
JAKARTA - Perusahaan otomotif asal China, BYD, menunjukkan optimisme kuat untuk mendorong pertumbuhan penjualan mobil listrik di Indonesia pada paruh kedua tahun 2025. Optimisme ini dilandasi peningkatan signifikan pangsa pasar kendaraan listrik yang terus tumbuh dalam dua tahun terakhir, menandakan kesadaran konsumen terhadap kendaraan ramah lingkungan semakin tinggi.
Head of Marketing, PR & Government BYD Indonesia, Luther T. Panjaitan, menyampaikan bahwa tren tersebut menjadi alasan utama BYD yakin target penjualan dapat tercapai bahkan meningkat tajam hingga akhir tahun.
“Dari dua tahun lalu, mobil listrik itu hanya sekitar 3% [pangsa pasar], tahun lalu sudah mencapai 5%, dan di semester I/2025 telah mencapai hampir 10%. Artinya, ada peningkatan EV awareness yang cukup tinggi,” ujar Luther dalam keterangan tertanggal Rabu, 30 Juli 2025.
Baca Juga
Data menunjukkan bahwa total penjualan mobil listrik secara nasional pada Januari hingga Juni 2025 mencapai 35.846 unit. Pangsa pasar battery electric vehicle (BEV) tercatat sebesar 9,56% dari total penjualan wholesales mobil yang mencapai 374.740 unit.
Kinerja Kuat di Paruh Pertama 2025
Sepanjang semester pertama 2025, BYD dan merek afiliasinya, Denza, berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 54,1% dari total penjualan mobil listrik di Indonesia. Angka ini menunjukkan daya tarik kuat produk BYD di mata konsumen.
“Nah, kalau ditanya target, tentunya minimal, paling tidak eksponensial growth ini bisa terus berlangsung. Ini juga suatu hal yang baik buat transisi energi secara ekstrem. Artinya, bayangkan 2–3 tahun lagi dengan peningkatan eksponensial growth ini, kita mampu mencapai hampir zero emission mungkin di 2030,” tambah Luther.
BYD mencatat penjualan wholesales sebanyak 14.092 unit dan penjualan ritel dari dealer ke konsumen sebesar 13.705 unit untuk periode Januari–Juni 2025. Sementara itu, Denza membukukan penjualan wholesales sebanyak 5.733 unit dan penjualan ritel sebesar 5.093 unit pada periode yang sama.
Strategi Produk: Ragam Model untuk Semua Segmen
Untuk merespons permintaan yang beragam, BYD menghadirkan berbagai pilihan produk kendaraan listrik yang menyasar segmen harga berbeda. Salah satu strategi andalan BYD adalah menyediakan mobil dari harga terjangkau hingga premium, mencakup segmen masyarakat luas.
Mulai dari model baru seperti BYD Atto 1, yang diluncurkan pada ajang GIIAS 2025 dan dibanderol di bawah Rp200 juta, hingga ke lini atas seperti Denza D9 yang nyaris menyentuh harga Rp1 miliar, BYD memastikan semua segmen konsumen dapat menjangkau kendaraan listrik berkualitas.
Selain itu, BYD juga telah memperkenalkan model seperti BYD Dolphin, BYD Seal, BYD Atto 3, BYD Sealion 7, serta MPV listrik premium Denza D9 yang dirancang untuk kenyamanan dan performa tinggi.
Ekspansi Jaringan dan Infrastruktur
Selain memperluas lini produk, BYD juga berkomitmen memperkuat infrastruktur pendukung kendaraan listrik melalui pengembangan jaringan dealer dan fasilitas pengisian daya.
Luther menyampaikan bahwa investasi besar telah dikucurkan untuk membangun jaringan dealer nasional sebagai bagian dari strategi jangka panjang BYD di Indonesia. Saat ini, terdapat 53 dealer BYD yang tersebar di wilayah strategis, termasuk Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali.
“Kami ingin memberikan kemudahan dan kepercayaan kepada konsumen bahwa infrastruktur BYD akan mendukung pengalaman mereka dalam menggunakan kendaraan listrik,” tegas Luther.
Ke depan, perusahaan menargetkan membuka lebih dari 100 cabang dealer guna memperluas jangkauan layanan dan memperkuat kehadiran di pasar otomotif nasional.
Dukung Transisi Energi Lewat Produksi Lokal
Komitmen BYD terhadap pasar Indonesia tak hanya sebatas pada penjualan. Pada tahun ini, perusahaan tengah menjalankan pembangunan fasilitas pabrik mobil listrik di Subang Smartpolitan, Jawa Barat, yang direncanakan rampung pada akhir 2025.
Fasilitas ini akan memiliki kapasitas produksi sebesar 150.000 unit per tahun, menjadi tonggak penting dalam mendukung strategi elektrifikasi nasional dan mengurangi ketergantungan terhadap impor kendaraan listrik.
Keberadaan pabrik ini juga diharapkan membuka lapangan kerja baru dan mempercepat adopsi kendaraan listrik sebagai bagian dari program transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Momentum Positif di GIIAS 2025
Partisipasi BYD dalam ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 menjadi sarana penting untuk memperkuat citra dan memperluas edukasi kepada masyarakat. BYD menghadirkan berbagai lini kendaraan listrik serta menampilkan integrasi teknologi ramah lingkungan yang menjadi ciri khas produk mereka.
Luther berharap keikutsertaan di GIIAS 2025 mampu mendongkrak penjualan di paruh kedua tahun ini sekaligus memperkuat posisi BYD dalam peta persaingan industri otomotif Indonesia.
Menatap Masa Depan dengan Percaya Diri
BYD melihat peluang pertumbuhan yang luas pada semester kedua 2025. Didukung oleh tren pasar yang semakin positif, kesadaran konsumen yang meningkat, serta kesiapan dari sisi produk dan infrastruktur, BYD Indonesia yakin dapat mencatatkan kinerja yang lebih baik di sisa tahun ini.
Optimisme ini juga berpijak pada misi jangka panjang perusahaan untuk mendukung transisi energi secara besar-besaran di Indonesia. Luther meyakini bahwa jika pertumbuhan eksponensial ini dapat terus dijaga, maka visi besar menuju zero emission pada 2030 bukanlah hal yang mustahil.
Dengan kombinasi strategi menyeluruh dari sisi produk, distribusi, investasi lokal, dan keterlibatan dalam momen penting industri, BYD siap menjadi pemain utama dalam transformasi kendaraan listrik di Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Oppo Rilis HP 5G Terjangkau, Mulai Rp 2 Jutaan
- 30 Juli 2025
2.
Xiaomi Banyak Iklan? Begini Cara Atasinya
- 30 Juli 2025
3.
HP Samsung Murah dengan USB OTG
- 30 Juli 2025
4.
5.
Wijaya Karya Perkuat Energi Lewat Proyek Balongan
- 30 Juli 2025