertujuan untuk meningkatkan modal SSAT tersebut, dilakukan untuk mendukung kelanjutan proses pembangunan proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung, Jawa Timur, yang dibangun oleh Perseroan melalui SSAT,” ujar Istata dikutip dari laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia, Jumat (16/5/2025).

Dampak Langsung Terhadap 15 Desa di Kecamatan Mojo

Pembangunan tol ini berdampak langsung pada sejumlah desa di wilayah Kabupaten Kediri, khususnya di Kecamatan Mojo. Dari 23 desa terdampak di tiga kecamatan Kabupaten Kediri, sebanyak 15 desa berada di Kecamatan Mojo. Desa-desa tersebut antara lain Kraton, Ploso, Kedawung, Maesan, Kranding, Ngadi, Ngetrep, Mondo, Keniten, Petok, Sukoanyar, Surat, Mojo, Tambibendo, dan Mlati.

Selain Kecamatan Mojo, pembangunan tol juga melintasi desa-desa di Kecamatan Semen dan Banyakan. Kecamatan Semen terdampak pada lima desa, yakni Semen, Titik, Puhrubuh, Sidomulyo, dan Bobang. Sementara Kecamatan Banyakan terdampak tiga desa, yaitu Maron, Manyaran, dan Tiron.

Kehadiran jalan tol di kawasan tersebut diperkirakan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan aksesibilitas, dan membuka peluang usaha baru bagi masyarakat setempat. Namun, tidak dapat dipungkiri, proyek ini juga menimbulkan tantangan terkait relokasi dan perubahan lingkungan sosial masyarakat desa.

Pemerintah dan Gudang Garam Bersinergi Mendukung Proyek

Proyek ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah pusat dan swasta, di mana PT Gudang Garam berperan sebagai pengusul dan pelaksana. Pembangunan tol tersebut telah ditandai dengan penandatanganan sejumlah perjanjian penting pada 27 Februari 2024, meliputi Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT), Perjanjian Regres, dan Perjanjian Penjaminan.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) turut mendukung pembangunan dengan mengawasi kualitas konstruksi, perencanaan teknis, hingga pembiayaan melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan Direktorat Jenderal Pembiayaan Infrastruktur. Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) juga berperan mengatur pengusahaan tol agar berjalan sesuai ketentuan.

Selain itu, pemerintah turut memberikan dukungan mitigasi risiko melalui PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PT PII) yang berada di bawah Kementerian Keuangan.

Perkiraan Waktu Pembangunan dan Operasional

Tol Kediri-Tulungagung dijadwalkan rampung pada akhir 2025. Segmen akses Bandara Dhoho Kediri sepanjang 6,82 kilometer ditargetkan bisa beroperasi mulai Maret 2025. Sedangkan ruas utama sepanjang 37,35 kilometer yang menghubungkan Kediri-Mojo-Tulungagung ditargetkan beroperasi pada kuartal III 2025.

Dengan akses yang lebih cepat dan lancar, diharapkan kegiatan ekonomi, logistik, dan transportasi di wilayah Kediri dan Tulungagung akan meningkat signifikan. Hal ini juga akan mendukung pengembangan Bandara Dhoho yang menjadi salah satu fokus pengembangan infrastruktur di Jawa Timur.

Harapan dan Tantangan dari Masyarakat Lokal

Masyarakat di desa-desa terdampak khususnya di Kecamatan Mojo menyambut baik kehadiran jalan tol ini karena diyakini akan membuka peluang usaha dan meningkatkan taraf hidup. Namun, mereka juga mengharapkan proses pembangunan dapat berjalan transparan dan tidak merugikan warga yang terdampak tanah dan pemukiman.

Pemerintah daerah berkomitmen untuk membantu proses relokasi dan memastikan mitigasi dampak sosial dan lingkungan agar pembangunan tetap berkelanjutan dan inklusif.

Proyek Jalan Tol Kediri-Tulungagung merupakan langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur. Dengan investasi besar dan dukungan penuh dari pemerintah serta PT Gudang Garam, proyek ini menjadi contoh sinergi pembangunan infrastruktur nasional yang melibatkan sektor swasta.

Masyarakat 15 desa di Kecamatan Mojo yang terdampak harus mendapat perhatian khusus agar proses pembangunan berjalan lancar tanpa mengorbankan kesejahteraan warga lokal. Tol Kediri-Tulungagung tidak hanya sekadar jalan raya, tetapi juga harapan baru bagi kemajuan daerah dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cek Biaya Pasang Listrik Baru PLN Mobile, Praktis Cepat Mudah

Cek Biaya Pasang Listrik Baru PLN Mobile, Praktis Cepat Mudah

Harga Gas Elpiji Turun, Masyarakat Singkil Lega dan Harap Stabil

Harga Gas Elpiji Turun, Masyarakat Singkil Lega dan Harap Stabil

Pertamina Optimalkan Distribusi BBM Enggano Lewat Pelabuhan Baai

Pertamina Optimalkan Distribusi BBM Enggano Lewat Pelabuhan Baai

Energi Surya Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi

Energi Surya Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi

Artis Zhang Jingyi Muda, Berbakat, dan Menginspirasi Banyak Orang

Artis Zhang Jingyi Muda, Berbakat, dan Menginspirasi Banyak Orang