Kemensos Salurkan Dua Tahap Bantuan Logistik untuk Korban Longsor Ambon, Warga Mulai Pulih
- Selasa, 10 Juni 2025

JAKARTA — Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) bergerak cepat merespons bencana tanah longsor yang terjadi di Kota Ambon, Provinsi Maluku. Musibah yang melanda wilayah BTN Hative Kecil, Belakang Gereja Sion, dan Lorong Putri di Negeri Batu Merah, Kecamatan Sirimau, ini mengakibatkan sedikitnya 80 warga terdampak, dengan satu orang sempat tertimbun namun berhasil diselamatkan dalam kondisi selamat.
Bencana longsor dipicu oleh curah hujan tinggi yang mengguyur wilayah Ambon sejak Sabtu malam, menyebabkan struktur tanah menjadi labil dan mengakibatkan tebing longsor serta pohon tumbang yang menutup akses jalan, termasuk Jalan Dr. Latumeten, salah satu jalur utama di kota tersebut.
Respons Cepat Pemerintah Melalui Kemensos
Baca JugaBaterai EV Terbesar, Hilirisasi Nikel Dorong Ekonomi Nasional
Kementerian Sosial langsung menurunkan tim tanggap darurat ke lokasi kejadian guna melakukan asesmen cepat dan pendataan korban. Tim juga membantu proses evakuasi dan pembersihan puing serta pohon tumbang yang menghambat aktivitas warga.
Plt Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam (PSKBA) Kemensos, Masryani Mansyur, menyatakan bahwa langkah cepat telah diambil atas perintah langsung dari Menteri Sosial.
“Sesaat setelah kejadian, Gus Mensos langsung memerintahkan kami untuk bergerak. Kami langsung berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Tagana Provinsi Maluku untuk mempercepat penanganan bencana,” ungkap Masryani.
Dua Tahap Penyaluran Bantuan Logistik untuk Penyintas
Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi kebutuhan mendesak warga terdampak, Kemensos menyalurkan bantuan logistik dalam dua tahap. Seluruh bantuan dikirimkan melalui gudang Dinas Sosial Provinsi Maluku dan diterima langsung oleh warga pada hari yang sama dengan kejadian longsor.
Tahap Pertama: Fokus pada Kebutuhan Mendesak
Distribusi tahap pertama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok para penyintas yang kehilangan tempat tinggal atau harus mengungsi sementara. Bantuan logistik yang disalurkan pada tahap ini mencakup:
140 paket makanan siap saji
100 paket lauk pauk siap saji
30 paket makanan anak
20 lembar tenda gulung
9 kasur lipat
19 selimut
5 paket kidswear
5 paket family kit
6 paket sandang dewasa
Total nilai bantuan pada tahap pertama mencapai Rp31.131.550.
Tahap Kedua: Perkuat Keberlanjutan Bantuan
Tahap kedua dilakukan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan lanjutan dan memperkuat ketahanan para penyintas yang masih berada di lokasi pengungsian. Bantuan pada tahap ini terdiri dari:
120 paket makanan siap saji
40 paket lauk pauk siap saji
12 paket makanan anak
10 lembar tenda gulung
6 kasur lipat
12 selimut
6 paket kidswear
6 paket family kit
6 paket sandang dewasa
Nilai total bantuan tahap kedua sebesar Rp23.120.100.
Penanganan Lintas Sektor: Tagana, Dinsos, dan Pemerintah Daerah Turun Tangan
Dalam proses evakuasi dan penyaluran bantuan, Kemensos bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk Dinas Sosial Provinsi Maluku, Taruna Siaga Bencana (Tagana), aparat kecamatan dan desa, serta unsur TNI/Polri dan relawan setempat. Kolaborasi lintas sektor ini dinilai krusial untuk mempercepat penanganan darurat dan mencegah risiko lanjutan dari bencana alam serupa.
Berdasarkan laporan lapangan, warga terdampak telah menerima bantuan logistik tersebut dan kini dalam proses adaptasi di pengungsian sementara. Beberapa keluarga masih memilih bertahan di rumah kerabat sambil menunggu kondisi kembali aman.
Warga Apresiasi Respons Cepat Pemerintah
Warga terdampak menyampaikan apresiasi atas kecepatan penanganan dari pemerintah pusat dan daerah. Salah satu warga BTN Hative Kecil, Andi Latuconsina (39), mengatakan bahwa bantuan datang pada saat yang sangat dibutuhkan.
“Kami sangat berterima kasih. Setelah kejadian, langsung ada bantuan datang, makanan, tenda, dan selimut. Kami merasa diperhatikan,” ujarnya kepada wartawan.
Langkah Pemulihan Jangka Panjang Akan Disiapkan
Selain bantuan logistik darurat, Kemensos juga sedang mengkaji kebutuhan pemulihan jangka panjang bagi warga terdampak. Upaya ini termasuk pemberian bantuan stimulan untuk rumah rusak ringan maupun sedang, trauma healing bagi anak-anak, serta kemungkinan relokasi bagi warga yang tinggal di wilayah rawan longsor.
Plt Direktur PSKBA, Masryani Mansyur, menegaskan bahwa pemulihan pasca bencana akan menjadi bagian dari agenda berkelanjutan pemerintah.
“Kemensos tak hanya hadir saat bencana, tetapi juga ikut memastikan warga bangkit kembali dalam jangka panjang,” tegasnya.
Peringatan Dini dan Edukasi Warga Diperkuat
Dalam menghadapi meningkatnya potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan longsor, pemerintah pusat dan daerah kini gencar meningkatkan edukasi kebencanaan bagi warga. Hal ini mencakup pelatihan evakuasi mandiri, pemasangan sistem peringatan dini (early warning system), serta sosialisasi penataan hunian di daerah rawan bencana.
Bencana longsor yang melanda Kota Ambon telah memicu respons cepat dari pemerintah, khususnya Kementerian Sosial. Dengan penyaluran bantuan logistik dalam dua tahap senilai total lebih dari Rp54 juta, warga terdampak kini mulai pulih dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Koordinasi lintas sektor yang solid menjadi kunci keberhasilan penanganan bencana ini, sekaligus menjadi contoh bagaimana sistem tanggap darurat di Indonesia terus berkembang ke arah yang lebih responsif dan manusiawi.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.