Pertamina Tambah Armada, Distribusi BBM Jember Lancar

Rabu, 30 Juli 2025 | 15:56:52 WIB
Pertamina Tambah Armada, Distribusi BBM Jember Lancar

JAKARTA - Langkah cepat diambil Pertamina dalam menjaga pasokan energi di Jember setelah terganggunya jalur distribusi utama. Menyusul penutupan sementara Jalur Gumitir, PT Pertamina Patra Niaga langsung mengaktifkan skenario distribusi lintas wilayah dengan mengerahkan lebih banyak armada mobil tangki untuk memastikan ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah terdampak tetap terpenuhi.

Penambahan jumlah mobil tangki yang dikirim ke Jember menjadi bagian dari respons cepat Pertamina dalam menjamin kebutuhan masyarakat di tengah kondisi darurat logistik tersebut. Jika sebelumnya distribusi BBM ke Jember hanya mengandalkan pasokan dari Terminal BBM di Banyuwangi, Surabaya, dan Malang, kini Pertamina memperluas sumber pasokan dari wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Terminal BBM di Semarang, Maos, Rewulu, dan Boyolali turut dilibatkan dalam pengiriman BBM ke Jember. Langkah ini tidak hanya mempercepat suplai, tapi juga memperkuat ketahanan distribusi dari sisi jalur alternatif.

Per Rabu, 30 Juli 2025, jumlah armada yang dikerahkan meningkat dari 86 unit menjadi 93 unit. Penambahan tersebut mencakup dua unit dari Terminal BBM Semarang, satu unit dari Maos, tiga unit dari Rewulu, dan satu unit dari Boyolali.

“Kami terus berupaya maksimal memenuhi kebutuhan BBM masyarakat Jember dan sekitarnya,” ujar Ahad Rahedi, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus dalam pernyataan resminya, Rabu, 30 Juli 2025.

Perubahan ini sekaligus menjadi bukti kesiapan Pertamina dalam mengantisipasi kendala distribusi energi melalui jalur darat yang terganggu. Operasi pengangkutan BBM secara lintas wilayah merupakan langkah yang tidak hanya membutuhkan perencanaan logistik yang matang, tetapi juga sinergi dengan berbagai pihak.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Pemantauan Lapangan

Pemerintah Kabupaten Jember tak tinggal diam dalam menghadapi situasi ini. Bupati Jember, Muhammad Fawait, menyampaikan bahwa pihaknya secara aktif berkoordinasi dengan Pertamina guna memastikan distribusi berjalan lancar dan masyarakat tidak mengalami kekurangan BBM.

Ia mengungkapkan bahwa kuota BBM untuk wilayahnya telah ditambah lebih dari dua kali lipat dari biasanya. Ini dilakukan sebagai antisipasi agar permintaan tetap bisa dipenuhi di tengah situasi distribusi yang belum sepenuhnya normal.

"Masyarakat kami imbau untuk tidak melakukan panic buying. Beli secukupnya saja agar proses normalisasi ini bisa cepat tercapai. Kami juga sudah kerahkan Dishub, Satpol PP, dan para camat untuk memantau distribusi di lapangan," jelasnya.

Langkah pengawasan ketat ini diambil agar tidak terjadi penimbunan, penyalahgunaan distribusi, ataupun aksi spekulan yang memanfaatkan situasi darurat. Pemerintah daerah bersama aparat dan perangkat wilayah turun langsung memastikan distribusi BBM tepat sasaran.

Respon Cepat Beri Dampak Nyata

Dalam beberapa hari terakhir, antrean di SPBU di wilayah Jember berangsur mulai berkurang. Menurut Bupati Fawait, hal ini tidak terlepas dari kecepatan Pertamina merespons gangguan distribusi dengan memperluas jalur dan menambah armada tangki BBM.

Penggunaan jalur alternatif dari arah barat sangat membantu mempercepat proses normalisasi, meski secara jarak lebih jauh dibandingkan jalur timur yang sebelumnya menjadi rute utama.

Keberhasilan ini juga menunjukkan bahwa krisis distribusi BBM bisa diatasi dengan cepat ketika ada komunikasi dan koordinasi yang baik antara operator energi, pemerintah daerah, dan masyarakat.

Sinergi dengan Berbagai Pihak

Pertamina menyadari bahwa keberhasilan distribusi energi bukan hanya soal jumlah armada, tetapi juga berkaitan dengan dukungan lintas sektor. Untuk itu, perusahaan pelat merah ini menegaskan akan terus menjalin kerja sama erat dengan seluruh pemangku kepentingan, termasuk aparat keamanan.

Pertamina juga meminta masyarakat tetap bijak dalam menggunakan BBM serta menghindari pembelian secara berlebihan yang bisa memperlambat upaya normalisasi.

“Kami harap dukungan semua pihak agar distribusi energi berjalan lancar dan tepat sasaran,” tutup Ahad.

Dalam masa pemulihan seperti ini, Pertamina juga menegaskan akan terus mengawasi distribusi BBM agar tidak disalahgunakan oleh oknum spekulan yang mencoba mencari keuntungan secara tidak sah dari situasi darurat.

Jember Menuju Normalisasi Distribusi Energi

Dengan jumlah mobil tangki yang kini mencapai 93 unit, suplai BBM ke Jember diperkirakan akan segera mencapai stabilitas dalam beberapa hari ke depan. Armada-armada tersebut bekerja secara bergantian dan menjangkau seluruh SPBU serta titik-titik distribusi penting di Jember.

Situasi darurat logistik akibat penutupan Jalur Gumitir menjadi pelajaran penting tentang pentingnya infrastruktur cadangan dan sistem distribusi alternatif untuk menjamin pasokan energi tidak terputus.

Distribusi BBM yang merata dan stabil menjadi elemen vital dalam menjaga kegiatan ekonomi, transportasi, dan layanan publik di daerah. Karena itu, kemampuan Pertamina dalam beradaptasi dan mempercepat pemulihan distribusi patut diapresiasi.

Langkah proaktif Pertamina dan sinergi dengan pemerintah daerah telah membuahkan hasil positif. Dengan penambahan armada pengangkut dan perluasan jalur distribusi, masyarakat Jember kini mulai kembali dapat mengakses BBM dengan lebih mudah dan lancar.

Kondisi ini menunjukkan bahwa ketika semua pihak berperan sesuai tugasnya, kendala sesulit apa pun dapat diatasi bersama. Ke depan, kolaborasi seperti ini layak dijadikan standar dalam menghadapi tantangan distribusi energi di berbagai wilayah Indonesia.

Terkini