Tips Dokter Cegah dan Tangani Cedera Otot Lari

Tips Dokter Cegah dan Tangani Cedera Otot Lari
Tips Dokter Cegah dan Tangani Cedera Otot Lari

JAKARTA - Olahraga lari kian digemari berbagai kalangan karena dianggap praktis, murah, dan menyehatkan. Dari jalur taman kota hingga arena lari profesional, aktivitas ini menjadi pilihan populer untuk menjaga kebugaran tubuh. Namun, di balik manfaatnya yang besar, lari juga membawa risiko cedera otot, terutama jika dilakukan tanpa persiapan memadai.

Dokter umum dari RSGM Maranatha Bandung, dr. Putri Sion, menegaskan bahwa cedera otot saat berlari adalah hal yang sering dijumpai, mulai dari kram hingga keseleo. Menurutnya, langkah pencegahan menjadi kunci untuk menghindari cedera yang dapat menghambat aktivitas olahraga.

Pentingnya Pemanasan Sebelum Lari

Baca Juga

BYD Kuasai Pasar Mobil Listrik Indonesia 2025

Dr. Putri menekankan bahwa pemanasan memiliki peran vital dalam menurunkan risiko cedera. “Fungsi atau tujuan dari pemanasan itu si tendon (dan) ligamen itu dipanasin dulu supaya dia lentur. Jadi dia enggak kaget ketika misalkan dia harus manuver (saat berlari), udah lentur duluan. Tapi kalau misalkan dia enggak pemanasan, dia kan masih kaku. Nah itu juga berisiko (cedera) ya kalau kita langsung tiba-tiba pakai ototnya tanpa melakukan pemanasan,” jelasnya.

Dengan otot, tendon, dan ligamen yang telah dipersiapkan, tubuh akan lebih siap menerima beban gerakan mendadak. Sebaliknya, berlari tanpa pemanasan meningkatkan kemungkinan cedera karena jaringan tubuh belum dalam kondisi optimal.

Risiko Cedera Tetap Ada

Meski pemanasan dilakukan, risiko cedera tidak bisa dihilangkan sepenuhnya. Aktivitas berlari yang dilakukan secara berlebihan, teknik yang kurang tepat, atau medan yang tidak sesuai dapat memicu masalah pada otot. Dr. Putri menyarankan agar pelari memahami jenis cedera yang dialami, apakah termasuk kategori ringan, sedang, atau berat, sebelum menentukan langkah penanganan.

Cedera ringan biasanya hanya menimbulkan nyeri sementara dan dapat diatasi di rumah. Namun, cedera sedang memerlukan perhatian lebih, sedangkan cedera berat membutuhkan pemeriksaan langsung oleh tenaga medis.

Penanganan Awal dengan Metode RICE

Untuk cedera ringan dan sedang, dr. Putri merekomendasikan metode RICE sebagai pertolongan pertama. RICE merupakan singkatan dari Rest, Ice, Compression, dan Elevation.

Rest: Mengistirahatkan bagian tubuh yang cedera, menghentikan aktivitas lari, dan menghindari tekanan pada area yang sakit.

Ice: Mengompres area cedera dengan air dingin atau es untuk mengurangi peradangan dan mencegah pembengkakan.

Compression: Membungkus area yang cedera dengan perban elastis untuk memberikan tekanan dan mengontrol bengkak.

Elevation: Menempatkan bagian yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung agar aliran darah kembali lebih lancar, sehingga pembengkakan berkurang.

Menurut dr. Putri, metode ini dapat membantu pemulihan lebih cepat jika dilakukan segera setelah cedera terjadi.

Kapan Harus Segera ke Dokter

Tidak semua cedera dapat ditangani hanya dengan RICE. Dr. Putri mengingatkan agar pasien segera mencari pertolongan medis jika rasa sakit mencapai tingkat sedang hingga berat. “Semakin kerasa nyerinya, itu harus ketemu dokter. Kalau misalkan pain scalenya 6 ke atas rasanya akan lebih bijak untuk ketemu dokter, agar diperiksa. Apalagi kalau bengkaknya dalam 2 hari tidak berkurang, udah dilakukan RICE malah makin nyeri. Minum anti nyeri yang dijual di warung juga enggak berkurang. Nah itu harus hati-hati,” tegasnya.

Kondisi seperti nyeri hebat, pembengkakan yang tidak membaik, atau adanya memar yang meluas merupakan tanda bahwa cedera mungkin melibatkan kerusakan jaringan lebih serius, seperti robekan otot atau ligamen.

Pencegahan Lebih Baik daripada Mengobati

Untuk menghindari cedera saat berlari, dr. Putri merekomendasikan beberapa langkah pencegahan. Selain pemanasan, pelari perlu memastikan teknik lari yang benar, mengenakan sepatu yang sesuai, serta mengatur intensitas latihan secara bertahap. Memperhatikan kondisi jalur lari juga penting, karena permukaan yang tidak rata dapat meningkatkan risiko terkilir atau terjatuh.

Mengatur jadwal istirahat yang cukup di antara sesi latihan membantu otot pulih dengan baik, sehingga mengurangi risiko cedera akibat kelelahan berlebihan.

Pentingnya Kesadaran Diri Saat Berolahraga

Kesadaran akan kondisi tubuh menjadi aspek penting dalam berlari. Jika tubuh mulai menunjukkan tanda kelelahan atau nyeri, sebaiknya hentikan aktivitas sementara. Mengabaikan sinyal tubuh hanya akan memperburuk cedera dan memperpanjang waktu pemulihan.

Dr. Putri menegaskan bahwa olahraga harus membawa manfaat, bukan justru menimbulkan masalah kesehatan. Oleh karena itu, menggabungkan disiplin latihan dengan kesadaran akan batas kemampuan fisik sangatlah penting.

Mengelola Motivasi dan Rutinitas Lari

Bagi banyak orang, motivasi untuk berlari datang dari keinginan meningkatkan kebugaran atau mengikuti kompetisi. Namun, penting untuk tidak memaksakan diri demi target tertentu. Membuat jadwal latihan yang seimbang, diselingi dengan aktivitas fisik lain seperti bersepeda atau berenang, dapat mengurangi risiko cedera akibat penggunaan otot yang sama secara berulang.

Dengan cara ini, pelari dapat tetap mempertahankan rutinitas olahraga sambil menjaga kesehatan otot dan sendi.

Lari adalah olahraga yang menawarkan banyak manfaat bagi kesehatan fisik dan mental. Namun, tanpa persiapan yang tepat, risiko cedera otot bisa mengintai. Melakukan pemanasan, memahami teknik lari yang benar, serta menerapkan metode RICE untuk penanganan awal cedera merupakan langkah penting yang perlu diketahui setiap pelari.

Jika cedera menunjukkan tanda-tanda berat, segera konsultasikan ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan kesadaran, persiapan, dan penanganan yang benar, lari dapat tetap menjadi aktivitas yang aman dan menyenangkan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Orang Tua Kunci Lindungi Anak dari Bahaya Gadget

Orang Tua Kunci Lindungi Anak dari Bahaya Gadget

Tips Dokter Cegah dan Tangani Cedera Otot Lari

Tips Dokter Cegah dan Tangani Cedera Otot Lari

Jogja Sajikan Spot Wisata Edukatif dan Instagramable

Jogja Sajikan Spot Wisata Edukatif dan Instagramable

Pesan Moral Terselip di Balik Horor Film Labinak

Pesan Moral Terselip di Balik Horor Film Labinak

10 Produk Wardah Pilihan Atasi Flek Hitam

10 Produk Wardah Pilihan Atasi Flek Hitam