Erick Thohir Tegaskan Komitmen Majukan Sepak Bola Putri

Senin, 14 Juli 2025 | 11:16:25 WIB
Erick Thohir Tegaskan Komitmen Majukan Sepak Bola Putri

JAKARTA - Sepak bola putri kini menjadi fokus penting dalam pengembangan olahraga di Indonesia. PSSI menegaskan komitmennya untuk terus memajukan cabang olahraga ini melalui program pembinaan yang sistematis dan berjenjang sejak usia dini. Tidak sekadar mengejar prestasi jangka pendek, PSSI membangun fondasi kuat agar sepak bola putri berkembang secara berkelanjutan dan merata di seluruh daerah.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan bahwa keberadaan kompetisi usia muda menjadi pondasi utama dalam memastikan regenerasi dan peningkatan kualitas pemain sepak bola putri di Tanah Air. Salah satu bukti nyata komitmen ini adalah kompetisi Piala Pertiwi 2025 yang saat ini sedang berlangsung di 12 provinsi dan 16 wilayah regional. Kompetisi ini menyasar kelompok usia U-14 dan U-16, memberikan kesempatan kepada para pemain muda untuk merasakan atmosfer pertandingan yang kompetitif dan sehat.

Piala Pertiwi: Lebih dari Sekadar Turnamen

Menurut Erick Thohir, Piala Pertiwi bukan hanya sekadar turnamen biasa, melainkan sebuah langkah konkrit untuk memfasilitasi talenta muda perempuan agar dapat berkembang dalam ruang yang terstruktur dan berdampak positif. Kompetisi ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan sepak bola putri sudah mulai berjalan dengan sistematis dan melibatkan banyak pihak di berbagai daerah.

“Piala Pertiwi bukan sekadar turnamen. Ia adalah langkah konkret untuk memastikan bahwa talenta muda putri memiliki ruang kompetitif yang sehat, terstruktur, dan berdampak,” ujar Erick saat menyaksikan babak semifinal All Stars Piala Pertiwi 2025 di Kudus, Jawa Tengah.

Keberadaan kompetisi ini tidak hanya meningkatkan kualitas teknik dan strategi para pemain, tetapi juga memberikan pengalaman berharga untuk membangun mental bertanding yang tangguh. Dengan adanya turnamen yang melibatkan banyak provinsi dan kota, peluang bagi talenta berbakat untuk ditemukan dan dikembangkan semakin besar.

Pembinaan Usia Dini: Membangun Cinta Sepak Bola Sejak Kecil

Selain Piala Pertiwi yang menyasar usia remaja, PSSI juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan usia sangat dini. Kompetisi kelompok usia U-8 dan U-10 telah memasuki tahun kedua, sebagai wahana awal bagi anak-anak perempuan untuk mengenal sepak bola, belajar berkompetisi, dan menumbuhkan rasa cinta terhadap olahraga ini.

Program ini sangat penting untuk menanamkan semangat juang, disiplin, dan kerjasama dalam diri anak sejak dini. Erick menekankan bahwa kompetisi usia dini ini bukan hanya soal teknik atau hasil pertandingan, tetapi lebih pada bagaimana membangun mental dan karakter positif yang akan melekat pada pemain hingga dewasa.

“Kami melihat meningkatnya antusiasme, bukan hanya dari para pemain, tetapi juga dari orang tua, pelatih, dan komunitas lokal. Ini menandakan bahwa fondasi sepak bola putri kini mulai diperkuat dari akar rumput,” jelas Erick.

Dukungan dari komunitas lokal dan keluarga menjadi sangat penting untuk membangun ekosistem sepak bola putri yang sehat dan berkelanjutan. Melalui kolaborasi ini, talenta muda perempuan mendapat ruang yang aman dan mendukung untuk tumbuh dan berkembang.

Membangun Ekosistem Sepak Bola Putri yang Inklusif dan Berkelanjutan

Langkah PSSI dalam menyelenggarakan kompetisi usia muda secara berjenjang menunjukkan bahwa pengembangan sepak bola putri bukanlah hal yang instan, melainkan proses panjang yang harus diikuti dengan perencanaan matang. Erick menegaskan bahwa tujuan jangka panjangnya adalah membangun ekosistem sepak bola putri yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan membangun fondasi sejak usia dini dan menyediakan ruang kompetisi yang layak, PSSI berharap bisa mencetak pemain yang tidak hanya siap bersaing di tingkat nasional, tetapi juga memiliki potensi untuk menembus level internasional. Piala Pertiwi dan kompetisi usia dini adalah langkah strategis untuk memastikan regenerasi pemain terus berjalan.

Selain itu, kehadiran program-program ini juga meningkatkan kesadaran masyarakat luas akan pentingnya dukungan terhadap sepak bola putri. Masyarakat, pelatih, dan keluarga diharapkan menjadi bagian aktif dalam mendorong perkembangan olahraga ini.

Harapan dan Tantangan ke Depan

Erick Thohir menyadari bahwa jalan untuk memajukan sepak bola putri masih panjang dan penuh tantangan. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak serta komitmen PSSI yang kuat, optimisme untuk membawa sepak bola putri Indonesia ke level lebih tinggi sangat terbuka lebar.

Tantangan terbesar adalah memastikan kompetisi dan pembinaan berjalan konsisten serta merata hingga ke daerah-daerah yang selama ini kurang tersentuh oleh program pengembangan olahraga. Oleh sebab itu, PSSI berupaya melibatkan pemerintah daerah, klub, sekolah, dan komunitas lokal untuk ikut berperan aktif.

Selain aspek teknis dan pembinaan, penguatan mental dan karakter pemain juga menjadi perhatian khusus agar para atlet muda dapat menghadapi persaingan dengan sportif dan profesional. Kesadaran ini menjadi salah satu kunci penting agar sepak bola putri Indonesia mampu berprestasi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.

Komitmen PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir dalam memajukan sepak bola putri melalui pembinaan usia dini dan kompetisi berjenjang merupakan langkah strategis yang sangat tepat. Dengan menghadirkan Piala Pertiwi dan kompetisi kelompok usia U-8 serta U-10, PSSI menyediakan ruang kompetisi yang sehat dan mendukung pengembangan bakat muda perempuan secara optimal.

Dorongan dari berbagai elemen mulai dari pemain, pelatih, orang tua, hingga komunitas lokal menandakan bahwa fondasi sepak bola putri Indonesia kini semakin kokoh. Semangat kebersamaan dan dukungan terus mengalir, membuka peluang bagi sepak bola putri untuk terus berkembang dan berprestasi di masa depan.

Langkah-langkah ini menjadi bukti bahwa sepak bola putri bukan sekadar olahraga hiburan, melainkan sebuah gerakan besar untuk mendorong pemberdayaan perempuan dan memperkaya dunia olahraga Indonesia secara keseluruhan.

Terkini