Kedubes Korea di Jakarta Gaungkan Harmoni Budaya Lewat Hari Nasional
- Kamis, 02 Oktober 2025

JAKARTA - Perayaan Hari Nasional Republik Korea di Jakarta tahun ini menjadi momentum penting yang tidak hanya menonjolkan diplomasi politik, tetapi juga mempererat hubungan melalui jalur budaya.
Kedutaan Besar Republik Korea di Indonesia menampilkan ragam seni lintas budaya dalam sebuah resepsi yang digelar meriah, Rabu, 1 Oktober 2025.
Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI) Kedubes Korea Selatan untuk Indonesia, Park Soo-Deok, menegaskan bahwa acara tersebut dirancang sebagai ruang pertemuan dua budaya besar: Korea dan Indonesia. “Peringatan resepsi Hari Nasional tahun ini menyajikan konten-konten seni budaya Korea, terutama film animasi K-POP Demon Hunters. Ada juga pertunjukan dari pertukaran seni budaya,” ujarnya saat memberikan sambutan di Jakarta.
Baca Juga
Diplomasi Budaya sebagai Jembatan Hubungan
Park Soo-Deok menyampaikan harapannya agar ikatan budaya antara Indonesia dan Korea semakin kuat. Menurutnya, kerja sama yang dimulai dari ranah seni dan budaya bisa memberikan dampak luas, termasuk dalam bidang ekonomi dan investasi. “Diharapkan hubungan kedua negara di sektor investasi dan budaya semakin pesat,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia menambahkan keyakinannya bahwa pertukaran budaya akan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi bilateral. Dengan semakin terbukanya ruang apresiasi budaya, hubungan antarmasyarakat pun dapat berkembang lebih erat, sehingga mendukung sektor strategis lainnya.
Kesiapan Korea Sambut APEC 2025
Selain berbicara soal kebudayaan, Park juga menyinggung agenda besar yang akan dihelat Korea Selatan pada akhir bulan Oktober. Negeri Ginseng dijadwalkan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) yang berlangsung di Kota Gyeongju pada 31 Oktober hingga 1 November 2025.
Gyeongju, yang merupakan salah satu warisan budaya UNESCO, dipilih sebagai lokasi utama untuk menunjukkan sisi historis sekaligus modern dari Korea. Park menyebut, sejumlah pemimpin dunia telah memastikan kehadiran mereka, termasuk Presiden China Xi Jinping, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, serta Presiden Indonesia Prabowo Subianto.
“Kunjungan ke Korea merupakan salah satu misi Prabowo, jadi kami sangat menantikan kunjungan Presiden RI,” kata Park Soo-Deok.
Ungkapan Simpati untuk Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Park Soo-Deok juga menyampaikan belasungkawa mendalam atas insiden robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur,.
“Doa saya bersama mereka yang terdampak atas insiden ini dan semoga para korban luka segera diberikan kesembuhan,” ucapnya penuh empati.
Pernyataan tersebut menjadi penegas eratnya hubungan emosional antara kedua bangsa yang tidak sekadar bertumpu pada kerja sama formal, tetapi juga dalam kepedulian kemanusiaan.
Dihadiri Pejabat Indonesia dan Diplomat Asing
Resepsi Hari Nasional Korea tahun ini diwarnai kehadiran berbagai tokoh penting Indonesia. Tercatat hadir CEO Danantara Rosan Roeslani, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifatul Choiri Fauzi, Wakil Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani, dan Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga) sekaligus Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka.
Tidak hanya pejabat Indonesia, acara ini juga dihadiri oleh sejumlah duta besar asing yang berkedudukan di Jakarta. Perwakilan dari Arab Saudi, Turki, Rusia, hingga Rumania turut hadir, menunjukkan bahwa resepsi ini menjadi ajang diplomasi multilateral yang mempertemukan berbagai negara dalam satu ruang kebersamaan.
Seni dan Budaya Jadi Wajah Diplomasi
Penyelenggaraan Hari Nasional dengan sentuhan seni dan budaya memberi pesan jelas bahwa diplomasi tidak melulu tentang perjanjian politik atau kerja sama ekonomi. Seni menjadi medium yang mampu menyentuh sisi emosional masyarakat sekaligus mempererat hubungan antarpemerintah.
Seperti yang disampaikan Park, “MotoGP bukan hanya soal balapan di lintasan, tetapi juga soal bagaimana kita menyiapkan seluruh aspek pendukung sesuai standar internasional,” jika konteksnya di Mandalika, maka untuk hubungan bilateral Indonesia-Korea, seni budaya juga menjadi fondasi penting yang menyokong kerja sama jangka panjang.
Film animasi K-POP Demon Hunters serta pertunjukan budaya lintas negara yang ditampilkan dalam acara resepsi menjadi simbol keterbukaan, kreativitas, dan keinginan untuk terus membangun relasi melalui nilai-nilai budaya.
Mengukuhkan Persahabatan Indonesia–Korea
Peringatan Hari Nasional ini pada akhirnya menjadi cermin keseriusan Korea Selatan dalam menjaga kedekatan dengan Indonesia. Kehadiran tokoh penting, baik dari pemerintahan maupun masyarakat internasional, menunjukkan bahwa hubungan kedua negara terus berada pada jalur yang positif.
Selain menyoroti agenda global seperti KTT APEC di Gyeongju, Korea juga menegaskan komitmennya untuk terus hadir di sisi Indonesia, baik dalam kerja sama strategis maupun saat negeri ini menghadapi cobaan.
Dengan demikian, perayaan Hari Nasional dan Hari Angkatan Bersenjata Korea di Jakarta bukan hanya sekadar seremoni, tetapi momentum nyata yang menguatkan diplomasi budaya sebagai sarana mempererat hubungan dua bangsa.

Mazroh Atul Jannah
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Rekomendasi 12 Tempat Makan Enak di Ciawi Bogor, Sajian Rumahan Sunda Otentik
- Kamis, 02 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Kepastian Biaya Haji 2026 Segera Ditetapkan November 2025
- 02 Oktober 2025
2.
TNI AD Longgarkan Rekrutmen, Peluang Prajurit Muda Makin Terbuka
- 02 Oktober 2025
3.
Kemhan Salurkan 4,8 Juta Multivitamin untuk Dapur MBG
- 02 Oktober 2025
4.
Menteri PANRB Dorong Inovasi All Indonesia untuk Layanan Publik
- 02 Oktober 2025