Pertamina Percepat Distribusi BBM Wilayah Jember
JAKARTA - Pemulihan distribusi energi menjadi perhatian utama di wilayah Jember dan sekitarnya setelah terjadinya penutupan jalur Gumitir, Banyuwangi, Jawa Timur. Jalur ini merupakan akses vital yang menghubungkan Jember dengan Kabupaten Banyuwangi dan menjadi salah satu jalur utama distribusi logistik, termasuk Bahan Bakar Minyak (BBM).
Menanggapi situasi tersebut, PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga mengambil langkah sigap guna menjaga kelancaran suplai energi. Pertamina memastikan bahwa stok BBM di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah terdampak tetap aman, dengan mengerahkan berbagai strategi darurat.
96 Mobil Tangki Tambahan Dikerahkan
Baca Juga
Pertamina Patra Niaga telah menambah armada distribusi dengan mengerahkan 96 mobil tangki BBM ke wilayah Jember dan sekitarnya. Penambahan ini merupakan bagian dari rencana pemulihan pasokan (recovery supply) menyusul gangguan lalu lintas akibat penutupan Jalur Gumitir.
Langkah cepat ini bertujuan memastikan bahwa masyarakat tetap mendapatkan akses terhadap bahan bakar, tanpa mengalami kekurangan ataupun keterlambatan distribusi. Penambahan armada juga ditujukan untuk menjaga kelancaran pasokan ke seluruh SPBU secara merata.
Tiga Skema Pemulihan untuk Ketahanan Energi
Direktur Rekayasa dan Infrastruktur Darat (RID) Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Hari Purnomo, menjelaskan bahwa proses pemulihan dilakukan melalui tiga pendekatan strategis yang terkoordinasi.
Pertama adalah penambahan jumlah mobil tangki yang bertugas di wilayah terdampak. Kedua, dengan mengoperasikan terminal-terminal distribusi di wilayah Jawa Timur secara lebih optimal. Dan ketiga, dengan penerapan sistem distribusi Reguler, Alternatif, dan Emergency (RAE).
"Harapannya dengan mekanisme perbantuan yang berantai ini, Surabaya sendiri bisa memberikan alokasi volume yang lebih besar untuk membantu proses recovery pemulihan distribusi di wilayah Jember dan sekitarnya," ujar Hari Purnomo.
Dengan optimalisasi distribusi dari terminal di wilayah Surabaya, Pertamina menargetkan distribusi BBM akan kembali normal dalam waktu singkat. Skema RAE juga menjadi kunci fleksibilitas dalam menyesuaikan jalur dan metode suplai, agar tetap menjangkau titik-titik SPBU yang berpotensi mengalami kekurangan pasokan.
Kondisi Awak Mobil Tangki Jadi Perhatian
Pertamina tidak hanya fokus pada aspek teknis distribusi, tetapi juga memperhatikan kondisi para pekerja di lapangan, khususnya Awak Mobil Tangki (AMT) yang menjadi ujung tombak dalam proses pengangkutan BBM.
Sebagai bentuk kepedulian dan dukungan terhadap para AMT, Pertamina memberikan tambahan konsumsi makanan bergizi (extra fooding) kepada 50 orang AMT yang bertugas melakukan suplai ke wilayah Jember. Langkah ini penting untuk menjaga stamina dan semangat para pekerja di tengah lonjakan beban kerja akibat gangguan distribusi.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menekankan bahwa kesejahteraan dan kondisi fisik para AMT harus dijaga agar distribusi berjalan lancar dan aman.
"Tidak hanya kondisi mobil tangki, kondisi AMT sebagai ujung tombak distribusi juga menjadi perhatian khusus. Dengan pemberian extra fooding ini semoga dapat menjaga kondisi para AMT tetap fit dan tentunya tetap bersemangat dalam rangka upaya percepatan distribusi energi kepada masyarakat," jelas Heppy.
Distribusi Energi Berbasis Kolaborasi
Langkah yang dilakukan Pertamina mencerminkan prinsip kerja berbasis kolaborasi dan respon cepat. Dengan menggerakkan berbagai elemen mulai dari terminal, armada distribusi, hingga SDM lapangan, pemulihan distribusi energi dapat dilakukan lebih efektif.
Selain itu, peran lintas wilayah dalam mekanisme bantuan distribusi menjadi elemen penting. Terminal BBM di Surabaya memberikan dukungan suplai tambahan ke Jember, menunjukkan bagaimana kerja sama antarwilayah mampu menjadi solusi konkret dalam situasi darurat distribusi.
Masyarakat Diminta Tenang dan Tidak Panik
Pertamina juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian BBM secara berlebihan. Stok tersedia dan distribusi terus dilakukan secara intensif. Kehadiran 96 mobil tangki tambahan dan jalur distribusi alternatif telah diperhitungkan untuk mengatasi gangguan pasokan sementara akibat situasi di lapangan.
Dengan pemantauan langsung oleh jajaran manajemen Pertamina Patra Niaga, proses distribusi terus dievaluasi dan disesuaikan agar tetap menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat di wilayah terdampak.
Kesiapsiagaan Jadi Kunci Keandalan Distribusi
Situasi seperti penutupan jalur Gumitir menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dan skenario darurat dalam sistem distribusi energi. Pertamina membuktikan bahwa dengan perencanaan dan eksekusi yang tepat, gangguan infrastruktur bukan halangan untuk tetap menjaga pasokan energi nasional.
Respons cepat dengan pendekatan teknis dan kemanusiaan yang seimbang menunjukkan bagaimana perusahaan energi nasional mengedepankan layanan publik sebagai prioritas utama.
Komitmen Jangka Panjang untuk Wilayah
Pertamina terus memperkuat komitmen dalam menjaga distribusi energi ke seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah-daerah yang mengalami tantangan logistik dan infrastruktur. Langkah yang dilakukan di Jember merupakan cerminan nyata dari kesiapan perusahaan dalam melayani masyarakat secara maksimal, bahkan dalam kondisi tak terduga.
Melalui penambahan armada, kolaborasi distribusi antarterminal, serta dukungan terhadap awak distribusi, Pertamina memastikan bahwa energi tetap mengalir tanpa henti karena distribusi BBM bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal keberlanjutan hidup masyarakat.
Rekomendasi
.jpg)
