Anies Baswedan: Pendidikan Jadi Kunci Kemajuan dan Masa Depan Cerah Indonesia

Anies Baswedan: Pendidikan Jadi Kunci Kemajuan dan Masa Depan Cerah Indonesia
Anies Baswedan: Pendidikan Jadi Kunci Kemajuan dan Masa Depan Cerah Indonesia

JAKARTA - Mahkamah Konstitusi (MK) mengeluarkan putusan penting terkait Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang mengamanatkan pemerintah untuk membiayai pendidikan seluruh anak bangsa mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP), baik di sekolah negeri maupun swasta. Putusan ini menegaskan peran negara dalam menjamin akses pendidikan yang merata dan berkualitas.

Menanggapi putusan tersebut, Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) periode 2014-2016 dan mantan Gubernur DKI Jakarta, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah Mahkamah Konstitusi. Ia menekankan bahwa pendidikan bukan sekadar pengeluaran, melainkan investasi jangka panjang yang harus menjadi prioritas nasional.

“Negara jangan pelit kalau berbicara tentang investasi di bidang pendidikan. Pengeluaran di bidang pendidikan jangan dipandang sebagai cost (pengeluaran), tapi pandanglah sebagai investasi,” tegas Anies Baswedan.

Baca Juga

ESDM Resmikan Migas Corner ITS Berbasis Teknologi

Putusan MK sebagai Landasan Hukum Pendanaan Pendidikan

Anies menyebutkan putusan MK ini merupakan tonggak hukum yang sangat positif dan strategis untuk memperkuat program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang sudah berjalan selama ini. Ia memberikan apresiasi kepada pihak-pihak yang melakukan gugatan sehingga lahir putusan yang menjadi dasar pembiayaan pendidikan dasar oleh pemerintah.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada teman-teman yang melakukan gugatan ke MK sehingga muncul putusan ini. Sehingga, bisa menjadi dasar hukum atas BOS (bantuan operasional sekolah) yang selama ini dikerjakan,” ujarnya.

Menurut Anies, kepastian pendanaan pendidikan dari pemerintah merupakan kebutuhan mendasar untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan hak belajar yang layak, tanpa terbebani masalah biaya.

Angka Partisipasi Pendidikan yang Menguat

Dalam kesempatan itu, Anies juga memaparkan data terkait partisipasi pendidikan di Indonesia. Menurutnya, saat ini angka partisipasi siswa di tingkat SD sudah mencapai 98 persen, sedangkan di jenjang SMP sekitar 82 persen, dan tingkat SMA berada pada angka 64 persen.

“Kalau kita ingat dulu pendidikan dasar dan menengah kita genjot luar biasa di era tahun 1970-an. Angka partisipasi SD tahun 1966 itu masih sekitar 60 persen,” jelas Anies.

Peningkatan signifikan ini tak lepas dari program pembangunan sekolah yang masif dilakukan pemerintah di masa lalu, khususnya pembangunan Sekolah Dasar Inpres. Dalam kurun waktu 17 tahun, sebanyak 146.000 sekolah dasar dibangun di seluruh Indonesia, termasuk 76.000 sekolah dasar dalam lima tahun pertama Repelita.

“Ini dahsyat. Apalagi ketika itu, kita bangsa yang masih tergolong miskin. Di saat kita masih belum memiliki apa-apa kalau ditanya prioritas, waktu itu sadar bahwa program prioritas kita adalah investasi di bidang pendidikan,” tambah Anies.

Pendidikan Sebagai Prioritas Nasional

Anies mengingatkan bahwa saat itu pemerintah sebenarnya bisa memilih untuk memberikan bantuan sosial atau santunan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan. Namun pemerintah memilih untuk fokus membangun infrastruktur pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa.

“Padahal saat itu, pemerintah sebenarnya bisa memberikan bantuan sosial ke mana-mana. Kasih santunan. Tapi apa yang dilakukan pemerintah, di kala itu, membangun sekolah dasar!” kata Anies dengan tegas.

Menurutnya, sejarah pembangunan pendidikan di Indonesia mengajarkan bahwa investasi di sektor ini memberikan hasil jangka panjang yang sangat signifikan terhadap kemajuan bangsa.

Tantangan dan Prioritas Pendidikan di Masa Kini

Meski sudah terjadi peningkatan signifikan dalam angka partisipasi, Anies menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan, terutama di jenjang pendidikan menengah.

“Yang dibutuhkan Indonesia ke depan adalah pendidikan menengah untuk semua. Jadi sekarang ini kita harus investasi di bidang pendidikan. Dengan pendidikan, kualitas manusia akan menentukan Indonesia di masa depan,” tegas Anies.

Pernyataan ini sekaligus mengingatkan pentingnya peningkatan akses dan kualitas pendidikan menengah sebagai pondasi pengembangan sumber daya manusia yang kompetitif dan berdaya saing global.

Pendidikan Kunci Masa Depan Indonesia

Sebagai tokoh yang pernah memimpin Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta pemerintahan Jakarta, Anies memahami betul urgensi pendidikan sebagai investasi masa depan bangsa. Menurutnya, kualitas manusia Indonesia di masa depan sangat bergantung pada bagaimana bangsa ini memprioritaskan dan mengelola pendidikan saat ini.

Pendidikan yang merata dan berkualitas tidak hanya membuka peluang ekonomi, tetapi juga memperkuat karakter dan nilai-nilai kebangsaan yang menjadi modal utama dalam menghadapi tantangan global.

“Dengan pendidikan, kualitas manusia akan menentukan Indonesia di masa depan,” pungkas Anies Baswedan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

3 Shio Paling Hoki 18 Juli 2025

3 Shio Paling Hoki 18 Juli 2025

Cirebon Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan

Cirebon Ubah Sampah Jadi Energi Ramah Lingkungan

Daftar Harga BBM Terkini Juli 2025

Daftar Harga BBM Terkini Juli 2025

Gas Melon Langka, PKL Magetan Mengeluh

Gas Melon Langka, PKL Magetan Mengeluh

Update Nikel Juli 2025, Sektor Hilir Bergerak

Update Nikel Juli 2025, Sektor Hilir Bergerak