Hana Bank Siapkan Strategi Hadapi Persaingan Deposito Valas 2025

Hana Bank Siapkan Strategi Hadapi Persaingan Deposito Valas 2025
Hana Bank Siapkan Strategi Hadapi Persaingan Deposito Valas 2025

JAKARTA - Di tengah persaingan ketat industri perbankan, PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) memilih fokus menjaga loyalitas nasabah dengan strategi layanan korporasi dan penguatan likuiditas.

Langkah ini diambil menyusul pengumuman kompak Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) terkait kenaikan suku bunga deposito valuta asing (valas), yang dipandang dapat memicu pergeseran dana nasabah.

Chief Personal Banking Officer Hana Bank, Stefen Loekito, menjelaskan bahwa pihaknya berupaya mempertahankan dana operasional nasabah korporasi melalui penguatan layanan corporate banking, khususnya dalam hal cash management. “Dari sisi corporate banking services-nya, kita akan coba retain di situ. Supaya customer tetap menaruh rekening operasionalnya di kita,” ujarnya dalam sesi wawancara cegat usai media gathering di Jakarta, Selasa.

Baca Juga

JNE Berangkatkan 1.643 Karyawan Umrah Sebagai Apresiasi

Fokus pada Layanan Korporasi dan Supply Chain Financing

Strategi Hana Bank tidak hanya sebatas mempertahankan rekening korporasi, tetapi juga memperluas cakupan layanan pembiayaan rantai pasok atau supply chain financing. Melalui skema ini, baik perusahaan yang menjadi nasabah utama maupun mitra bisnis mereka diharapkan tetap menggunakan layanan Hana Bank, sehingga siklus dana tetap terjaga di dalam ekosistem bank.

“Sehingga customer tidak perlu pindah ke bank lain. Dan kalau ada keperluan forex (transaksi valuta asing), apalagi dengan Korea, di tempat kami bisa lebih seamless,” tambah Stefen.

Menurutnya, keberadaan layanan ini sangat krusial karena membuat nasabah memiliki alasan kuat untuk tetap bertahan, bahkan ketika ada tawaran bunga deposito lebih tinggi dari bank lain.

Menanti Kejelasan Pasar Deposito Valas

Stefen mengaku cukup terkejut ketika Himbara secara bersamaan mengumumkan kenaikan bunga deposito valas menjadi 4 persen untuk seluruh tiering saldo dan tenor mulai 1 bulan hingga 12 bulan. Kebijakan ini akan berlaku efektif pada 5 November 2025 dan diyakini dapat memengaruhi kompetisi pasar valas domestik.

Sebagai bank asal Korea Selatan yang juga memiliki produk deposito valas, Hana Bank masih bersikap “wait and see” sebelum memutuskan langkah lanjutan. Menurut Stefen, keputusan terkait penyesuaian suku bunga deposito valas masih akan dipertimbangkan berdasarkan pemantauan pasar dan perkembangan likuiditas bersama tim treasury.

“Kita tunggu juga, sih, sebenarnya perkembangan berikutnya bagaimana (perkembangan deposito valas Himbara ke depan, apakah bersifat berkelanjutan atau hanya sementara),” kata Stefen menegaskan.

Komposisi Dana Pihak Ketiga Hana Bank

Data keuangan menunjukkan posisi Hana Bank cukup kuat dalam penghimpunan dana pihak ketiga (DPK). Hingga akhir Juni 2025, DPK tercatat sebesar Rp27,71 triliun atau tumbuh 8,79 persen secara tahunan (yoy). Dari jumlah tersebut, deposito masih mendominasi dengan total Rp17,02 triliun, sementara dana murah (CASA) yang terdiri dari giro dan tabungan mencapai Rp10,67 triliun.

Sementara itu, bunga deposito valas di Hana Bank untuk tenor 1 bulan ditetapkan 3 persen. Untuk tenor 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan berlaku bunga 3,25 persen. Ketentuan ini diterapkan sejak 21 Juni 2023 dengan nominal penempatan minimal 1.000 dolar AS, sebagaimana tercantum dalam laman resmi Hana Bank.

Respon Pemerintah Soal Kebijakan Himbara

Di sisi lain, kebijakan Himbara yang kompak menaikkan bunga deposito valas memunculkan pertanyaan publik. Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa pemerintah tidak pernah mengeluarkan arahan kepada Himbara terkait kenaikan tersebut.

Dalam taklimat media di Kementerian Keuangan, Jumat (29/6), Purbaya menjelaskan bahwa memang pernah ada diskusi mengenai insentif untuk pemegang valas. Namun, pembahasan tersebut masih belum final karena terdapat sejumlah risiko yang harus dihitung lebih detail.

Tim yang ditunjuk Presiden Prabowo Subianto juga baru akan melaporkan hasil analisis risiko kebijakan tersebut pada 3 Oktober, sesuai mandat dua minggu yang diberikan. “Jadi, kami selalu mengarahkan kebijakan untuk menggerakkan pasar supaya lebih efisien, bukan mendikte,” ujar Purbaya menekankan prinsip pro-pasarnya.

Menurut Purbaya, arah kebijakan pemerintah akan lebih mendorong terciptanya suku bunga rendah yang dapat menggerakkan mekanisme pasar dengan dukungan suplai uang, bukan melalui intervensi langsung.

Tantangan Persaingan Perbankan ke Depan

Dengan langkah Himbara yang agresif menaikkan bunga deposito valas, bank swasta seperti Hana Bank dihadapkan pada tantangan besar untuk mempertahankan basis nasabah. Namun, strategi yang menekankan layanan holistik, integrasi rantai pasok, serta penguatan likuiditas diharapkan mampu menjadi diferensiasi tersendiri.

Keunggulan layanan yang bersifat personal, terutama untuk segmen korporasi dan hubungan dagang dengan Korea, diyakini tetap memberikan nilai tambah dibandingkan sekadar mengejar tingkat bunga. Bagi Hana Bank, loyalitas dan kenyamanan nasabah menjadi kunci utama, sementara langkah penyesuaian suku bunga valas masih menunggu perkembangan lebih lanjut.

Dengan fondasi DPK yang solid dan strategi yang berfokus pada nasabah, Hana Bank

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Emas Antam Tembus Rp2,237 Juta per Gram Oktober 2025

Harga Emas Antam Tembus Rp2,237 Juta per Gram Oktober 2025

Update IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini 1 Oktober 2025

Update IHSG dan Rekomendasi Saham Hari Ini 1 Oktober 2025

IHSG Menguat, Saham Konglomerat BRMS, RAJA, WIFI Naik

IHSG Menguat, Saham Konglomerat BRMS, RAJA, WIFI Naik

Berikut Rincian Besaran Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1-3 Oktober 2025

Berikut Rincian Besaran Iuran BPJS Kesehatan Kelas 1-3 Oktober 2025

Indonesia Darurat Sampah, Pemerintah Konversi Jadi Listrik

Indonesia Darurat Sampah, Pemerintah Konversi Jadi Listrik