JAKARTA - MIND ID, Holding Industri Pertambangan Indonesia, menegaskan komitmennya dalam menjalankan operasional tambang laut dengan prinsip tanggung jawab lingkungan. Dalam konteks keberlanjutan, MIND ID tidak hanya fokus pada pengelolaan sumber daya, tetapi juga pada upaya menjaga kelestarian ekosistem laut, sebagai warisan yang harus dilestarikan untuk generasi berikutnya.
Dalam sebuah kegiatan yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan, MIND ID memperkenalkan booth edukasi bertajuk “Menjaga Laut Lewat Aksi Nyata”. Booth ini menjadi wadah interaktif untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan laut yang bertanggung jawab. Kegiatan ini juga mendapat perhatian khusus dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, yang hadir dan menyambut Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, dalam kesempatan tersebut.
Menteri Trenggono memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif MIND ID dalam mengajak masyarakat untuk lebih bijak memanfaatkan ruang laut. Ia menekankan bahwa pengelolaan laut harus seimbang antara penciptaan nilai ekonomi dan perlindungan ekosistem. “Kegiatan penciptaan nilai tambah ekonomi di ruang laut harus dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan dibarengi dengan berbagai program perlindungan,” ujarnya. Menurutnya, hal ini penting agar kekayaan hayati dan alam bawah laut dapat terjaga dan lestari dalam jangka panjang.
Trenggono juga menegaskan perlunya sinergi dalam mengatur berbagai aktivitas di laut, mulai dari reklamasi, konservasi, industri, hingga pariwisata. Dengan penataan yang baik, laut akan memberikan kontribusi yang lebih besar, termasuk dalam upaya mitigasi perubahan iklim. “Kita harus mulai langkah bersama untuk melakukan penataan yang lebih baik agar kontribusi dari laut ke depan dapat semakin besar, termasuk untuk penjagaan iklim,” imbuhnya.
Wakil Direktur Utama MIND ID, Dany Amrul Ichdan, menyatakan bahwa ruang laut menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar, terutama bagi perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan laut seperti MIND ID. Oleh karena itu, perusahaan mengambil peran aktif dengan komitmen yang kuat untuk menjaga keseimbangan antara kegiatan operasional dan keberlanjutan lingkungan.
Dany menjelaskan bahwa MIND ID menjalankan berbagai program pasca-tambang secara komprehensif yang fokus pada pelestarian laut. “Kami hadir tidak hanya untuk memberikan manfaat ekonomi melalui operasional tambang laut, tetapi juga secara proaktif melaksanakan program pelestarian laut yang berkelanjutan untuk diwariskan kepada generasi masa depan,” terangnya.
Pada booth edukasi yang disediakan, pengunjung dapat memperoleh informasi lengkap mengenai operasional tambang laut MIND ID, khususnya di wilayah Bangka Belitung. Salah satu teknologi yang diperkenalkan adalah penggunaan alat berat tambang seperti Bucket Line Dredges, Kapal Isap Produksi, dan Bucket Wheel Dredges. Alat-alat ini memungkinkan pertambangan hingga kedalaman laut mencapai 75 meter dengan standar lingkungan yang ketat.
Standar ketat tersebut diterapkan guna memastikan proses penambangan tidak merusak ekosistem laut. Teknologi yang digunakan MIND ID mampu menjaga keseimbangan antara produksi mineral, khususnya timah, dan pelestarian lingkungan. Bahkan, tambang laut MIND ID telah menjadi kontributor utama yang menyumbang hingga 52 persen dari produksi timah PT Timah Tbk.
Selain kegiatan operasional, program keberlanjutan menjadi fokus utama yang diimplementasikan di wilayah perairan Bangka Belitung. Beberapa program tersebut meliputi transplantasi terumbu karang, pemasangan fish shelter, dan penempatan artificial reef. Upaya ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem hayati laut dan membantu pemulihan habitat biota laut yang terdampak aktivitas tambang.
Lebih lanjut, program keberlanjutan lain yang turut dijalankan oleh MIND ID mencakup penanaman mangrove untuk menjaga pesisir dari erosi, pembinaan nelayan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, serta pembangunan fish shelter yang menjadi tempat berlindung bagi beragam biota laut. Semua program tersebut disusun untuk menciptakan ekosistem laut yang sehat dan produktif.
Pada bagian akhir booth edukasi, pengunjung dihadapkan dengan sebuah cermin dalam kotak yang memuat pesan ajakan penting: “Melakukan aksi nyata menjaga laut”. Ini menjadi simbol dan panggilan bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam pelestarian laut, misalnya dengan mengurangi penggunaan plastik yang menjadi salah satu ancaman terbesar bagi ekosistem laut.
Dany menekankan bahwa pesan-pesan ajakan tersebut bukan hanya sekadar formalitas, melainkan komitmen nyata dari MIND ID untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat bersama-sama menjaga laut. “Laut adalah penghubung bagi Indonesia yang memiliki ribuan pulau. Sama seperti MIND ID yang menjadi penghubung penciptaan nilai tambah sumber daya alam mineral Indonesia, laut harus dijaga agar memberikan manfaat berkelanjutan bagi pembangunan peradaban masa depan,” tutupnya.
Keseriusan MIND ID dalam mengintegrasikan kegiatan ekonomi dan pelestarian lingkungan menjadi contoh bagaimana industri tambang dapat berkontribusi positif bagi keberlangsungan ekosistem laut. Langkah-langkah ini tidak hanya mendukung program pemerintah dalam menjaga sumber daya laut, tetapi juga memperkuat kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya kelestarian laut demi keberlanjutan sumber daya alam Indonesia.
Dengan adanya edukasi dan program yang dilakukan secara terpadu, diharapkan masyarakat semakin memahami peran mereka dalam menjaga laut serta mendukung berbagai kebijakan yang menjadikan laut sebagai salah satu aset penting bangsa yang harus dijaga bersama. Upaya kolaboratif antara pemerintah, industri, dan masyarakat menjadi kunci utama untuk memastikan laut Indonesia tetap lestari dan produktif untuk masa depan.