JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan pendidikan anak-anak Indonesia, khususnya mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dalam unggahan di akun Instagram resmi Sekretariat Kabinet, @sekretariat.kabinet, pada Senin, 28 Juli 2025, Presiden terlihat membacakan sejumlah surat dari siswa-siswi Sekolah Rakyat yang berada di Cibinong, Jawa Barat.
Unggahan tersebut menyertakan dua buah foto. Foto pertama menunjukkan Presiden Prabowo sedang duduk santai di ruangannya sambil membaca surat dengan ekspresi serius dan penuh perhatian. Sementara foto kedua memperlihatkan isi salah satu surat yang tengah dibacanya, yang diketahui berasal dari seorang siswi bernama Erni Andayani.
Dalam keterangan unggahan tersebut tertulis, “Titipan surat dari siswa-siswi Sekolah Rakyat tingkat SMP & SMA di Cibinong.” Sekolah Rakyat yang dimaksud merupakan sekolah dengan jenjang pendidikan menengah pertama (SMP) dan menengah atas (SMA) yang dibangun oleh pemerintah sebagai bagian dari program pemerataan pendidikan di Indonesia.
Program Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga tidak mampu dan bertujuan untuk memberikan akses pendidikan yang layak dan bermutu bagi semua kalangan. Inisiatif ini dikelola langsung oleh Kementerian Sosial dan telah menjangkau banyak daerah di Indonesia. Hingga pertengahan tahun 2025, Sekolah Rakyat telah hadir di 63 titik yang tersebar di berbagai wilayah, seperti Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.
Salah satu surat yang mencuri perhatian Presiden adalah dari Erni Andayani, siswi Sekolah Rakyat tingkat SMA di Cibinong. Isi surat tersebut dianggap menyentuh dan menyampaikan pesan yang sangat mendalam tentang arti penting kehadiran sekolah bagi anak-anak seperti dirinya. Dalam suratnya, Erni menuliskan rasa syukurnya atas keberadaan Sekolah Rakyat yang menurutnya telah membuka kembali jalan menuju masa depan.
"Teruntuk Bapak Presiden Pak Prabowo Subianto yang sangat kami hormati. Beribu kata terima kasih kami ucapkan," tulis Erni membuka suratnya dengan penuh hormat.
Ia melanjutkan dengan ungkapan rasa terima kasih yang tulus karena telah diberikan kesempatan untuk bersekolah.
"Entah dengan cara apa kami membalas jasamu, Pak. Berkat kebaikan Bapak, sekarang kami bisa sekolah."
Erni menjelaskan bahwa fasilitas pendidikan yang mereka terima dari Sekolah Rakyat membuatnya merasa dihargai dan diperhatikan. Ia dan teman-temannya bisa belajar dengan nyaman tanpa khawatir dengan keterbatasan ekonomi.
"Dengan adanya Sekolah Rakyat ini, kami bisa merasakan sekolah dengan fasilitas yang komplit."
Selain fasilitas belajar, ia juga menyebut bahwa mereka kini mendapatkan makanan bergizi setiap hari, yang mendukung mereka secara fisik maupun mental dalam menjalani proses pendidikan.
"Dan kami bisa menggapai cita-cita kami dengan tenang."
Erni juga menggambarkan bagaimana keadaan sebelum Sekolah Rakyat hadir. Ia dan teman-temannya hidup dalam ketidakpastian. Masa depan tampak suram, dan mereka merasa tidak memiliki jalan keluar untuk mengubah nasib.
"Sebelum adanya sekolah rakyat ini, kami tak tahu masa depan kami seperti apa nanti."
"Kami merasa tidak punya masa depan."
"Kami berfikir semua jalan sudah tertutup, tak ada jalan lagi bagi kami yang kurang mampu untuk menggapai cita-cita kami, Pak."
Namun kini, melalui kehadiran Sekolah Rakyat, harapan itu kembali menyala. Erni menyampaikan bahwa ia dan rekan-rekannya telah kembali percaya diri untuk bermimpi besar dan siap untuk menjadi generasi penerus bangsa.
"Sekali lagi kami sangat berterima kasih kepada Bapak Prabowo yang telah mendirikan sekolah ini."
"Kami siap menjadi pemuda generasi emas."
Surat dari Erni bukan hanya sekadar curahan hati seorang siswi, melainkan juga gambaran nyata dari dampak positif kebijakan pendidikan yang inklusif dan berpihak pada masyarakat. Surat itu mewakili suara banyak anak Indonesia yang kini memiliki akses terhadap pendidikan yang lebih adil dan berkualitas.
Kehadiran Sekolah Rakyat juga menjadi salah satu bukti bahwa pemerataan pendidikan adalah bagian penting dalam membangun sumber daya manusia yang unggul. Dengan fasilitas yang layak, makanan bergizi, dan dukungan psikologis yang memadai, anak-anak dari latar belakang ekonomi rendah bisa tumbuh dan belajar tanpa rasa minder atau tertinggal.
Momen Presiden Prabowo membaca surat dari siswa-siswi ini menunjukkan bahwa kepemimpinan bukan hanya tentang kebijakan, tetapi juga tentang menyimak dan meresapi suara rakyat secara langsung. Respon emosional yang tergambar dalam ekspresi Presiden ketika membaca surat tersebut menjadi bukti betapa pentingnya hubungan emosional antara pemimpin dan rakyat.
Program Sekolah Rakyat terus dikembangkan dan diperluas oleh pemerintah. Komitmen ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang dalam mencetak generasi emas Indonesia di tahun-tahun mendatang. Harapannya, setiap anak di negeri ini, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, tumbuh, dan meraih cita-cita.
Kisah Erni Andayani adalah satu dari sekian banyak kisah inspiratif yang lahir dari program ini. Suratnya menjadi simbol semangat, rasa syukur, dan optimisme dari anak-anak Indonesia yang kini kembali memiliki harapan berkat hadirnya kebijakan pendidikan yang adil dan merata.