
JAKARTA - Pelabuhan baru di Kabupaten Batang segera memulai operasionalnya, membawa harapan besar bagi efisiensi aktivitas logistik dan bongkar muat barang di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang. Terminal Multipurpose Batang (TMB) dirancang khusus untuk mendukung kelancaran proses distribusi barang bagi perusahaan-perusahaan industri yang ada di kawasan tersebut.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menegaskan bahwa pelabuhan ini sudah siap beroperasi secara fungsional. Proses administrasi dan sinkronisasi dengan tenant serta operator pelabuhan, Pelindo, kini menjadi tahap akhir sebelum pelabuhan mulai melayani aktivitas bongkar muat.
“Maksimal Agustus ini sudah bisa operasional. Kemarin secara fungsional sudah dicek, sudah bisa. Tinggal mensinkronkan dengan tenant dan Pelindo. Dalam waktu dekat bisa kita gunakan,” ujar Luthfi usai melakukan peninjauan lokasi pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Baca Juga
Sejak awal, pelabuhan ini dirancang sebagai fasilitas pendukung khusus untuk mendukung kebutuhan logistik di KEK Industropolis Batang. Namun, Luthfi optimistis pelabuhan ini memiliki potensi untuk berkembang menjadi pelabuhan besar yang strategis di wilayah Jawa Tengah, terutama untuk menunjang aktivitas ekonomi di Kabupaten Batang.
“Untuk sementara ini kita maksimalkan untuk mendukung KITB, seperti pelabuhan curah. Barang-barang seperti pasir silika, clay, tidak perlu lagi dari Tanjung Emas. Cukup lewat sini, biaya jadi lebih efisien,” jelasnya.
Fungsi utama TMB Batang adalah memangkas biaya logistik dengan mengurangi ketergantungan pada pelabuhan yang lebih jauh, seperti Tanjung Emas di Semarang. Dengan pelabuhan yang lebih dekat, distribusi barang ke dan dari kawasan industri menjadi lebih cepat dan hemat biaya.
Selain sebagai fasilitas industri, pelabuhan ini juga memiliki potensi dikembangkan menjadi tempat publik yang bisa dinikmati masyarakat. Gubernur Luthfi menyampaikan bahwa area pelabuhan ini dapat difungsikan sebagai destinasi wisata dan ruang terbuka untuk kegiatan olahraga, seperti berlari.
“Potensi lainnya, kawasan pelabuhan tersebut juga dapat dijadikan destinasi wisata. Bahkan masyarakat bisa memanfaatkan lokasi untuk olahraga seperti lari,” tambah Luthfi.
Dari sisi operasional, Sub Regional Head Pelindo Jawa, Purwanto Wahyu Widodo, menyatakan bahwa Terminal Multipurpose Batang sudah siap secara administratif. Tahap terakhir yang sedang berjalan adalah penyelesaian kesepakatan tarif bongkar muat dengan salah satu tenant utama di kawasan itu, yakni perusahaan KCC.
“Dari sisi infrastruktur dan operasional kami sudah siap,” kata Purwanto.
Infrastruktur yang telah disiapkan untuk mendukung kelancaran operasional terminal meliputi lapangan penumpukan barang seluas dua hektare, kantor operasional, akses jalan pelabuhan yang memadai, serta sistem utilitas mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi. Sistem keamanan yang modern juga telah dipasang untuk menjaga keamanan aktivitas pelabuhan.
Secara teknis, TMB Batang memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung operasional skala besar. Dermaga yang dibangun memiliki panjang sekitar 152 meter dan lebar 30 meter, dengan trestle sepanjang 361 meter serta causeway sepanjang 800 meter. Kedalaman laut di sekitar dermaga mencapai minus 10,5 meter dari muka air surut, memungkinkan kapal-kapal dengan kapasitas besar berlabuh dan beroperasi dengan aman.
Pelabuhan ini berlokasi sekitar 1,5 kilometer dari garis pantai daratan, lokasi strategis yang memudahkan akses ke kawasan industri dan penghubung transportasi darat. Konektivitas infrastruktur darat yang sudah dibangun mendukung mobilitas barang dari dan ke pelabuhan dengan efisien.
Tidak kalah penting, sambungan listrik dari PLN dengan daya 82,5 kVA dan tegangan 380 volt telah resmi aktif sejak 18 Juli 2025. Ketersediaan listrik yang memadai memastikan operasional terminal berjalan secara mandiri dan lancar tanpa hambatan.
Dengan berbagai fasilitas dan kesiapan yang ada, pelabuhan ini diharapkan menjadi titik sentral baru dalam rantai distribusi logistik di wilayah Jawa Tengah. Efisiensi biaya dan waktu yang lebih baik akan menjadi keuntungan bagi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di KEK Industropolis Batang.
Selain itu, pemanfaatan pelabuhan ini diharapkan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan membuka peluang investasi dan memperkuat posisi Kabupaten Batang sebagai hub industri dan logistik di kawasan.
Dengan jadwal operasional yang semakin dekat, pemerintah daerah dan pengelola pelabuhan terus berupaya memastikan seluruh persiapan berjalan lancar agar Pelabuhan Multipurpose Batang bisa segera memberikan manfaat nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam mendorong percepatan pembangunan infrastruktur pendukung industri agar daya saing kawasan meningkat dan investasi dapat tumbuh optimal.
Ke depannya, keberadaan Pelabuhan Batang diprediksi akan membuka akses baru yang lebih cepat dan efisien bagi distribusi barang, menurunkan biaya logistik secara signifikan, dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi regional dan nasional.

Sindi
navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
myBCA, Aplikasi BCA yang Bikin Transaksi Makin Praktis
- 08 Agustus 2025
2.
Bursa Asia Bergerak Beragam, Emas Ikut Menguat
- 08 Agustus 2025
3.
Harga Minyak Turun, CPO dan Timah Menguat
- 08 Agustus 2025
4.
Harga BBM Pertamina Hari Ini: Ada yang Naik, Ada yang Turun
- 08 Agustus 2025