Mendagri Ajak KAHMI Perkuat Peran Menuju Indonesia Emas 2045

Mendagri Ajak KAHMI Perkuat Peran Menuju Indonesia Emas 2045
Mendagri Ajak KAHMI Perkuat Peran Menuju Indonesia Emas 2045

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan pentingnya peran Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) sebagai motor penggerak perubahan bangsa dalam menyongsong cita-cita besar Indonesia Emas 2045. 

Ajakan ini disampaikan Tito saat menghadiri Pertemuan Regional KAHMI se-Sumatera di Swiss-Belhotel Harbour Bay Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Dalam sambutannya, Tito menilai KAHMI memiliki potensi strategis karena menghimpun kader dan alumni HMI yang telah tersebar di berbagai sektor penting.

Baca Juga

Presiden Prabowo Siap Berpidato di Sidang Umum PBB ke-80

Keberadaan mereka tidak hanya di pemerintahan, tetapi juga di parlemen, lembaga negara, dunia usaha, hingga ranah sosial kemasyarakatan. Menurut Tito, kekuatan jaringan inilah yang membuat KAHMI memiliki posisi penting dalam mendukung percepatan pembangunan nasional.

“Visi KAHMI sejak awal bukan hanya untuk kepentingan Islam, melainkan lebih luas yakni berkontribusi bagi kemajuan bangsa yang plural,” ungkap Tito. 

Ia menambahkan, KAHMI mengakui keberagaman sebagai realitas yang harus dijaga, meskipun tetap menanamkan nilai-nilai Islam dalam setiap langkahnya. “Itu artinya KAHMI mengakui pluralisme meskipun bernapaskan mensyiarkan nilai-nilai Islam,” tegasnya.

Optimisme Mendagri terhadap masa depan Indonesia turut disampaikan di hadapan para peserta. Tito menyoroti proyeksi sejumlah lembaga internasional seperti Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF) yang memperkirakan Indonesia berpeluang menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar dunia pada 2045. Prediksi tersebut, menurutnya, adalah peluang besar yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Namun, ia mengingatkan bahwa peluang tersebut tidak akan tercapai secara otomatis. Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) dan sumber daya alam (SDA) yang tepat menjadi kunci penting untuk mewujudkannya. 

“Persoalan kita adalah bagaimana ‘how to manage’ SDM kita supaya mereka terdidik, terlatih, sehat, sehingga menjadi tenaga kerja yang produktif. Makanya kita memerangi stunting, memerangi TBC (tuberkulosis), membuat program MBG (Makan Bergizi Gratis),” jelas Tito.

Selain itu, Tito menyoroti tantangan global yang semakin kompleks. Persaingan antarnegara kini lebih banyak berlangsung di ranah ekonomi, budaya, dan teknologi. 

Ia mencontohkan dominasi budaya populer dari Amerika Serikat maupun Korea Selatan yang berhasil memengaruhi generasi muda di berbagai belahan dunia. Karena itu, Indonesia perlu memperkuat identitas budaya nasional sembari meningkatkan daya saing ekonomi berbasis produksi.

“Pertarungan yang paling keras dan paling penting untuk saling mendominasi saat ini adalah pertarungan ekonomi, siapa yang kuat ekonominya dia yang akan menang,” ujarnya.

Di hadapan para kader dan alumni HMI, Tito mengapresiasi peran KAHMI sebagai wadah pengaderan pemimpin bangsa. Menurutnya, organisasi ini memiliki kapasitas besar untuk melahirkan gagasan dan aksi nyata yang mendukung terwujudnya Indonesia Emas 2045. 

“Organisasi yang betul-betul bisa menjadi driving force bahkan bisa menjadi agent of change perubahan untuk bangsa kita menuju bangsa yang tadi yang maju, Indonesia Emas 2045,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Mendagri juga menanggapi aspirasi peserta terkait mekanisme pemilihan kepala daerah (Pilkada). Salah satu usulan yang mengemuka adalah pemilihan kepala daerah melalui Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). 

Tito menjelaskan bahwa Pasal 18 ayat (4) Undang-Undang Dasar (UUD) Tahun 1945 hanya menyebutkan bahwa gubernur, bupati, dan wali kota dipilih secara demokratis, tanpa menegaskan apakah mekanismenya harus langsung oleh rakyat atau melalui DPRD.

“Dari aspek hukum saja, kita sudah melihat bahwa poinnya aspirasi teman-teman KAHMI se-Sumatera tadi untuk kepala daerah dipilih DPRD tidak bertentangan dengan konstitusi,” jelasnya.

Pertemuan Regional KAHMI se-Sumatera di Batam kali ini menjadi momentum penting untuk memperkuat sinergi antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan. 

Selain Mendagri, hadir pula sejumlah tokoh nasional, antara lain Ketua Komisi II DPR RI sekaligus Koordinator Presidium Majelis Nasional KAHMI Muhammad Rifqinizamy Karsayuda, Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi, Wakil Menteri Agama Muhammad Syafi’i, serta Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Kehadiran para pejabat dan tokoh KAHMI menunjukkan komitmen bersama dalam mendorong pembangunan nasional yang inklusif.

Melalui forum ini, Tito berharap KAHMI semakin aktif dalam melahirkan ide-ide konstruktif serta menjadi agen perubahan yang nyata di tengah masyarakat. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat penting agar target Indonesia Emas 2045 bukan hanya wacana, tetapi benar-benar menjadi kenyataan.

Dengan kekuatan kader yang tersebar di berbagai bidang, KAHMI diharapkan terus menumbuhkan semangat persatuan, mengembangkan program pemberdayaan, serta menjaga nilai-nilai kebangsaan. 

Mendagri percaya, jika seluruh potensi tersebut dioptimalkan, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil sebagai bangsa yang maju, berdaulat, dan sejahtera pada peringatan satu abad kemerdekaan.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Tips Stylish Pakai Crop Top Agar Tetap Nyaman

Tips Stylish Pakai Crop Top Agar Tetap Nyaman

Rangkaian LSSFF 2025 Digelar September hingga Desember

Rangkaian LSSFF 2025 Digelar September hingga Desember

Rekomendasi 12 Tempat Makan Hits di Gorontalo, Wajib Dicoba 2025

Rekomendasi 12 Tempat Makan Hits di Gorontalo, Wajib Dicoba 2025

6 Resep Pie Susu Berbagai Rasa, Nikmat dan Mudah Dibuat

6 Resep Pie Susu Berbagai Rasa, Nikmat dan Mudah Dibuat

6 Resep Bumbu Nasi Kuning Sederhana, Lezat dan Praktis

6 Resep Bumbu Nasi Kuning Sederhana, Lezat dan Praktis