
JAKARTA - Penurunan suku bunga acuan menghadirkan momentum bagi investor moderat untuk meninjau dan menyesuaikan portofolio.
Saat tingkat bunga rendah, instrumen berbasis bunga seperti deposito dan obligasi baru menjadi kurang menarik dibanding saham, yang menawarkan potensi imbal hasil lebih tinggi. Kondisi ini membuka peluang bagi investor untuk meningkatkan porsi ekuitas dan memaksimalkan keuntungan dari pergerakan pasar.
Chory Agung Ramdhani, Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), menyatakan, “Saat ini memang momentum yang baik untuk mulai meningkatkan porsi di saham. Turunnya bunga membuat obligasi baru kurang atraktif, sehingga investor moderat bisa melakukan rebalancing portofolio ke ekuitas,” ujar Chory.
Baca Juga
Pentingnya Pendekatan Bertahap
Meskipun kondisi suku bunga mendukung ekuitas, volatilitas pasar global maupun domestik tetap tinggi. Chory menekankan, investor moderat harus menggunakan pendekatan bertahap, bukan agresif penuh.
Sebagian dana sebaiknya tetap ditempatkan pada instrumen likuid, seperti reksadana pasar uang, sebagai penyangga risiko terhadap fluktuasi pasar.
Pendekatan bertahap ini memungkinkan portofolio tetap fleksibel, menghadapi perubahan aliran dana asing maupun pergeseran harga aset, sambil menjaga kestabilan jangka menengah. Investor juga disarankan untuk memantau berita ekonomi dan indikator pasar global agar keputusan investasi lebih tepat sasaran.
Alokasi Portofolio Ideal
Dalam situasi suku bunga rendah, Chory merekomendasikan alokasi portofolio bagi investor moderat sebagai berikut:
Saham 45%–55%
Fokus pada sektor defensif dan berfundamental kuat, seperti consumer staples, perbankan besar, dan telekomunikasi. Saham di sektor ini cenderung lebih stabil meski pasar mengalami fluktuasi, sehingga memberikan potensi imbal hasil optimal dalam jangka menengah.
Obligasi 25%–35%
Prioritaskan obligasi pemerintah tenor menengah untuk memanfaatkan peluang capital gain dari tren yield yang menurun. Obligasi ini memberikan kestabilan sekaligus tambahan potensi keuntungan, sekaligus melindungi portofolio dari risiko jangka pendek.
Pasar Uang/Instrumen Likuid 25%–35%
Menjaga fleksibilitas menghadapi gejolak pasar. Instrumen likuid menjadi cadangan strategis, memungkinkan investor menyesuaikan portofolio dengan cepat jika ada peluang atau risiko mendadak.
“Komposisi ini dapat disesuaikan tiap kuartal tergantung dinamika makroekonomi dan aliran dana asing,” tambah Chory.
Target Imbal Hasil dan Manajemen Risiko
Chory menekankan, target imbal hasil realistis bagi investor moderat dalam 12 bulan ke depan berada di kisaran 8%–12% per tahun.
Investor disarankan tetap disiplin dan menghindari keputusan emosional, terutama saat pasar mengalami tren naik atau turun tajam. Rebalancing portofolio secara berkala menjadi kunci menjaga keseimbangan antara risiko dan imbal hasil.
Strategi ini mencakup pemantauan secara rutin terhadap kinerja saham dan obligasi, menilai sektor yang tumbuh stabil, serta menyesuaikan porsi instrumen likuid. Dengan cara ini, investor mampu memaksimalkan peluang keuntungan sekaligus mengurangi risiko kerugian besar.
Tips Praktis Kelola Portofolio
Evaluasi Kuartalan
Tinjau kembali alokasi saham, obligasi, dan instrumen likuid setiap tiga bulan, menyesuaikan dengan kondisi makroekonomi dan aliran dana asing.
Fokus pada Sektor Defensif
Memilih saham dengan fundamental kuat di sektor stabil membantu portofolio lebih tahan terhadap fluktuasi pasar dan krisis sementara.
Pertahankan Likuiditas
Instrumen pasar uang penting untuk fleksibilitas. Dana ini bisa segera dialihkan ke aset lain bila ada peluang investasi menarik.
Rebalancing Teratur
Selalu sesuaikan proporsi saham, obligasi, dan instrumen likuid sesuai tren pasar, sehingga portofolio tetap seimbang dan risiko terkendali.
Pantau Tren Global
Volatilitas pasar global bisa memengaruhi nilai aset domestik. Investor sebaiknya mengikuti indikator ekonomi, pergerakan mata uang, dan kondisi pasar internasional.
Penurunan suku bunga membuka peluang strategis bagi investor moderat untuk meningkatkan porsi saham dalam portofolio. Dengan alokasi yang tepat antara saham, obligasi, dan instrumen likuid, serta strategi rebalancing yang disiplin, investor dapat memaksimalkan imbal hasil sambil mengelola risiko.
Target imbal hasil 8%–12% per tahun realistis dicapai jika investor konsisten menyesuaikan portofolio sesuai kondisi pasar, memanfaatkan instrumen defensif, dan menjaga likuiditas.
Pendekatan bertahap dan pemantauan rutin membantu portofolio tetap optimal dan tangguh menghadapi gejolak pasar domestik maupun global.
Strategi ini menekankan keseimbangan antara peluang keuntungan dan pengendalian risiko, sehingga investor moderat bisa memanfaatkan era bunga rendah secara efektif.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekomendasi 16 Tempat Makan Enak Dekat Alun-Alun Malang Wajib Dicoba
- Senin, 22 September 2025
Berita Lainnya
Rekomendasi 16 Tempat Makan Enak Dekat Alun-Alun Malang Wajib Dicoba
- Senin, 22 September 2025
24 Rekomendasi Tempat Makan Enak di Pasar Minggu yang Paling Populer
- Senin, 22 September 2025
Terpopuler
1.
Pergerakan IHSG Hari Ini, Rekomendasi Saham Tetap Menarik
- 22 September 2025
2.
KUR BRI 2025: Panduan Syarat, Tabel Angsuran, dan Pengajuan
- 22 September 2025
3.
KUR BCA 2025: Syarat, Cara Mengajukan dan Tabel Angsuran
- 22 September 2025
4.
BTN Luncurkan DigiKab, Perkuat Digitalisasi Layanan Publik Daerah
- 22 September 2025
5.
Aturan Risk Sharing Baru Asuransi Kesehatan Berlaku 2026
- 22 September 2025