Jasa Marga Dorong Konektivitas Lewat Lima Proyek Tol
JAKARTA - Dalam rangka mempercepat konektivitas antarwilayah dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. terus melakukan percepatan pada pembangunan lima ruas jalan tol strategis. Proyek-proyek ini menjadi bagian dari upaya besar untuk memperkuat jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang terintegrasi dan mendukung mobilitas masyarakat maupun distribusi logistik secara lebih efisien.
Langkah akseleratif ini menjadi bukti komitmen Jasa Marga untuk mengelola infrastruktur nasional secara berkelanjutan. Dengan pencapaian progres yang signifikan di masing-masing proyek, perusahaan menargetkan penyelesaian seluruh ruas jalan tol tersebut sesuai dengan rencana.
Fokus Percepatan Pembangunan Ruas-Ruas Tol Prioritas
Baca Juga
Lima proyek jalan tol yang menjadi prioritas pembangunan meliputi Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi), Jalan Tol Yogyakarta–Bawen, Jalan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo, Jalan Tol Jakarta–Cikampek II Selatan, dan Jalan Tol Akses Patimban. Kelima ruas ini dinilai strategis karena menghubungkan kawasan dengan aktivitas ekonomi tinggi, kawasan wisata, hingga pelabuhan utama.
Direktur Utama Jasa Marga, Rivan Achmad Purwantono, menyampaikan bahwa percepatan pembangunan dilakukan dengan pengelolaan konstruksi secara bertahap dan terkontrol. Ini dilakukan agar target penyelesaian dapat dicapai seoptimal mungkin.
Adapun rincian progres pembangunan untuk masing-masing ruas tol hingga akhir Juni 2025 menunjukkan capaian yang bervariasi. Untuk Jalan Tol Probolinggo–Banyuwangi (Probowangi), segmen Gending–Kraksaan telah mencapai 89,88%, segmen Kraksaan–Paiton mencapai 97,03%, dan segmen Paiton–Besuki sebesar 75,66%.
Sementara di wilayah barat, Tol Yogyakarta–Bawen segmen Ambarawa–Bawen menunjukkan progres 75,26%. Lalu, pembangunan Tol Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo segmen Klaten–Purwomartani mencapai 87,56%. Untuk Tol Jakarta–Cikampek II Selatan segmen Bojongmangu–Sadang, progresnya mencapai 92,88%.
Sedangkan untuk Jalan Tol Akses Patimban, meskipun masih berada dalam tahap pembebasan lahan, progresnya telah mencapai 84,44%. Proyek ini sangat penting karena menghubungkan kawasan industri dan pelabuhan strategis di wilayah Subang, Jawa Barat.
Komitmen terhadap Pengembangan Infrastruktur Nasional
Melalui pengelolaan lima proyek strategis ini, Jasa Marga menegaskan perannya sebagai pemimpin pasar dalam industri jalan tol Indonesia. Hingga pertengahan tahun 2025, total panjang jalan tol yang sudah beroperasi di bawah pengelolaan Jasa Marga mencapai 1.286 kilometer, atau sekitar 43% dari total panjang jalan tol nasional. Total konsesi jalan tol yang dikelola Jasa Marga juga mencapai 1.736 kilometer.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari strategi pengembangan jangka panjang yang dijalankan perusahaan, yang tidak hanya berfokus pada pembangunan jalan tol baru, tetapi juga pada penguatan jaringan jalan tol eksisting agar tetap andal dan aman.
Dalam menyikapi tantangan pembangunan infrastruktur, Jasa Marga menerapkan pendekatan berkelanjutan melalui efisiensi konstruksi, digitalisasi manajemen proyek, serta kolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Pendekatan ini memberikan hasil yang nyata dalam bentuk percepatan progres pembangunan serta pengendalian biaya proyek yang lebih efektif.
Inovasi dan Layanan bagi Pengguna Jalan Tol
Selain percepatan pembangunan jalan tol, Jasa Marga juga aktif mendorong peningkatan pelayanan bagi pengguna jalan. Melalui anak perusahaan, PT Jasamarga Related Business (JMRB), perusahaan mengembangkan konsep baru dalam pengelolaan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP), atau rest area, dengan konsep Toll Corridor Development (TCD) yang dinamakan Travoy Hub.
Travoy Hub menjadi rest area pertama di Indonesia yang menggabungkan fungsi tempat istirahat dengan kawasan komersial dan layanan digital. Hingga semester I tahun 2025, pengembangan Travoy Hub telah memasuki tahap kedua dan ketiga, dengan progres konstruksi mencapai 98,3%.
Penyelesaian kedua tahap tersebut ditargetkan rampung sepenuhnya pada akhir 2025. Dengan demikian, pengguna jalan tol dapat menikmati fasilitas yang lebih nyaman, aman, dan modern saat melakukan perjalanan jauh, khususnya di ruas-ruas tol utama.
Kontribusi Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Pembangunan lima ruas tol ini tidak hanya berdampak pada peningkatan konektivitas, tetapi juga membuka potensi ekonomi di wilayah yang dilalui. Kawasan yang sebelumnya sulit dijangkau kini memiliki akses lebih cepat dan efisien, sehingga mendorong pengembangan sektor pariwisata, logistik, serta investasi properti dan industri.
Keberadaan jalan tol yang terintegrasi juga memungkinkan distribusi barang menjadi lebih lancar dan kompetitif, terutama untuk kawasan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur yang selama ini menjadi penggerak ekonomi nasional.
Tol Akses Patimban, misalnya, menjadi elemen penting dalam mendukung Pelabuhan Patimban sebagai salah satu pelabuhan utama untuk ekspor otomotif dan komoditas lainnya. Sementara itu, ruas Probowangi akan membuka konektivitas ke wilayah Banyuwangi yang dikenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Jawa Timur.
Menatap Masa Depan Infrastruktur Jalan Tol
Dengan segala capaian yang telah diraih, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan nasional melalui pengembangan infrastruktur jalan tol. Lima proyek strategis yang sedang digarap bukan hanya menjadi simbol kemajuan pembangunan fisik, tetapi juga cermin dari dedikasi perusahaan dalam menjawab kebutuhan mobilitas masyarakat.
Ke depan, Jasa Marga bertekad melanjutkan peran strategisnya dengan memperluas jaringan tol nasional, meningkatkan pelayanan pengguna jalan, serta mendukung pembangunan berkelanjutan. Melalui sinergi dan inovasi, Jasa Marga siap menjadi penggerak utama konektivitas yang menghubungkan masa depan Indonesia.
Rekomendasi
.jpg)
