BBM Bersubsidi Aman Bila Data Kendaraan Sesuai

BBM Bersubsidi Aman Bila Data Kendaraan Sesuai
BBM Bersubsidi Aman Bila Data Kendaraan Sesuai

JAKARTA - Ketepatan data menjadi kunci utama dalam program subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) yang digulirkan pemerintah melalui aplikasi MyPertamina. Salah satu syarat penting yang wajib dipenuhi oleh pengguna solar subsidi adalah kesesuaian barcode atau QR code dengan plat nomor kendaraan. Ketidaksesuaian antara data kendaraan yang terdaftar di aplikasi dengan kondisi fisik di lapangan dapat menyebabkan penolakan transaksi, bahkan berpotensi dianggap sebagai pelanggaran.

Barcode untuk solar subsidi yang dibuat melalui aplikasi MyPertamina berlaku khusus untuk satu kendaraan. Dengan demikian, apabila pemilik kendaraan melakukan pergantian plat nomor, maka barcode atau QR code yang lama tidak lagi berlaku, dan pengguna wajib melakukan pendaftaran ulang atau memperbarui data pada sistem.

Permasalahan ini kerap terjadi di lapangan, di mana pengguna datang ke SPBU dengan barcode yang tidak sesuai dengan nomor polisi kendaraan yang sedang digunakan. Petugas SPBU pun harus menolak transaksi demi menjaga ketepatan penyaluran subsidi dan mencegah penyalahgunaan.

Baca Juga

OPEC Tingkatkan Produksi Minyak Global September 2025 Ini

"Ya biasa suka ada yang pake barcode BBM subsidi tapi beda plat nomor kendaraannya. Itu gak bisa pak, itu masuknya pelanggaran di lapangan," ujar Fulan Abdullah, petugas SPBU di Cikalong, Kabupaten Bandung, saat ditemui pada Senin, 4 Agustus 2025.

Penting bagi pengguna untuk menyadari bahwa setiap kendaraan memiliki identitas unik yang menjadi dasar pemberian subsidi BBM. Oleh karena itu, barcode atau QR code tidak dapat digunakan secara acak atau dipindah-pindahkan antar kendaraan, meskipun masih dalam satu kepemilikan. Sistem yang diterapkan MyPertamina memang dirancang untuk memastikan bahwa subsidi tepat sasaran, tidak hanya pada kategori kendaraan, tetapi juga kepada pemilik yang sah secara administratif.

Dalam kasus penggantian plat nomor baik karena perpanjangan STNK, mutasi kendaraan, atau pergantian pelat dari hitam ke putih – pengguna perlu melakukan langkah-langkah tertentu agar QR code tetap valid dan bisa digunakan. Caranya cukup mudah dan bisa dilakukan langsung melalui aplikasi MyPertamina.

"Jadi caranya ya login ke akun MyPertamina dulu. Pilih menu 'Subsidi Tepat'. Pilih opsi 'Lihat Detail' pada kendaraan yang nomor polisinya diganti. Dan pilih opsi 'Hapus' untuk menghapus data kendaraan lama. Update kode QR baru dengan mengikuti petunjuk yang tersedia di aplikasi," jelas Abdul, salah satu petugas layanan informasi MyPertamina.

Langkah ini tidak hanya ditujukan untuk memperbarui QR code, tetapi juga sekaligus menjadi bentuk tanggung jawab pengguna dalam memastikan bahwa data mereka selalu mutakhir dan akurat. Hal ini menjadi krusial mengingat sistem subsidi BBM berbasis digital ini sepenuhnya bergantung pada database kendaraan dan identitas pengguna yang terintegrasi dengan sistem perizinan resmi.

Selain menghapus dan menambahkan kendaraan baru, pengguna juga wajib memperhatikan kesesuaian data kendaraan lainnya, seperti nomor polisi, jenis kendaraan, dan foto kendaraan yang terdaftar di MyPertamina. Data ini harus benar-benar mencerminkan kondisi kendaraan terkini dan sesuai dengan dokumen STNK yang dimiliki.

“Pastikan data kendaraan yang terdaftar di MyPertamina, terutama nomor polisi dan foto kendaraan, sesuai dengan STNK yang baru. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa pembelian solar subsidi dilakukan sesuai aturan,” lanjut Abdul.

Ketepatan dalam proses ini berdampak langsung terhadap kelancaran proses pengisian BBM di SPBU. Banyak kasus di mana pelanggan harus ditolak pengisian solar karena barcode mereka dinyatakan tidak cocok dengan kendaraan yang datang. Kondisi ini bukan hanya menyulitkan petugas SPBU, tetapi juga merugikan pengguna yang mungkin harus mengantre ulang setelah memperbaiki data mereka.

Pihak SPBU pun kini semakin ketat dalam melakukan verifikasi, tidak hanya memindai QR code secara otomatis, tetapi juga mencocokkan nomor polisi yang tertera di kendaraan dengan data di sistem. Proses ini dianggap sebagai langkah penting untuk menjaga integritas distribusi BBM bersubsidi dan menekan angka penyalahgunaan yang masih sering terjadi.

Kebijakan digitalisasi subsidi BBM melalui MyPertamina memang membawa banyak kemudahan dan transparansi. Namun, seperti sistem digital lainnya, efektivitasnya sangat bergantung pada kesadaran dan kepatuhan pengguna terhadap prosedur yang telah ditetapkan. Kesalahan kecil seperti lupa memperbarui plat nomor dapat berdampak pada terhambatnya akses terhadap subsidi, dan bisa saja dicurigai sebagai upaya penyalahgunaan.

Melalui edukasi yang terus dilakukan oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait, diharapkan masyarakat pengguna kendaraan dapat semakin memahami pentingnya akurasi data dalam sistem MyPertamina. Dengan begitu, tujuan utama dari program subsidi tepat sasaran benar-benar bisa terwujud.

Sebagai langkah antisipatif, pengguna disarankan untuk secara berkala meninjau data kendaraan yang terdaftar di akun MyPertamina mereka, terlebih jika terjadi perubahan apapun pada identitas kendaraan. Memastikan kesesuaian antara data digital dan kondisi fisik kendaraan menjadi kunci agar proses pembelian BBM subsidi berjalan lancar dan sesuai aturan yang berlaku.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi, Jaga Keselamatan di Laut

BMKG Waspadai Gelombang Tinggi, Jaga Keselamatan di Laut

Jadwal Kapal Pelni Layani Rute Makassar Ternate Bulan Agustus 2025

Jadwal Kapal Pelni Layani Rute Makassar Ternate Bulan Agustus 2025

MIND ID Tebar Dividen, Bukti Kinerja Cemerlang

MIND ID Tebar Dividen, Bukti Kinerja Cemerlang

Garuda Indonesia Dukung Perikanan Maluku Tembus Pasar Global

Garuda Indonesia Dukung Perikanan Maluku Tembus Pasar Global

KAI Daop 7 Tanam Pohon Wujudkan BUMN Hijaukan Indonesia

KAI Daop 7 Tanam Pohon Wujudkan BUMN Hijaukan Indonesia