Pemerintah Bangun Kawasan Industri Garam Nasional di Rote Ndao, Target Produksi 2 Juta Ton per Tahun

Pemerintah Bangun Kawasan Industri Garam Nasional di Rote Ndao, Target Produksi 2 Juta Ton per Tahun
Pemerintah Bangun Kawasan Industri Garam Nasional di Rote Ndao, Target Produksi 2 Juta Ton per Tahun

JAKARTA – Pemerintah resmi mengembangkan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Kabupaten Rote Ndao, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sebagai bagian dari strategi nasional mencapai swasembada garam pada tahun 2027. Proyek besar ini dirancang untuk menjadi pusat produksi garam industri yang mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri sekaligus memperkuat kemandirian sektor kelautan dan perikanan.

Kawasan K-SIGN nantinya akan dibangun di lahan seluas 10 ribu hingga 13 ribu hektare, yang akan dioptimalkan sebagai sentra produksi garam berkualitas tinggi. Lokasi ini dipilih dengan pertimbangan kondisi geografis dan iklim yang sangat mendukung proses produksi garam secara efisien.

Target Produksi Ambisius di Kawasan K-SIGN

Baca Juga

12 Pemain Timnas Voli U 16 Siap Berlaga di Asia

Direktur Sumber Daya Kelautan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Frista Yorhanita, menjelaskan bahwa pemerintah menargetkan produksi minimal 200 ton garam per hektare dalam setiap siklus produksi. Hal ini berarti, dengan luas kawasan sebesar 10 ribu hektare, potensi produksi garam bisa mencapai dua juta ton per tahun.

“Dari kawasan ini nanti kita mempunyai target. Produksi garam itu minimal 200 ton per hektare per sekali siklus,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Target produksi sebesar dua juta ton per tahun ini diyakini akan mampu menutup kekurangan pasokan garam industri yang selama ini masih bergantung pada impor. Garam industri sangat penting untuk berbagai sektor seperti pangan, farmasi, dan kimia, sehingga ketersediaannya menjadi aspek krusial dalam mendukung ketahanan industri nasional.

Kawasan Industri Garam sebagai Pilar Swasembada Garam Nasional

Pemerintah menegaskan bahwa pembangunan K-SIGN di Rote Ndao merupakan salah satu langkah strategis dalam mewujudkan swasembada garam nasional pada 2027. Selama ini, Indonesia masih mengimpor garam dalam jumlah signifikan untuk kebutuhan industri, yang berdampak pada defisit neraca perdagangan dan ketergantungan terhadap negara lain.

Dengan memanfaatkan potensi alam di Rote Ndao yang memiliki kondisi iklim kering dan sinar matahari melimpah, kawasan industri garam ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam memperkuat sektor agribisnis garam nasional.

“Pengembangan kawasan ini juga menjadi jawaban atas tantangan ketergantungan impor garam yang selama ini menjadi masalah klasik,” tambah Frista.

Pengembangan Kawasan Lain sebagai Pendukung K-SIGN

Selain pembangunan kawasan utama di Rote Ndao, pemerintah juga berencana mengembangkan beberapa daerah lain sebagai pendukung pasokan garam nasional. Sinergi antara kawasan utama dan kawasan pendukung diharapkan menciptakan ekosistem produksi garam yang terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan.

Pengembangan ini dilakukan dengan memperhatikan aspek teknis dan sosial-ekonomi agar memberikan manfaat luas bagi masyarakat sekitar, termasuk membuka lapangan pekerjaan dan meningkatkan pendapatan petani garam lokal.

“Kawasan-kawasan lain juga akan dikembangkan agar bisa membantu memasok kebutuhan garam nasional secara lebih merata,” kata Frista.

Manfaat Ekonomi dan Sosial dari Kawasan Industri Garam

Pembangunan K-SIGN diharapkan membawa dampak positif yang signifikan bagi perekonomian daerah maupun nasional. Selain memenuhi kebutuhan garam industri, kawasan ini akan menjadi pusat aktivitas ekonomi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pengembangan infrastruktur yang menyertai kawasan industri ini, seperti akses transportasi dan fasilitas produksi modern, akan mempercepat laju pertumbuhan ekonomi di wilayah NTT, khususnya di Kabupaten Rote Ndao.

Lebih jauh, proyek ini sejalan dengan program pemerintah dalam pengembangan sektor kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, serta mendorong inovasi teknologi dalam proses produksi garam agar lebih efisien dan ramah lingkungan.

Komitmen Pemerintah untuk Ketahanan Pangan dan Industri

Menteri Kelautan dan Perikanan sebelumnya pernah menegaskan komitmen pemerintah dalam mengurangi ketergantungan impor bahan baku strategis seperti garam industri. Pembangunan K-SIGN adalah salah satu implementasi kebijakan tersebut.

Dengan kapasitas produksi yang besar, K-SIGN diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan dalam negeri, tetapi juga berpotensi menjadi pusat ekspor garam nasional di masa depan.

Proyek pembangunan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di Rote Ndao menandai langkah strategis pemerintah dalam mencapai swasembada garam nasional pada 2027. Dengan target produksi minimal dua juta ton per tahun dari lahan seluas 10 ribu hektare, kawasan ini diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan memperkuat kedaulatan industri garam di Indonesia.

Selain memberikan manfaat ekonomi bagi daerah dan nasional, proyek ini juga berkontribusi pada pengembangan sumber daya kelautan dan perikanan yang berkelanjutan. Pemerintah pun siap mengembangkan kawasan pendukung lain guna memastikan pasokan garam nasional terpenuhi secara merata.

Sebagaimana disampaikan Direktur Sumber Daya Kelautan KKP, Frista Yorhanita, “Dengan luas 10 ribu hektare, produksi garam bisa mencapai dua juta ton per tahun. Jumlah itu diharapkan bisa menutup kekurangan garam industri dalam negeri.”

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Indomaret Tawarkan Diskon Bekal Sekolah Anak 11 Juli

Indomaret Tawarkan Diskon Bekal Sekolah Anak 11 Juli

Perbankan Dukung KUR Rp100 Juta Tanpa Jaminan untuk Pekerja Migran

Perbankan Dukung KUR Rp100 Juta Tanpa Jaminan untuk Pekerja Migran

KPR BRI Mini Expo Tawarkan Cicilan Ringan Rumah Impian

KPR BRI Mini Expo Tawarkan Cicilan Ringan Rumah Impian

Investasi Praktis Lewat bjb SiSuka Online

Investasi Praktis Lewat bjb SiSuka Online

BRI Genjot Dana Murah lewat Digital dan Agen

BRI Genjot Dana Murah lewat Digital dan Agen