Kemenperin Sinergi Tingkatkan Daya Saing Otomotif

Kemenperin Sinergi Tingkatkan Daya Saing Otomotif
Kemenperin Sinergi Tingkatkan Daya Saing Otomotif

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mengambil langkah strategis untuk memperkuat ekosistem industri otomotif nasional dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor. Fokus utama pemerintah adalah mendorong daya saing industri otomotif Indonesia agar semakin mampu bersaing di pasar global melalui pengembangan rantai pasok yang solid, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dan pemberdayaan industri kecil menengah (IKM) khususnya di bidang logam dan mesin.

Langkah tersebut diyakini akan menciptakan rantai nilai yang terintegrasi secara efektif antara industri nasional dan internasional, sehingga industri otomotif Indonesia tidak hanya menjadi pemain domestik, tapi juga global.

Kolaborasi Strategis di Forum Industri Subang

Baca Juga

Kementerian ESDM Dukung Listrik Gratis di Sulbar untuk 27.000 Rumah

Salah satu bukti nyata komitmen Kemenperin dalam menguatkan ekosistem otomotif terlihat dari inisiatif yang dilakukan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Logam dan Mesin (BBSPJILM) Bandung. Melalui Forum Industri yang digelar di wilayah Subang dan sekitarnya, berbagai pihak berkumpul untuk menguatkan industri otomotif berbasis sumber daya lokal.

Forum bertajuk “Penguatan Ekosistem Industri Otomotif Berbasis Sumber Daya Lokal” ini melibatkan para pelaku industri besar, IKM, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, serta instansi terkait. Sinergi lintas sektor ini dinilai sangat krusial untuk membangun ekosistem industri yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Dukungan Kemenperin melalui BBSPJILM dan BSKJI

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menjelaskan bahwa penguatan ekosistem dilakukan melalui tiga pilar utama yakni pengembangan rantai pasok, peningkatan kapasitas SDM, dan pemberdayaan IKM logam serta mesin. Langkah ini diharapkan menyatu dalam rantai nilai industri secara nasional dan internasional.

Sekretaris BSKJI, Sri Hastuti Nawaningsih, menegaskan pentingnya kolaborasi sebagai pondasi membangun industri nasional yang tangguh. Kemenperin pun mendorong agar unit pelayanan teknis seperti BBSPJILM dapat bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU) demi pengoptimalan layanan teknis dan pelatihan bagi pelaku industri.

Kesepakatan Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

Forum tersebut menghasilkan kerja sama yang diwujudkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Subang dan BBSPJILM. Penandatanganan dilakukan oleh Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, bersama Kepala BBSPJILM, Gunawan.

Agus menyampaikan apresiasi atas peran BBSPJILM sebagai inisiator kegiatan ini dan berharap kolaborasi dapat menjadi solusi menekan angka pengangguran serta mendorong peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) Subang. Kerja sama ini sekaligus memperkuat sinergi antara pusat, daerah, pelaku industri besar dan kecil, serta lembaga pendidikan demi keberlanjutan industri otomotif lokal.

Mandat BBSPJILM dalam Mendukung Industri Otomotif

BBSPJILM memiliki mandat khusus untuk mendukung daya saing industri logam dan mesin melalui penyediaan teknologi terbaru dan pelatihan teknis. Kepala BBSPJILM menyatakan bahwa forum ini menjadi wadah strategis bagi berbagai pihak untuk menyatukan langkah membangun ekosistem industri otomotif yang kuat dan berkelanjutan.

Diharapkan forum ini mampu memberi manfaat nyata tidak hanya bagi Subang tetapi juga daerah tetangga seperti Majalengka, yang juga memiliki potensi industri otomotif dan pendukung lainnya.

Strategi Menarik Investor dan Pengembangan Infrastruktur

Dalam diskusi panel, Direktur Kawasan Industri Surya Cipta, Grace Octalian, menguraikan strategi penting untuk menarik investor, terutama dari sektor otomotif dan tekstil. Kerja sama erat antara pemerintah dan pengelola kawasan industri, serta penyiapan infrastruktur yang memadai, menjadi faktor utama keberhasilan.

Grace menyoroti perkembangan kawasan industri Smartpolitan Subang yang kini menjadi lokasi berdirinya enam perusahaan besar dari sektor otomotif, tekstil, dan industri pendukung lainnya. Perusahaan-perusahaan ini masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), yang diharapkan dapat memperkuat rantai pasok berbasis sumber daya lokal.

Penguatan Rantai Pasok Berbasis Lokal

Pengembangan rantai pasok yang solid berbasis sumber daya lokal menjadi fokus utama agar industri otomotif Indonesia mampu bersaing. Dengan dukungan pemerintah melalui Kemenperin dan unit teknis seperti BBSPJILM, diharapkan para pelaku industri dapat memanfaatkan teknologi dan sumber daya lokal secara optimal.

Selain itu, pemberdayaan IKM sebagai bagian dari rantai pasok industri besar juga menjadi kunci keberlanjutan ekosistem industri otomotif nasional. Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM menjadi prasyarat agar IKM dapat berkembang dan berkontribusi maksimal dalam rantai pasok tersebut.

Kemenperin melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan ekosistem industri otomotif nasional memperlihatkan komitmen kuat dalam membangun daya saing di pasar global. Dukungan BBSPJILM dan BSKJI dalam pengembangan rantai pasok, pelatihan SDM, serta pemberdayaan IKM menjadi kunci keberhasilan program ini.

Kerja sama dengan pemerintah daerah seperti Subang semakin memperkuat fondasi ekosistem industri otomotif berbasis sumber daya lokal. Pengembangan kawasan industri dan strategi menarik investor menjadi faktor penunjang penting agar industri otomotif nasional mampu tumbuh berkelanjutan dan kompetitif di masa depan.

Melalui langkah ini, Kemenperin berupaya tidak hanya mendorong peningkatan produksi dan daya saing industri otomotif, tetapi juga menciptakan nilai tambah ekonomi yang berdampak positif bagi masyarakat dan perekonomian nasional.

Sindi

Sindi

navigasi.co.id adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

IIF Dukung Proyek Infrastruktur Berkelanjutan

IIF Dukung Proyek Infrastruktur Berkelanjutan

Tarif Transportasi Umum Hanya Rp 80 Saat HUT RI ke 80

Tarif Transportasi Umum Hanya Rp 80 Saat HUT RI ke 80

Naik Kereta Api Lebih Praktis dengan Face Recognition

Naik Kereta Api Lebih Praktis dengan Face Recognition

Sri Mulyani Wacanakan Cukai Snack Bernatrium

Sri Mulyani Wacanakan Cukai Snack Bernatrium

Urban Cruiser EV, Mobil Listrik Toyota Tampil Perdana di GIIAS 2025

Urban Cruiser EV, Mobil Listrik Toyota Tampil Perdana di GIIAS 2025