Boleh Main Gadget, Asal Sesuai Panduan Sehat

Kamis, 31 Juli 2025 | 15:52:44 WIB
Boleh Main Gadget, Asal Sesuai Panduan Sehat

JAKARTA - Di era digital yang serba cepat ini, pemandangan anak-anak memegang gadget nyaris menjadi hal biasa. Tablet dan ponsel pintar bahkan seringkali diperkenalkan sejak usia batita. Dalam konteks ini, muncul pertanyaan penting: bukan lagi soal boleh atau tidak anak bermain gadget, melainkan bagaimana agar penggunaan teknologi tersebut tetap sehat, aman, dan mendukung tumbuh kembang anak.

Pendekatan orang tua terhadap penggunaan gadget kini perlu bergeser. Bukan dengan melarang total, tetapi dengan mengenali manfaat dan risiko yang ada, lalu menetapkan strategi bijak dalam penggunaannya. Dengan pemahaman dan pendampingan yang tepat, screen time bukan menjadi momok, melainkan bisa menjadi alat bantu edukatif dan interaktif bagi anak usia dini.

Perlu Pendampingan, Bukan Larangan Total

Banyak lembaga kesehatan anak menyatakan bahwa gadget tidak harus dijauhi sepenuhnya, asalkan penggunaannya berada dalam pengawasan dan batas yang wajar. Dalam usia emas perkembangan anak, kualitas interaksi dan stimulasi lingkungan sangat penting. Jika digunakan dengan tepat, teknologi dapat menjadi alat bantu belajar yang efektif.

Orang tua justru memiliki peran kunci dalam menentukan arah penggunaan teknologi ini. Bukan sekadar membatasi, tetapi juga menjadi pendamping aktif saat anak berinteraksi dengan layar. Dari situ, momen belajar dan kedekatan emosional antara orang tua dan anak dapat terbangun dengan baik.

Namun, tantangan utama terletak bukan hanya pada lamanya durasi penggunaan, melainkan juga kualitas konten dan keterlibatan orang tua selama anak menggunakan gadget.

Risiko yang Perlu Diwaspadai

Penelitian yang dilakukan oleh Madigan et al. pada tahun 2019 mengungkapkan sejumlah dampak negatif dari screen time yang berlebihan pada anak balita. Anak-anak yang terlalu sering menatap layar lebih berisiko mengalami keterlambatan bicara, gangguan tidur, hingga penurunan kemampuan sosial karena kurangnya interaksi langsung.

Selain itu, kebiasaan bermain aktif atau membaca buku juga dapat tergeser oleh waktu yang dihabiskan di depan layar. Situasi ini bisa berdampak pada perkembangan kognitif dan fisik anak dalam jangka panjang.

Studi dari lembaga kesehatan dunia pun menyarankan agar anak usia di bawah lima tahun tidak menghabiskan lebih dari satu jam sehari untuk screen time. Sedangkan untuk anak usia di bawah dua tahun, sebaiknya dihindari sama sekali kecuali untuk video call yang bersifat interaktif.

Panduan Aman Screen Time Anak Usia Dini

Agar manfaat penggunaan gadget bisa diperoleh dengan risiko seminimal mungkin, berikut panduan praktis yang dapat diterapkan orang tua dalam keseharian:

1. Buat Batasan Waktu yang Konsisten

Untuk anak usia dua hingga lima tahun, tetapkan screen time maksimal satu jam per hari. Pastikan waktu ini digunakan untuk aktivitas berkualitas, bukan hanya menonton secara pasif.

2. Pilih Konten yang Edukatif dan Interaktif

Konten yang mendorong anak berpikir, menjawab pertanyaan, atau melakukan aktivitas interaktif lebih dianjurkan. Hindari tayangan yang hanya membuat anak duduk diam terlalu lama tanpa terlibat secara aktif.

3. Dampingi Anak Saat Bermain atau Menonton

Kehadiran orang tua saat anak menggunakan gadget sangat penting. Jadikan momen tersebut sebagai waktu berkualitas bersama. Ajak anak berdiskusi tentang apa yang mereka lihat, beri penjelasan tambahan, dan responi pertanyaan mereka.

4. Hindari Gadget Sebelum Tidur

Paparan cahaya biru dari layar gadget dapat mengganggu ritme tidur anak. Oleh karena itu, hindari penggunaan gadget setidaknya satu jam sebelum waktu tidur tiba.

5. Seimbangkan dengan Aktivitas Non-Layar

Pastikan anak tetap aktif secara fisik dan sosial. Bermain di luar rumah, berinteraksi dengan teman, membaca buku, atau menggambar adalah aktivitas penting untuk mendukung perkembangan menyeluruh.

6. Buat Zona Tanpa Gadget

Terapkan aturan seperti tidak menggunakan gadget saat makan atau tidak membawa gadget ke kamar tidur. Zona bebas gadget ini membantu anak memahami bahwa ada waktu dan tempat khusus untuk menggunakan perangkat elektronik.

Orang Tua sebagai Kunci Pengarah

Teknologi bukan musuh utama dalam tumbuh kembang anak, selama orang tua mampu mengarahkan dan mendampingi dengan bijak. Tantangan terbesar adalah bagaimana menjadikan screen time sebagai bagian kecil dari kehidupan anak yang seimbang.

Bukan berarti anak harus dilarang total dari gadget, melainkan orang tua perlu hadir secara aktif sebagai pendamping utama. Anak akan meniru kebiasaan orang tuanya, sehingga penting pula bagi orang dewasa untuk menjadi contoh dalam penggunaan teknologi yang sehat.

Melalui pendekatan yang tepat, screen time bisa menjadi alat bantu belajar yang menyenangkan. Yang terpenting, selalu utamakan interaksi nyata, sentuhan emosional, dan stimulasi fisik dalam keseharian anak.

Terkini

Tips Aman Hapus Iklan di HP OPPO Anda

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:06:05 WIB

Resmi Rilis, Xiaomi 15 Tawarkan Inovasi Besar

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:12:53 WIB

Samsung S24 Plus Flagship Terjangkau Pilihan Tepat

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:15:51 WIB

Apple Cetak Rekor iPhone Terlaris Sepanjang Masa

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:18:55 WIB

Fenomena Alam Bledug Kuwu Jadi Daya Tarik Wisata Unik

Senin, 04 Agustus 2025 | 13:22:53 WIB