JAKARTA - Warga Desa Olu, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, kini menyambut kehidupan baru yang lebih terang dan penuh harapan. Setelah sekian lama hidup dalam keterbatasan, sebanyak 607 kepala keluarga (KK) di desa tersebut akhirnya mendapatkan akses listrik dari PT PLN (Persero). Tak hanya Desa Olu, aliran listrik juga menjangkau Dusun Paku di Desa Anca dan Dusun Palili di Desa Tamado.
Kehadiran listrik ini menjadi momen penting yang mengubah wajah desa, yang selama ini hanya mengandalkan genset, pelita, dan alat penerangan seadanya. Kini, dengan nyala lampu listrik yang stabil, warga tidak hanya mendapatkan cahaya, tetapi juga peluang baru untuk meningkatkan taraf hidup mereka.
Santi, seorang ibu rumah tangga di Desa Olu, tak mampu menyembunyikan rasa haru saat listrik menyala di rumahnya untuk pertama kali.
“Terima kasih PLN sudah ada di Desa Olu. Sebelum ada PLN saya hanya menggunakan pelita, kini lebih tenang karena listrik sudah ada,” ungkapnya.
Energi yang Mengubah Kehidupan
Kisah senada datang dari Saidin Ali, warga Desa Olu yang telah lama bermimpi tentang hadirnya listrik PLN. Dengan penuh semangat, ia menceritakan bagaimana kehidupan sehari-hari berubah sejak listrik mulai masuk ke desa.
“Saya sangat bersyukur listrik PLN sudah masuk ke Desa Olu. Akhirnya masyarakat bisa menikmati listrik, meskipun awalnya kami tidak pernah bermimpi mau dapat listrik. Saat pertama kali listrik menyala itu, saya langsung coba nyalakan mesin depot saya, kulkas, freezer. Ternyata bisa menyala semua, padahal selama ini alat-alat listrik yang ada tidak bisa menyala sekaligus karena genset tidak kuat. Seperti mimpi listrik PLN bisa ada di sini, betul-betul merinding saya,” tutur Saidin penuh rasa takjub.
Listrik bukan hanya memberikan penerangan, tetapi juga membuka peluang usaha dan peningkatan kualitas hidup. Alat-alat rumah tangga, pendingin makanan, dan mesin produksi kini dapat dioperasikan dengan lancar tanpa khawatir daya listrik yang tidak stabil.
Dukungan Pemerintah Daerah
Kehadiran listrik ini juga disambut positif oleh pemerintah daerah. Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si., secara langsung memberikan apresiasi kepada PLN atas komitmen dalam menjangkau daerah-daerah terpencil yang sebelumnya belum teraliri listrik.
“Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada PLN yang terus bekerja menerangi Indonesia, khususnya di Sulawesi Tengah. Ini bukan sekadar janji, tetapi tindakan nyata PLN yang terus menunjukkan semangat melayani hingga ke pelosok Sulawesi Tengah. Desa Olu kini memiliki akses terhadap energi dan ini akan menjadi pondasi penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan pariwisata di wilayah ini,” ujar Gubernur saat meresmikan penyalaan listrik di Desa Olu.
Pemerintah daerah menilai bahwa kehadiran listrik akan berdampak besar terhadap pengembangan sektor-sektor utama di wilayah tersebut, terutama pendidikan dan layanan kesehatan, yang sangat membutuhkan infrastruktur energi yang andal.
PLN Hadir hingga Pelosok Negeri
Pihak PLN pun memastikan bahwa ini bukanlah langkah terakhir. General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Gorontalo (UID Suluttenggo), Usman Bangun, menegaskan bahwa PLN akan terus berupaya memperluas jaringan listrik hingga menyentuh seluruh pelosok tanah air, termasuk wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Penyalaan listrik di Desa Olu adalah komitmen kami untuk terus membuka akses energi di wilayah yang sebelumnya belum terjangkau. Kami percaya bahwa dengan menghadirkan listrik, akan membuka jalan bagi tumbuhnya ekonomi lokal, peningkatan kualitas pendidikan, layanan kesehatan, dan sektor lainnya,” jelas Usman.
PLN tidak hanya membangun jaringan listrik, tetapi juga membuka akses pada kesempatan baru yang sebelumnya tertutup akibat keterbatasan energi. Dari anak-anak yang kini bisa belajar di malam hari, hingga pelaku usaha kecil yang dapat memaksimalkan peralatan produksi mereka, semua merasakan manfaat dari aliran listrik ini.
Menembus Rintangan Geografis
Namun, pembangunan jaringan listrik ke Desa Olu bukanlah tanpa tantangan. Lokasi geografis yang dikelilingi Danau Lindu dan wilayah berbukit membuat akses ke desa cukup sulit. Hal ini dijelaskan oleh Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan Sulawesi Tengah (UP2K Sulteng), Rahmatan.
“Akses menuju Desa Olu sangat menantang dengan jalur perbukitan juga rawa di sekeliling Danau Lindu. Berkat semangat dan sinergi dengan pemerintah dan berbagai pihak, PLN berhasil membawa terang ke Desa Olu,” ujarnya.
Untuk mewujudkan proyek ini, PLN membangun Jaringan Tegangan Menengah (JTM) sepanjang 23,58 kilometer sirkuit (kms), Jaringan Tegangan Rendah (JTR) sepanjang 10,64 kms, serta 8 gardu distribusi dengan total daya 550 kVA. Proyek ini tidak hanya menjangkau Desa Olu, tetapi juga Dusun Paku dan Dusun Palili yang berada di jalur jaringan listrik yang sama.
“Tidak hanya di Desa Olu, pembangunan jaringan listrik ini juga menyuplai listrik di dua dusun, yaitu Dusun Paku Desa Anca dan Dusun Palili Desa Tamado,” tambah Rahmatan.
Rasio Desa Berlistrik Tuntas di Kecamatan Lindu
Dengan tuntasnya proyek ini, rasio desa berlistrik (RDB) di Kecamatan Lindu kini resmi mencapai 100 persen dari total lima desa yang ada. Ini merupakan pencapaian penting bagi pemerataan akses energi di Provinsi Sulawesi Tengah.
Bagi warga Desa Olu, terang bukan lagi impian. Listrik PLN yang hadir di desa mereka membuka masa depan baru yang lebih cerah, inklusif, dan penuh peluang. Harapan yang dulu samar kini menjadi kenyataan, seiring berjalannya waktu dan upaya nyata dari berbagai pihak yang terus bekerja menyalurkan energi hingga ke ujung negeri.