JAKARTA - Upaya penguatan ekonomi kerakyatan di Sulawesi Selatan memasuki babak baru. Koperasi Merah Putih yang digagas secara nasional kini siap diluncurkan di provinsi tersebut dengan dukungan strategis dari sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Dukungan tersebut meliputi sektor distribusi, layanan dasar, hingga akses pembiayaan membuka peluang besar bagi koperasi untuk tumbuh sebagai penggerak ekonomi desa.
Pemerintah Provinsi Sulsel, melalui Dinas Koperasi dan UKM, menginisiasi kolaborasi bersama perusahaan-perusahaan BUMN sebagai bagian dari ekosistem pendukung koperasi. Hal ini bertujuan untuk memperkuat peran koperasi dalam mendistribusikan kebutuhan pokok secara adil dan menyeluruh ke masyarakat desa.
Peran Strategis BUMN dalam Distribusi dan Layanan
- Baca Juga Danantara Percepat Investasi Hijau
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Eka Prasetya, menjelaskan bahwa sinergi dengan BUMN mencakup berbagai sektor krusial. “Kami juga ikut memfasilitasi, membuka ruang bagi pengurus maupun pihak BUMN yang mana akan menjadi mitra,” ujar Andi.
Ia merinci beberapa nama BUMN yang telah disiapkan untuk mendukung operasional koperasi: Pertamina Patra Niaga untuk distribusi LPG, PT Pupuk Indonesia untuk penyediaan pupuk bersubsidi dan non-subsidi, serta PT Bulog untuk pengadaan sembako. Tak hanya itu, PT Kimia Farma akan membantu dalam penyediaan obat-obatan, sedangkan Pos Indonesia akan berperan dalam urusan distribusi logistik.
Dukungan juga datang dari sektor perbankan melalui Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) yang akan memfasilitasi kebutuhan permodalan koperasi.
Sinergi ini diharapkan tidak hanya memperlancar pasokan dan logistik barang-barang kebutuhan pokok, tetapi juga memperkuat struktur ekonomi lokal yang selama ini bertumpu pada koperasi kecil dan menengah.
Persiapan Menjelang Peluncuran Serentak Nasional
Koperasi Merah Putih akan diluncurkan secara serentak di seluruh Indonesia pada 19 Juli mendatang. Untuk menyukseskan agenda nasional ini, Satgas Nasional bekerja sama dengan Satgas Provinsi serta Satgas di tingkat kabupaten dan kota guna menyiapkan segala fasilitas dan dukungan yang dibutuhkan oleh koperasi, termasuk memastikan keterlibatan mitra-mitra strategis.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyatakan kesiapan mereka dalam menyambut peluncuran ini. Dua koperasi terpilih di Sulsel ditetapkan sebagai mockup atau percontohan untuk mengikuti peluncuran nasional yang dikoordinasikan langsung oleh Kementerian Koordinator Bidang Pangan.
“Jadi untuk di Sulsel sesuai dengan surat dari Kemenko Pangan, telah menetapkan dua mockup atau percontohan yang termasuk juga akan mengikuti launching 19 Juli,” ungkap Andi Eka Prasetya.
Dua Koperasi Terpilih Jadi Percontohan
Dari total 22 koperasi yang diusulkan oleh pemerintah kabupaten/kota di Sulsel, dua koperasi resmi ditetapkan oleh Kementerian Koordinator Pangan sebagai peserta percontohan pada peluncuran Koperasi Merah Putih tingkat nasional.
Keduanya adalah Koperasi Kanreapia di Kabupaten Gowa dan Koperasi Aeng Batu-Batu di Kabupaten Takalar. Pemilihan ini mencerminkan kesiapan dan potensi koperasi tersebut dalam mengadopsi sistem dan peran baru sebagai mitra strategis BUMN.
“Pertama ada Koperasi Kanreapia Kabupaten Gowa dan yang satunya Koperasi Aeng Batu-Batu Kabupaten Takalar. Ini yang telah ditetapkan,” jelas Andi Eka.
Ia menambahkan bahwa dari 22 koperasi yang diusulkan sebelumnya, pemerintah daerah masih berharap agar koperasi lainnya juga mendapat kesempatan serupa di masa mendatang. “Namun kami sudah mengusulkan 22 mockup yang tentunya usulan dari kabupaten/kota, tapi surat dari Kemenko Pangan, dua yang terpilih dari 22 itu,” pungkasnya.
Peran Koperasi Diperluas dalam Rantai Distribusi Nasional
Dengan peluncuran ini, koperasi tidak lagi hanya diposisikan sebagai lembaga simpan pinjam atau unit ekonomi mikro di tingkat lokal, tetapi juga bertransformasi menjadi simpul distribusi dalam skala nasional. Keterlibatan BUMN dalam rantai suplai akan memperkuat posisi koperasi sebagai mitra terpercaya, sekaligus mendorong efisiensi dan pemerataan harga barang-barang pokok hingga pelosok desa.
Koperasi Merah Putih dirancang sebagai model koperasi modern yang mampu bersaing dan bertumbuh secara berkelanjutan. Sistem pengelolaan yang diperkuat dengan dukungan pemerintah, serta kerja sama dengan BUMN, menjadi elemen penting dalam model ini.
Di sisi lain, pemerintah provinsi berharap inisiatif ini akan membentuk ekosistem baru antara negara, pelaku usaha, dan masyarakat desa yang saling terhubung dan saling menguatkan.
Langkah Menuju Ekonomi Gotong Royong Modern
Peluncuran Koperasi Merah Putih juga menjadi penanda arah baru dalam pengelolaan koperasi di Indonesia. Model ini diharapkan menjadi contoh bagi provinsi lain untuk mengembangkan koperasi secara lebih sistematis dan terintegrasi, tidak hanya berbasis lokal, tetapi juga terkoneksi dengan lembaga dan perusahaan nasional.
Dengan kehadiran mitra BUMN yang telah disebutkan, Koperasi Merah Putih tidak sekadar hadir sebagai simbol gerakan ekonomi kerakyatan, tetapi juga sebagai entitas nyata dalam sistem logistik dan distribusi barang kebutuhan masyarakat.
Sulawesi Selatan menjadi salah satu wilayah yang bergerak cepat menyambut transformasi ini. Kolaborasi lintas sektor ini menjadi titik tolak penting menuju pemberdayaan masyarakat desa melalui koperasi berbasis gotong royong modern.