
JAKARTA - Timnas Indonesia U-23 baru saja mencatat kemenangan telak atas Brunei Darussalam dengan skor 8-0 dalam laga perdana Grup A Piala AFF U-23 yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Namun, hasil gemilang tersebut ternyata tidak serta-merta membuat Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, merasa puas atau terlena.
Erick menanggapi kemenangan besar itu dengan kepala dingin. Ia mengingatkan bahwa hasil melawan Brunei bukanlah tolok ukur sebenarnya atas kekuatan Garuda Muda. Dalam pernyataannya, Erick menyebutkan bahwa lawan yang sesungguhnya baru akan terlihat ketika Indonesia menghadapi Filipina dan Malaysia di laga-laga selanjutnya.
Sepinya Stadion, Isyarat untuk Peningkatan Dukungan
Baca JugaStrategi Transportasi Rendah Emisi Penentu Masa Depan Indonesia
Di balik kemenangan besar yang diraih Timnas U-23, sorotan datang dari rendahnya animo penonton yang hadir langsung di stadion. Dari kapasitas 78.000 kursi di GBK, hanya sekitar 2.000 penonton yang menyaksikan pertandingan secara langsung. Erick mengaku sudah memprediksi kondisi ini sebelumnya.
Meski demikian, ia tetap optimistis bahwa laga berikutnya, khususnya melawan Filipina dan Malaysia, akan menarik lebih banyak penonton. Menurutnya, kehadiran lawan yang lebih tangguh seperti Malaysia akan menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta sepak bola Tanah Air.
“Memang kemarin belum banyak penonton, tapi saya yakin Jumat nanti saat melawan Filipina jumlahnya akan bertambah. Apalagi nanti juga ada Malaysia, tim yang sudah lama kita tunggu-tunggu,” ujarnya.
Apresiasi untuk Pelatih dan Pemain, Tapi Tetap Waspada
Erick Thohir tetap memberikan apresiasi terhadap pelatih kepala Gerald Vanenburg dan para pemain, terutama striker Jens Raven yang mencetak enam gol dalam laga tersebut. Namun, ia juga mengingatkan agar euforia kemenangan tidak berujung pada rasa puas diri yang berlebihan.
"Coach Gerald kan baru pertama kali tangani tim, dan baru latihan dua minggu. Babak pertama bagus, tapi kita belum ketemu Filipina atau Malaysia. Begitu juga Jens Raven, bagus cetak gol, tapi belum bisa jadi ukuran," tegasnya.
Peringatan ini menjadi pesan penting agar tim tetap fokus pada target jangka panjang dan tidak terbuai oleh hasil satu pertandingan.
Pesan Tegas untuk Manajemen dan Pemain
Lebih lanjut, Erick menyampaikan pesan khusus kepada manajer tim, Sumardji, agar mengingatkan semua unsur tim dari pelatih hingga pemain untuk tidak jemawa. Menurutnya, kemenangan besar atas Brunei tidak boleh dijadikan patokan keberhasilan tim secara keseluruhan.
"Saya bilang ke Pak Sumardji, tolong sampaikan ke manajer, coach, dan para pemain, jangan besar kepala gara-gara menang 8-0 lawan Brunei. Lawan sesungguhnya itu nanti Filipina dan Malaysia. Game berikutnya pasti lebih berat," kata Erick.
Pernyataan ini menegaskan bahwa perjalanan Timnas U-23 masih panjang dan tantangan yang lebih berat justru menanti di laga-laga selanjutnya.
Regenerasi Timnas Dimulai dari Tim Muda
Selain menyoroti aspek teknis dan psikologis tim, Erick juga menggarisbawahi pentingnya mendukung tim nasional di seluruh level usia. Menurutnya, Timnas U-23 saat ini memiliki komposisi usia muda yang sangat potensial untuk masa depan sepak bola Indonesia.
"Tim ini rata-rata usianya 20,7 tahun. Ini regenerasi dari U-17 ke U-23 yang kita harapkan. Jadi mari dukung tim ini, bukan hanya saat menang, tapi sepanjang perjalanan mereka," ujarnya.
Pernyataan Erick tersebut menunjukkan bahwa program regenerasi pemain merupakan bagian penting dari strategi jangka panjang PSSI dalam membentuk tim nasional yang solid dan kompetitif di berbagai turnamen internasional, termasuk SEA Games mendatang.
Tantangan Sesungguhnya: Filipina dan Malaysia
Timnas Indonesia U-23 dijadwalkan akan menghadapi Filipina pada pertandingan berikutnya. Laga ini akan menjadi penentu arah perjalanan Garuda Muda di turnamen, sekaligus ujian pertama yang lebih sepadan dari sisi kekuatan lawan. Selain Filipina, pertandingan melawan Malaysia juga dinilai sebagai laga klasik yang sangat dinanti-nantikan oleh publik sepak bola nasional.
Bagi Erick, kedua laga ini adalah barometer sejati dari kemampuan skuad asuhan Gerald Vanenburg. Dalam pertandingan-pertandingan inilah, karakter tim, kemampuan individu, dan taktik akan diuji secara menyeluruh.
Harapan untuk Dukungan Lebih Luas dari Suporter
Erick juga tidak lupa mengajak seluruh pecinta sepak bola Indonesia untuk hadir langsung ke stadion dan memberikan dukungan kepada skuad Garuda Muda. Menurutnya, kehadiran suporter di stadion tidak hanya memberi semangat lebih kepada pemain, tetapi juga menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia turut berperan aktif dalam perkembangan sepak bola nasional.
Dukungan nyata dari tribun penonton diharapkan dapat menambah motivasi para pemain muda untuk terus memberikan penampilan terbaik dan mencetak prestasi yang membanggakan.
Dalam menghadapi laga-laga penting ke depan, konsistensi permainan dan fokus tim akan menjadi kunci utama. Erick secara tersirat mengingatkan bahwa kemenangan di fase awal hanyalah bagian kecil dari sebuah proses panjang untuk membentuk tim nasional yang tangguh dan matang.
Dengan regenerasi yang sedang berjalan dan potensi pemain muda yang besar, peluang untuk meraih hasil positif tetap terbuka lebar. Namun semua itu hanya bisa tercapai jika seluruh pihak manajemen, pelatih, pemain, hingga suporter bersatu dalam semangat dan kerja keras yang sama.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
PLN Dorong Energi Bersih, Bali Target Nol Emisi 2045
- 16 Juli 2025
2.
Minyak Naik Dipicu Optimisme Ekonomi
- 16 Juli 2025
3.
Harga BBM Pertamina Naik Serentak di Indonesia
- 16 Juli 2025
4.
PGN Kawal Distribusi Gas ke Pelosok Negeri
- 16 Juli 2025