JAKARTA - Bursa saham Asia menampilkan pergerakan yang variatif pada pembukaan perdagangan Rabu, 30 Juli 2025. Pasar regional bergerak dinamis, mencerminkan kehati-hatian investor terhadap sentimen global, terutama menjelang keputusan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat.
Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, dibuka nyaris tanpa perubahan berarti. Namun, indeks Topix justru mengalami penguatan tipis sebesar 0,1%. Di Korea Selatan, indeks Kospi mencatat kenaikan 0,48%, sementara Kosdaq yang merupakan indeks saham berkapitalisasi kecil, juga naik sebesar 0,42%.
Berbeda dengan pasar Asia Timur, indeks S&P/ASX 200 Australia justru mengalami koreksi dan turun 0,19%. Pergerakan yang beragam ini menunjukkan bahwa bursa saham di kawasan Asia tetap terpengaruh oleh arah kebijakan moneter global dan kondisi domestik masing-masing negara.
Pengaruh Bursa Amerika Serikat
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada Selasa, 29 Juli 2025. Koreksi ini terjadi menjelang pengumuman kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve.
Indeks S&P 500 ditutup turun 0,30% ke level 6.370,86. Indeks Nasdaq Composite juga terkoreksi sebesar 0,38% ke posisi 21.098,29. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average melemah 204,57 poin atau 0,46%, mengakhiri perdagangan di level 44.632,99.
Kondisi ini memperlihatkan bahwa investor global cenderung bersikap hati-hati sembari menunggu arah pasti dari bank sentral AS yang akan mempengaruhi arus modal global, termasuk ke pasar negara berkembang seperti Indonesia.
Prediksi Pergerakan IHSG Hari Ini
Di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan kembali menguat pada perdagangan Rabu, 30 Juli 2025. IHSG akan menguji rentang resistance di level 7.675 hingga 7.699.
Pada perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,045% ke posisi 7.617. Kenaikan ini didorong oleh meningkatnya volume pembelian saham.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya, menyampaikan bahwa posisi IHSG saat ini masih berada pada bagian akhir dari wave v dari wave (iii) dari wave [c], yang berpotensi mendorong penguatan lebih lanjut. Menurutnya, IHSG memiliki level support di kisaran 7.485 dan 7.344, serta level resistance di kisaran 7.675 hingga 7.758.
Riset dari PT Pilarmas Investindo Sekuritas juga mengindikasikan penguatan IHSG yang terbatas, dengan menyebutkan bahwa level support dan resistance berada di 7.600–7.800. Namun demikian, potensi koreksi jangka pendek tetap terbuka dan harus diantisipasi oleh pelaku pasar.
Rekomendasi Saham Hari Ini
Beberapa saham diperkirakan menarik untuk diperhatikan oleh investor. Berdasarkan analisis teknikal dari dua sekuritas, berikut adalah daftar saham pilihan untuk hari ini:
Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan:
PT Wir Asia Tbk (WIRG)
PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)
Sementara Herditya dari MNC Sekuritas memilih saham berikut:
PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY)
PT XLSmart Tbk (EXCL)
PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB)
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA)
Rekomendasi Teknikal Saham Unggulan
1. CMRY (Cisarua Mountain Dairy Tbk) – Buy on Weakness
Harga saham CMRY naik 4,21% ke Rp4.950 dengan volume pembelian meningkat. Herditya menyebutkan bahwa CMRY berada di bagian dari wave [iii] dari wave 1.
Buy on Weakness: Rp4.730–Rp4.900
Target Price: Rp5.050 dan Rp5.225
Stoploss: di bawah Rp4.600
2. EXCL (XLSmart Tbk) – Spec Buy
EXCL naik 1,19% ke Rp2.550. Selama berada di atas Rp2.480 sebagai stoploss, saham ini berada di awal wave 5 dari wave (C).
Spec Buy: Rp2.510–Rp2.540
Target Price: Rp2.630 dan Rp2.720
Stoploss: di bawah Rp2.480
3. PSAB (J Resources Asia Pasifik Tbk) – Spec Buy
PSAB naik 2,44% ke Rp420. Diperkirakan saham ini berada di awal wave B dari wave (A).
Spec Buy: Rp410–Rp416
Target Price: Rp446 dan Rp474
Stoploss: di bawah Rp402
4. RAJA (Rukun Raharja Tbk) – Buy on Weakness
RAJA naik 5,04% ke Rp2.500. Namun masih tertahan di MA20, berada di awal wave [c] dari wave B.
Buy on Weakness: Rp2.430–Rp2.470
Target Price: Rp2.560 dan Rp2.700
Stoploss: di bawah Rp2.360
Penutupan IHSG pada Selasa, 29 Juli 2025
Pada penutupan perdagangan Selasa, 29 Juli 2025, IHSG menguat tipis sebesar 0,04% ke posisi 7.617,90. Kinerja indeks turut didukung oleh menguatnya mayoritas sektor saham.
Indeks LQ45 naik 0,23% ke posisi 805,05. IHSG tercatat sempat menyentuh level tertinggi 7.680,19 dan level terendah 7.565,78.
Dari total 802 saham yang ditransaksikan, 305 saham melemah, 289 saham menguat, dan 208 saham stagnan. Volume perdagangan mencapai 27,1 miliar saham dengan total transaksi harian sebesar Rp14,3 triliun. Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berada di kisaran Rp16.384.
Sektor saham basic materials mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar 1,75%, diikuti sektor teknologi 1,3% dan sektor energi 1,02%. Sektor consumer nonsiklikal naik 0,83%, sektor kesehatan 0,85%, dan sektor infrastruktur 0,67%.
Sebaliknya, sektor keuangan melemah 1,49% dan sektor transportasi turun 1%.
Bursa saham Asia dibuka dengan arah yang beragam, menunjukkan adanya dinamika sentimen global yang masih mempengaruhi pasar kawasan. Sementara bursa Amerika mengalami koreksi menjelang keputusan penting The Fed, IHSG dalam negeri justru menunjukkan penguatan yang stabil.
Dengan berbagai rekomendasi saham yang tersedia dan prospek teknikal yang menjanjikan, pelaku pasar diharapkan tetap cermat menganalisis kondisi sebelum mengambil keputusan investasi. Momentum saat ini dapat dimanfaatkan, namun tetap dengan pendekatan disiplin dan manajemen risiko yang baik.