MIND ID Kantongi Peringkat BBB dari Fitch dengan Prospek Positif, Bukti Kinerja dan Stabilitas Finansial

MIND ID Kantongi Peringkat BBB dari Fitch dengan Prospek Positif, Bukti Kinerja dan Stabilitas Finansial

JAKARTA - PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID berhasil mempertahankan peringkat kredit jangka panjang Issuer Default Rating (IDR) di level ‘BBB-’ dengan outlook (prospek) positif dari lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings. Pengumuman ini disampaikan oleh Fitch dan menjadi sinyal optimisme terhadap kekuatan fundamental keuangan dan peran strategis BUMN pertambangan ini dalam ekonomi nasional.

Selain peringkat IDR, Fitch juga menegaskan kembali peringkat senior unsecured debt MIND ID, termasuk seluruh obligasi tanpa jaminan yang beredar, tetap berada di level ‘BBB-’.

Didorong Oleh Dukungan Negara dan Profil Bisnis yang Kuat

Baca Juga

Jadwal Kapal Pelni Tarakan Parepare Juli 2025

Fitch Ratings menilai, afirmasi peringkat ‘BBB-’ dengan prospek positif mencerminkan dukungan luar biasa dari pemerintah Indonesia, serta posisi strategis MIND ID dalam sektor pertambangan nasional. Perusahaan ini dinilai sebagai entitas milik negara dengan peran penting dalam pengelolaan komoditas mineral strategis Indonesia, seperti nikel, tembaga, dan bauksit.

“Hal ini didukung oleh keyakinan kami bahwa dukungan pemerintah yang luar biasa terhadap MIND ID sangat mungkin terjadi, berdasarkan penilaian kami terhadap tanggung jawab dan insentif negara untuk mendukung, berdasarkan Kriteria Peringkat Entitas Terkait Pemerintah (GRE),” tulis Fitch.

Fitch juga mencatat bahwa kepemilikan langsung dana kekayaan negara baru Indonesia, yaitu Danantara, atas MIND ID, semakin memperkuat pandangan bahwa perusahaan akan terus mendapat dukungan dari pemerintah pusat dalam menjalankan operasional dan strateginya.

Potensi Kenaikan Peringkat Kredit Mandiri

Prospek positif yang diberikan oleh Fitch tidak hanya berdasarkan peran strategis MIND ID sebagai BUMN pertambangan, tetapi juga mempertimbangkan potensi penguatan Standalone Credit Profile (SCP) perusahaan, yang saat ini berada di level ‘bb-’. Kenaikan peringkat SCP dapat mendorong IDR MIND ID sejajar dengan peringkat negara Indonesia, yang saat ini berada di level BBB dengan outlook stabil.

“Prospek Positif didorong oleh pandangan kami bahwa Profil Kredit Mandiri (SCP) MIND ID dapat direvisi naik dari ‘bb-’, karena Fitch menilai profil keuangan yang lebih kuat berkat profil leverage yang lebih baik,” tulis Fitch.

MIND ID dinilai memiliki profil bisnis yang kuat, yang ditopang oleh diversifikasi komoditas dan biaya operasional pertambangan yang kompetitif. Hal ini memberikan fleksibilitas dan resiliensi terhadap fluktuasi harga komoditas global.

Leverage Tetap Sehat Meski Capex dan Dividen Tinggi

Fitch memproyeksikan bahwa leverage bersih terhadap EBITDA MIND ID akan tetap berada di bawah 3,0x sepanjang 2025 hingga 2026. Meski terdapat rencana belanja modal (capital expenditure/Capex) dan pengembalian kepada pemegang saham yang tinggi, arus kas yang dihasilkan dari dividen tetap memberikan bantalan finansial yang kuat.

“Kami memperkirakan leverage bersih EBITDA akan tetap di bawah 3,0x selama 2025-2026 (2024: 1,5x), karena arus masuk dividen yang substansial meskipun kami mengharapkan belanja modal dan pengembalian pemegang saham yang tinggi,” ungkap Fitch.

Namun, lembaga pemeringkat tersebut menyatakan pihaknya masih menunggu detail lebih lanjut mengenai arah belanja modal dan strategi dividen MIND ID di bawah struktur kepemilikan baru Danantara.

Struktur Kepemilikan: Dari Pemerintah ke Danantara

Kepemilikan saham pemerintah Indonesia di MIND ID secara resmi dialihkan ke Danantara, entitas induk baru yang mengelola dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) dan perusahaan strategis nasional. Namun, pemerintah tetap memegang saham Seri A Dwiwarna (Emas) di MIND ID, yang memberikan kewenangan khusus, termasuk dalam pengangkatan direksi dan komisaris.

Fitch menilai bahwa perubahan struktur ini tidak berdampak negatif secara material terhadap profil risiko MIND ID. Justru, konsistensi dalam kebijakan strategis, termasuk pembayaran dividen dan ekspansi bisnis, dinilai akan tetap dijaga.

“Kami berpendapat bahwa perubahan material yang merugikan pada pembayaran dividen dan strategi belanja modal MIND ID karena perubahan kepemilikan saham tidak mungkin terjadi. Namun, kami masih menunggu kejelasan tentang rencana Danantara untuk meningkatkan investasi di sektor-sektor seperti pemrosesan hilir,” jelas Fitch.

Posisi Strategis MIND ID dalam Rantai Hilirisasi Industri

MIND ID berperan penting dalam proyek hilirisasi mineral yang menjadi program prioritas pemerintah Indonesia. Perusahaan ini menjadi pemegang saham utama di berbagai entitas pertambangan nasional, termasuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), hingga pengelolaan mayoritas saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO) melalui proses divestasi yang baru-baru ini rampung.

Dengan kontrol terhadap berbagai aset mineral strategis dan keikutsertaan aktif dalam pengembangan industri hilir seperti smelter dan baterai kendaraan listrik, MIND ID diposisikan sebagai tulang punggung transformasi ekonomi Indonesia dari eksportir bahan mentah menjadi produsen industri bernilai tambah tinggi.

Keberhasilan MIND ID dalam mempertahankan peringkat kredit ‘BBB-’ dengan prospek positif dari Fitch Ratings mencerminkan kekuatan fundamental keuangan, dukungan pemerintah, serta peran strategis dalam ekonomi nasional. Penilaian ini membuka peluang naiknya peringkat di masa mendatang, terutama jika profil keuangan dan kinerja operasional MIND ID terus menunjukkan penguatan.

Dengan struktur kepemilikan baru di bawah Danantara, arah strategi bisnis dan investasi MIND ID menjadi sorotan. Namun, tetap dipertahankannya saham Seri A Dwiwarna oleh pemerintah menunjukkan bahwa kontrol dan komitmen negara terhadap keberlanjutan MIND ID masih sangat kuat.

Sebagai pemain utama dalam industri mineral Indonesia, MIND ID kini berada di jalur yang tepat untuk memperkuat kontribusinya dalam rantai nilai global melalui hilirisasi, sekaligus menjaga kredibilitas finansialnya di mata investor internasional.