JAKARTA - Veda Ega Pratama adalah sosok pebalap muda Indonesia yang namanya kini mulai dikenal di kancah internasional. Berasal dari Gunung Kidul, Yogyakarta, Veda sudah menunjukkan bakat luar biasa sejak kecil. Kecintaannya pada dunia balap motor tumbuh sejak usia 6 tahun, didukung penuh oleh sang ayah, Sudarmono, yang juga mantan pebalap nasional. Dukungan keluarga menjadi faktor utama yang mengantarkan Veda hingga ke jenjang balap internasional.
Pada tahun 2019, Veda memulai debutnya di sirkuit besar dengan menunggangi Honda CBR150R melalui Astra Honda Racing School. Langkah ini menjadi fondasi penting bagi karier balapnya yang semakin menanjak. Tidak lama setelah itu, Veda mengikuti ajang Asia Talent Cup pada tahun 2021 dengan menggunakan motor Honda NSF 250R, sebuah langkah awal menapak karier balap internasional yang serius.
Prestasi Gemilang di Asia Talent Cup dan Balap Internasional
Karier Veda di Asia Talent Cup berkembang pesat. Pada tahun kedua, ia berhasil menduduki posisi ketiga secara keseluruhan dengan tiga kali naik podium juara. Salah satu momen yang paling mengesankan adalah aksinya yang mirip dengan gaya Marc Marquez, pebalap MotoGP terkenal, ketika melakukan penyelamatan luar biasa di sirkuit.
Tahun 2023 menjadi titik balik bagi Veda. Ia mencetak prestasi luar biasa dengan menjadi juara Asia Talent Cup 2023, mengalahkan para pesaing dengan 9 kemenangan dari total 12 balapan yang digelar sepanjang musim. Kesuksesan ini tidak hanya membanggakan Indonesia, tetapi juga menunjukkan bahwa Veda siap bersaing di level yang lebih tinggi.
Selain itu, Veda juga mengikuti ajang Asia Road Racing Championship di tahun yang sama, menggunakan Honda CBR250RR dan berhasil finis di posisi ketiga. Prestasi ini memperlihatkan kemampuannya yang tidak hanya dominan di satu ajang, tapi juga kompetitif di berbagai kejuaraan balap.
Tantangan dan Kesuksesan di Eropa
Tahun 2024 menandai debut Veda di pentas Eropa lewat ajang RedBull MotoGP Rookies Cup. Meski pada musim pertamanya ia hanya mampu finis di posisi kedelapan, dengan podium terbaik di Race 2 Spielberg, Austria, ia menunjukkan peningkatan yang signifikan dari waktu ke waktu. Keikutsertaan di ajang ini merupakan langkah strategis untuk mengasah kemampuan dan mempersiapkan diri menuju level MotoGP.
Memasuki musim 2025, Veda kembali berlaga di ajang yang sama dengan performa yang jauh lebih matang dan konsisten. Dari 10 balapan yang telah dijalani, ia sudah tiga kali meraih podium tertinggi. Kemenangan ganda di Mugello, Italia, dan kemenangan di Race 2 Sachsenring, Jerman, semakin menegaskan posisi Veda sebagai salah satu pebalap muda terbaik di kategori junior dunia.
Dengan perolehan 130 poin, Veda hanya tertinggal 24 poin dari pemuncak klasemen sementara, Hakim Danish asal Malaysia. Masih tersisa dua seri dengan empat balapan, peluang Veda untuk menjadi juara umum masih sangat terbuka lebar. Dukungan penuh dari Astra Honda Racing Team (AHRT) menjadi modal penting untuk mempertahankan dan meningkatkan performanya di sisa musim.
Dukungan Keluarga dan Institusi Pendukung
Kesuksesan Veda tidak terlepas dari dukungan yang solid, baik dari keluarga maupun institusi pembinaan. Sang ayah, Sudarmono, memberikan arahan dan motivasi sejak Veda masih kecil, menumbuhkan semangat dan disiplin yang menjadi kunci utama dalam balapan.
Selain itu, Astra Honda Motor (AHM) dan Astra Honda Racing Team (AHRT) memberikan pembinaan profesional yang membantu Veda berkembang secara teknis dan mental. Mereka menyediakan motor-motor terbaik serta fasilitas pelatihan yang mumpuni. Hal ini membuktikan pentingnya peran lembaga pembinaan dalam mencetak atlet balap berprestasi.
Makna dan Inspirasi dari Profil Veda
Profil Veda Ega Pratama menginspirasi banyak anak muda Indonesia, khususnya yang memiliki mimpi besar di dunia balap. Dari sebuah daerah kecil di Gunung Kidul, ia berhasil membuktikan bahwa dengan tekad, dukungan, dan kerja keras, talenta Indonesia dapat menembus panggung internasional dan meraih prestasi gemilang.
Perjalanan Veda mengajarkan nilai ketekunan dan semangat pantang menyerah. Tidak hanya bergantung pada bakat alami, ia juga terus berlatih, belajar dari pengalaman, dan berani menghadapi tantangan di luar negeri. Ini menjadi teladan bagi generasi muda untuk tidak takut bermimpi dan berusaha keras meraihnya.
Prospek Masa Depan dan Harapan Indonesia
Saat ini, Veda sedang berada di puncak kariernya yang masih muda. Bila ia mampu mempertahankan konsistensi dan semangat juangnya, bukan tidak mungkin Veda akan menjadi pebalap MotoGP kelas dunia pertama dari Indonesia. Keberhasilan ini akan membawa nama Indonesia lebih dikenal dan dihormati di dunia olahraga balap motor.
Selain itu, keberadaan pebalap seperti Veda dan Kiandra Ramadhipa membuka peluang bagi industri balap di Indonesia untuk semakin berkembang. Dengan semakin banyak pebalap berbakat dan pembinaan yang serius, Indonesia bisa menjadi salah satu negara penghasil pebalap dunia di masa depan.
Profil Veda Ega Pratama adalah contoh nyata dari bakat muda Indonesia yang mampu bersaing di level internasional. Dari kecintaan sejak kecil hingga prestasi membanggakan di ajang Asia Talent Cup dan RedBull MotoGP Rookies Cup, Veda menunjukkan kerja keras dan dukungan yang solid membawa dirinya ke puncak prestasi.
Dengan potensi besar yang dimiliki dan peluang untuk menjadi juara umum di musim ini, Veda Ega Pratama menjadi simbol kebanggaan Indonesia di dunia balap motor. Perjalanan kariernya masih panjang, namun langkahnya yang mantap sudah memberikan inspirasi dan harapan bagi banyak orang, terutama generasi muda pebalap tanah air.