.jpg)
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 11 Agustus 2025, diperkirakan akan bergerak dalam rentang yang terbatas dengan potensi untuk menguji level support di angka 7.462. Pergerakan indeks ini dipengaruhi oleh berbagai faktor baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang menciptakan sentimen yang cukup variatif di pasar saham.
Menurut riset pagi ini dari BRI Danareksa Sekuritas, IHSG diproyeksikan berada di kisaran 7.462 sampai 7.680. Dalam kondisi ini, peluang penurunan menuju support semakin besar, terutama karena adanya rilis laporan kinerja keuangan perusahaan kuartal II-2025 dan euforia pasar yang menyambut pengumuman rebalancing MSCI di bulan Agustus ini.
Pengaruh Pasar Global Terhadap IHSG
Baca Juga
Selain faktor domestik, sentimen dari pasar global juga berperan penting dalam menentukan arah pergerakan IHSG. Bursa saham Wall Street semalam mencatat penguatan signifikan, dengan indeks Dow Jones menguat sebesar 0,47%. Sementara itu, indeks S&P 500 naik sebesar 0,78%, dan Nasdaq melesat 0,98%. Penguatan ini memberikan angin segar bagi bursa saham di Asia, termasuk Indonesia.
Di Eropa, bursa saham menutup sesi perdagangan dengan hasil yang bervariasi. Kondisi ini menunjukkan bahwa pasar global masih berada dalam ketidakpastian, namun masih ada optimisme yang dapat memberikan dorongan positif bagi pergerakan IHSG.
Rekomendasi Saham: SCMA, NCKL, dan GOTO
Melihat kondisi pasar yang dinamis, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan tiga saham untuk menjadi fokus investasi hari ini, yakni SCMA, NCKL, dan GOTO. SCMA direkomendasikan dengan target harga antara Rp246 hingga Rp262 per saham. Sedangkan NCKL dipatok dengan target harga Rp1.060 hingga Rp1.085, dan GOTO dengan target harga Rp68 hingga Rp72.
Sebaliknya, saham SRTG direkomendasikan untuk dijual karena prospeknya yang kurang menarik di tengah kondisi pasar saat ini. Investor disarankan untuk mempertimbangkan rekomendasi ini sebagai panduan dalam mengambil keputusan investasi.
Kinerja IHSG Pekan Lalu dan Saham dengan Performa Menonjol
Sepanjang pekan lalu, IHSG mencatat penurunan tipis sebesar 0,06%, dan berakhir pada level 7.533 selama perdagangan tanggal 4 hingga 8 Agustus 2025. Meski indeks melemah, beberapa saham justru mencatatkan kenaikan luar biasa.
PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) mencatat kenaikan signifikan hingga 113%, naik menjadi Rp294 per saham. Selain itu, PT Indokripto Koin Semesta Tbk (COIN) juga mencatatkan lonjakan sebesar 100%, menjadi Rp1.600 per saham. Kinerja gemilang ini menjadi salah satu sorotan utama dalam pergerakan pasar saham pekan lalu.
Sektor yang Menekan dan Sektor yang Menguat
Penurunan IHSG pekan lalu banyak disebabkan oleh pelemahan pada mayoritas sektor saham. Sektor teknologi menjadi salah satu yang paling tertekan, mengalami penurunan sebesar 5,24%. Selain itu, sektor konsumer non-primer melemah 1,83%, dan sektor infrastruktur turun 0,78%.
Sebaliknya, terdapat beberapa sektor yang berhasil mencatatkan penguatan signifikan. Sektor konsumer primer mencatat kenaikan sebesar 6,41%, sektor industri menguat sebesar 5,19%, dan sektor energi naik 2,05%. Hal ini menunjukkan adanya pergeseran sentimen pasar yang memengaruhi pergerakan saham pada sektor-sektor tertentu.
Aktivitas Investor Asing di Pasar Saham Indonesia
Meskipun IHSG melemah tipis, aktivitas investor asing cukup positif dengan pembelian bersih (net buy) sebesar Rp124,22 miliar selama pekan tersebut. Ini menunjukkan adanya kepercayaan dari investor asing terhadap prospek pasar modal Indonesia, meskipun kondisi indeks sedang tidak stabil.
Pembelian bersih terbesar terjadi pada saham ENRG dengan nilai Rp463,11 miliar, disusul saham ANTM sebesar Rp339,04 miliar, serta saham FILM senilai Rp298,31 miliar. Aktivitas positif ini menjadi salah satu faktor pendukung stabilitas pasar modal Indonesia di tengah ketidakpastian global.
Peluang dan Tantangan di Pasar Modal
Melihat kondisi pasar saat ini, IHSG berpotensi bergerak terbatas dengan kecenderungan menguji support di level 7.462. Namun, peluang tetap terbuka bagi investor yang dapat memilih saham dengan potensi kenaikan yang baik, seperti SCMA, NCKL, dan GOTO.
Penguatan pasar global dan aktivitas beli investor asing menjadi sinyal positif meskipun tantangan tetap ada, terutama dari sektor teknologi yang masih mengalami tekanan. Oleh karena itu, investor disarankan untuk selalu melakukan analisis mendalam dan mengikuti perkembangan pasar agar dapat memaksimalkan peluang investasi yang ada.
Dengan pendekatan yang tepat, investor muda maupun berpengalaman dapat memanfaatkan momentum ini untuk mengoptimalkan portofolio investasi mereka di pasar saham Indonesia.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal Pelni KM Lambelu: Berlayar dari Palu ke Balikpapan Agustus Ini
- Senin, 11 Agustus 2025
Berita Lainnya
Jadwal Pelni KM Lambelu: Berlayar dari Palu ke Balikpapan Agustus Ini
- Senin, 11 Agustus 2025
Diskon Tiket KAI 20 Persen untuk HUT RI, Simak Syarat dan Cara Pesannya
- Senin, 11 Agustus 2025
Terpopuler
1.
Cara Mudah Cek Nomor BPJS Ketenagakerjaan Saat Kartu Hilang
- 11 Agustus 2025
2.
OJK: Pasar Modal Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI
- 11 Agustus 2025
3.
Pelni KM Bukit Raya: Jadwal Terbaru Agustus 2025
- 11 Agustus 2025
4.
Liga Inggris Pekan Ini: Man United vs Arsenal
- 11 Agustus 2025
5.
Matricardi Ungkap Perbedaan Liga Indonesia Kini
- 11 Agustus 2025