
JAKARTA - Indonesia menegaskan komitmen ganda mencapai produksi minyak 1 juta barel per hari (BOPD) pada 2030 sekaligus menapaki target Net Zero Emission (NZE) di sektor energi pada 2060.
Pemerintah meluncurkan berbagai strategi inovatif dan membuka peluang investasi besar untuk menjaga ketahanan energi nasional.
Plt. Direktur Pembinaan Program Migas, diwakili Koordinator Kerja Sama Migas Pinta Uly Talytha Kumy, menjelaskan saat membuka forum Oil and Gas Talk di Jakarta International Expo, 17 September 2025, bahwa pemerintah sedang menyiapkan langkah-langkah strategis.
Baca JugaUpdate Harga BBM Shell, BP, Vivo Terbaru Hari Ini 22 September 2025
“Kami terus berupaya mencapai target produksi migas nasional 1 juta BOPD pada 2030 dan Net Zero Emission di sektor energi pada 2060,” tegas Pinta.
Teknologi CCUS dan Reaktivasi Sumur Mangkrak
Salah satu fokus utama adalah penerapan teknologi Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS), yang tak hanya ramah lingkungan, tapi juga meningkatkan produksi minyak dan gas melalui proses Enhanced Oil Recovery (EOR).
Pemerintah juga menargetkan reaktivasi sumur “mangkrak” atau idle, pengembangan infrastruktur LNG, pembangunan kilang, dan penawaran lelang wilayah kerja migas baru.
“Diperlukan kerangka hukum dan kebijakan, insentif, inovasi teknologi, keterlibatan publik, dan pendekatan internasional,” tambah Pinta, menekankan bahwa keberhasilan program ini membutuhkan ekosistem yang kuat.
Gas Sebagai Jembatan Energi
Kondisi ekonomi global yang bergejolak tak mengurangi optimisme pemerintah. Koordinator Pengembangan Investasi Migas, Rizal Fajar Muttaqin, memaparkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang solid, yaitu 5% pada 2025 dan 5,4% pada 2026. Angka ini menunjukkan ketahanan ekonomi Indonesia di tengah tekanan global.
Rizal menegaskan, gas menjadi jembatan transisi energi. Pemerintah mendukung pembangunan infrastruktur pipa transmisi melalui APBN agar gas domestik dapat dimanfaatkan lebih cepat. Langkah ini mendukung pengembangan lapangan migas baru sekaligus memperkuat transisi menuju energi bersih.
Kolaborasi dan Investasi Strategis
Pemerintah membuka peluang kolaborasi global dengan berbagai pihak untuk mendukung pengembangan industri migas. Ini mencakup pembiayaan dan investasi, studi bersama, transfer teknologi, hingga peningkatan kapasitas industri.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Migas Indonesia (ASPERMIGAS), Elan Biantoro, menekankan bahwa sektor migas tetap vital meski negara juga menekankan transisi ke energi baru terbarukan.
“Oil and gas yang juga menjadi bagian dari transformasi untuk pergantian ke energi baru dan terbarukan masih sangat penting,” ujar Elan.
Forum ini menjadi ajang pertukaran ide dan strategi agar produksi migas Indonesia tetap stabil, investasi meningkat, dan proses transisi energi berlangsung lancar.
Strategi Mendorong Produksi Migas
Strategi pemerintah dirancang untuk menjaga kelangsungan produksi migas sambil mengurangi dampak lingkungan. CCUS menjadi andalan, memanfaatkan CO2 untuk meningkatkan output sumur serta menurunkan emisi.
Selain itu, pengembangan kilang baru dan lelang wilayah kerja migas diharapkan menarik investor global, memperkuat kapasitas domestik, dan menjaga ketersediaan energi bagi masyarakat serta industri.
Pemerintah menekankan, keberhasilan program ini membutuhkan dukungan investasi besar, kepastian hukum, dan inovasi teknologi yang diterapkan secara konsisten.
Optimisme di Tengah Tantangan Global
Meskipun ekonomi global fluktuatif, Indonesia tetap optimistis. Proyeksi pertumbuhan ekonomi yang kuat menjadi modal utama untuk menjaga stabilitas sektor energi. Dengan dukungan gas sebagai sumber transisi energi, pembangunan infrastruktur migas berjalan simultan dengan upaya pengurangan emisi karbon.
Investasi dan kolaborasi internasional diharapkan mampu membawa teknologi modern dan praktik terbaik, sehingga produksi migas meningkat secara berkelanjutan.
Peran Industri dan Masyarakat
Peran sektor swasta dan masyarakat sangat penting. Transfer teknologi, pelatihan SDM, dan kemitraan dengan investor global mendukung pengembangan sektor migas yang efisien dan ramah lingkungan.
Kolaborasi ini tidak hanya menjaga pasokan energi nasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, serta inovasi di sektor migas.
Menuju Energi Bersih dan Net Zero Emission
Indonesia menargetkan Net Zero Emission 2060 dengan strategi terukur. Penerapan teknologi CCUS, pengelolaan sumur mangkrak, dan pembangunan infrastruktur migas modern menjadi langkah penting.
Langkah-langkah ini selaras dengan komitmen pemerintah untuk mengurangi emisi, menjaga ketahanan energi, dan mengoptimalkan cadangan migas nasional.
Indonesia memanfaatkan kombinasi strategi teknologi, kolaborasi global, dan investasi besar untuk mencapai target produksi migas dan net zero emission.
Langkah-langkah yang ditempuh antara lain:
Penerapan CCUS dan teknologi EOR.
Reaktivasi sumur mangkrak dan pengembangan lapangan baru.
Pembangunan kilang dan infrastruktur LNG.
Kolaborasi dengan investor global dan transfer teknologi.
Pemanfaatan gas sebagai jembatan transisi energi.
Dengan strategi ini, Indonesia optimistis mencapai target 1 juta BOPD 2030, sambil menyiapkan fondasi menuju energi bersih dan berkelanjutan pada 2060. Forum Oil and Gas Talk menjadi wadah strategis untuk pertukaran ide, inovasi, dan kolaborasi demi masa depan migas nasional yang lebih baik.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Inovasi Medco Cahaya Geothermal Tingkatkan Efisiensi PLTP Ijen
- 22 September 2025
2.
Pertamina EP Tebar Kebaikan Dua Dekade ke Seluruh Negeri
- 22 September 2025
3.
Distribusi BBM dan LPG Pertamina Menjangkau Seluruh Negeri Indonesia
- 22 September 2025
4.
Hari Tani Nasional, Momentum Refleksi dan Dukungan Petani
- 22 September 2025
5.
Kolaborasi Global Dorong Migas Indonesia Capai Net Zero
- 22 September 2025