Harga Minyak Dunia Mulai Turun Awal Pekan

Harga Minyak Dunia Mulai Turun Awal Pekan
Harga Minyak Dunia Mulai Turun Awal Pekan

JAKARTA - Pergerakan harga minyak dunia pada awal pekan menunjukkan tren melemah tipis di pasar Asia, Senin, 18 Agustus 2025. Meski penurunan terlihat minor, pergerakan ini mencerminkan dinamika geopolitik dan keputusan strategis negara-negara besar yang memengaruhi pasokan dan permintaan energi global.

Dikutip dari Reuters, minyak mentah Brent mengalami penurunan sebesar 32 sen atau 0,49 persen menjadi 65,53 Dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 23 sen ke posisi 62,57 Dolar AS per barel. Penurunan ini terjadi di tengah ketidakpastian mengenai langkah-langkah yang akan diambil Amerika Serikat terkait konflik di Ukraina dan ekspor minyak Rusia.

Sebelumnya, banyak pihak memperkirakan Washington akan menambah tekanan terhadap Rusia untuk membatasi ekspor minyaknya. Prediksi ini muncul setelah pertemuan puncak antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang digelar di Alaska pada Jumat lalu. Namun, hasil pertemuan menunjukkan Trump cenderung sejalan dengan Moskow dalam mencari kesepakatan damai langsung, bukan gencatan senjata sementara yang dibayangkan sebagian analis.

Baca Juga

Hemat BBM Pertamina Spesial Agustus 2025

Analis energi dari RBC Capital, Helima Croft, menilai bahwa salah satu opsi yang sempat dipertimbangkan Washington adalah penerapan tarif sekunder yang menargetkan negara-negara besar pengimpor energi Rusia, termasuk China. Namun, Trump memberikan sinyal bahwa rencana tersebut ditunda, sehingga status quo pasar energi saat ini tetap terjaga. “Untuk saat ini, status quo masih bertahan,” tulis Croft.

Croft menambahkan, Rusia tetap mempertahankan tuntutannya terkait wilayah, sementara Ukraina dan sejumlah pemimpin Eropa menolak kesepakatan damai yang mengorbankan integritas teritorial Kiev. Kondisi ini menciptakan ketegangan yang tetap menjadi faktor utama fluktuasi harga minyak global.

Sementara itu, Trump dijadwalkan mengadakan pertemuan lanjutan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan para pemimpin Eropa pada hari Senin ini, dengan tujuan mencoba mencapai perjanjian damai cepat. Pertemuan ini diharapkan bisa memberikan sinyal positif bagi pasar energi jika tercapai kesepakatan yang menenangkan ketegangan, meski potensi dampak terhadap harga minyak tetap harus diwaspadai.

Pergerakan harga minyak yang relatif stabil ini juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor fundamental lain, termasuk permintaan energi dari negara-negara Asia dan persediaan minyak global. Meski tidak ada tekanan baru dari AS, para pelaku pasar tetap memonitor kondisi geopolitik yang bisa memengaruhi pasokan, terutama dari Rusia sebagai salah satu produsen terbesar dunia.

Banyak investor memperhatikan bahwa harga minyak Brent dan WTI yang menurun tipis mencerminkan strategi pasar yang menunggu perkembangan diplomasi lebih lanjut. Jika pertemuan Trump dengan para pemimpin Ukraina dan Eropa berhasil menghasilkan kesepakatan yang mengurangi ketegangan, harga minyak bisa bergerak lebih stabil atau bahkan meningkat. Sebaliknya, jika ketegangan terus berlanjut, volatilitas harga diperkirakan akan tetap tinggi.

Selain faktor geopolitik, pengaruh ekonomi global turut menjadi indikator penting pergerakan harga minyak. Ketidakpastian mengenai kebijakan perdagangan dan tarif impor, serta kondisi pertumbuhan ekonomi global, tetap menjadi perhatian pasar energi. Hal ini terlihat dari fluktuasi harga yang terjadi meski volume perdagangan relatif stabil.

Penurunan harga minyak tipis ini, meski minor, dapat dimaknai sebagai refleksi pasar yang sedang menyesuaikan diri dengan informasi terbaru dan menunggu keputusan strategis dari negara-negara produsen utama. Investor dan konsumen energi diharapkan terus memantau perkembangan, terutama hasil pertemuan puncak yang bisa berdampak pada pasokan minyak jangka pendek maupun jangka panjang.

Kondisi ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pasar minyak dunia sangat sensitif terhadap dinamika politik dan ekonomi global. Setiap keputusan yang diambil oleh negara-negara besar, terutama AS dan Rusia, dapat memengaruhi harga minyak mentah di berbagai bursa internasional. Fluktuasi yang tipis pun bisa berdampak signifikan pada biaya energi dan perencanaan ekonomi di berbagai negara.

Dengan latar belakang geopolitik dan ekonomi yang kompleks, pelaku pasar kini menilai bahwa strategi menunggu dan mengamati informasi terbaru adalah langkah bijak. Penurunan harga minyak awal pekan ini menegaskan bahwa stabilitas harga tidak lepas dari keputusan politik yang bersifat strategis, serta reaksi pasar terhadap kemungkinan perubahan kebijakan.

Meski harga minyak Brent dan WTI melemah tipis pada Senin, 18 Agustus 2025, pergerakan ini mencerminkan keterkaitan erat antara kebijakan geopolitik dan pasar energi global. Investor, pelaku industri, dan konsumen energi perlu terus memantau perkembangan, khususnya hasil pertemuan Trump dengan Zelensky dan pemimpin Eropa, yang memiliki potensi memengaruhi pasokan dan harga minyak dunia. Stabilitas harga yang tipis saat ini memberikan gambaran bahwa pasar energi tetap waspada terhadap dinamika global yang dapat berubah kapan saja.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Indonesia Percepat Energi Panas Bumi 530 MW

Indonesia Percepat Energi Panas Bumi 530 MW

Digitalisasi Logistik Dorong Efisiensi Biaya Nasional

Digitalisasi Logistik Dorong Efisiensi Biaya Nasional

Kapal Pelni Ambon Bitung Terbaru Agustus 2025

Kapal Pelni Ambon Bitung Terbaru Agustus 2025

Hutama Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Pangan

Hutama Karya Bangun Infrastruktur Air Dukung Pangan

PTPP Tanam Terumbu Karang Pulihkan Ekosistem Laut

PTPP Tanam Terumbu Karang Pulihkan Ekosistem Laut