Potensi Penguatan IHSG Awal Pekan, Tiga Saham Direkomendasikan

Senin, 14 Juli 2025 | 09:02:22 WIB
Potensi Penguatan IHSG Awal Pekan, Tiga Saham Direkomendasikan

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan akan melanjutkan tren positifnya pada awal pekan ini dengan target penguatan mencapai angka 7.105. Prediksi ini muncul setelah IHSG mencatatkan kenaikan signifikan pekan lalu, yang didorong oleh berbagai sentimen positif dari dalam dan luar negeri. Dengan kondisi pasar yang mulai membaik, para pelaku pasar semakin optimis untuk memanfaatkan momentum ini. Tiga saham yang menjadi sorotan bagi investor adalah PTRO, BBTN, dan BRPT.

Riset teknikal terbaru dari BRI Danareksa Sekuritas mengungkapkan adanya perubahan tren jangka pendek pada IHSG yang menunjukkan sinyal positif. Pola teknikal yang terbentuk adalah pola cup & handle, yang selama ini dikenal sebagai salah satu indikator penguatan tren dalam analisis saham. Dengan pola ini, target resistance IHSG ditetapkan pada level 7.105, memberikan harapan bahwa indeks dapat terus bergerak naik dalam waktu dekat.

Sentimen pekan ini cukup beragam, dengan salah satu faktor utama yang menjadi perhatian adalah potensi penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate). Penurunan suku bunga ini biasanya akan memberikan dorongan positif bagi pasar modal karena akan meningkatkan likuiditas dan menurunkan biaya pinjaman, sehingga investor lebih berani mengambil risiko. Selain itu, kebijakan baru dari MSCI terkait saham-saham yang terkena Undue Market Access (UMA) juga menjadi faktor yang diperhatikan karena dapat mempengaruhi komposisi indeks dan aliran modal asing ke pasar saham Indonesia.

Meski ada sentimen positif, pengaruh pasar global tidak dapat diabaikan. Bursa saham Amerika Serikat pada pekan lalu mengalami pelemahan dengan indeks Dow Jones turun sebesar 0,63%, S&P 500 menurun 0,33%, dan Nasdaq berkurang 0,22%. Bursa saham Eropa pun juga menunjukkan tren yang sama dengan penurunan sepanjang akhir pekan lalu. Kondisi pasar global yang tidak stabil ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi IHSG di pekan ini, namun optimisme terhadap fundamental ekonomi domestik tetap menjadi penopang utama.

Di tengah kondisi pasar tersebut, BRI Danareksa merekomendasikan strategi beli pada saat breakout (buy on breakout atau BOB) untuk tiga saham pilihan. Saham PTRO menjadi pilihan utama dengan target harga di kisaran Rp 3.550 sampai Rp 3.880. Saham BBTN juga disarankan untuk dibeli dengan target harga antara Rp 1.220 hingga Rp 1.275. Selanjutnya, saham BRPT diperkirakan akan bergerak ke kisaran harga Rp 1.850 sampai Rp 1.945. Sebaliknya, saham MAPA dianjurkan untuk dijual, mengingat kondisi teknikal dan fundamental yang kurang mendukung.

Penguatan IHSG pekan lalu cukup menggembirakan dengan kenaikan sebesar 182,24 poin atau 2,65%, membawa indeks ke level 7.047,43. Kenaikan ini bukan hanya terlihat pada angka indeks saja, namun juga diikuti dengan peningkatan nilai transaksi harian yang melampaui Rp 10 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas perdagangan saham semakin meningkat dan ada minat yang tinggi dari investor untuk bertransaksi di pasar modal.

Pergerakan positif ini juga didukung oleh keberhasilan pencatatan delapan saham baru yang masuk ke Bursa Efek Indonesia. Di samping itu, beberapa saham mencatat kenaikan harga yang sangat pesat sehingga masuk ke level auto reject atas (ARA). Totalnya, 484 saham mengalami penguatan yang menguasai 53% dari kapitalisasi pasar saham, sementara 238 saham mengalami penurunan, dan 246 saham lainnya stagnan. Kondisi ini menggambarkan bahwa mayoritas saham di pasar sedang dalam fase positif.

Selain itu, penguatan IHSG juga ditopang oleh kinerja gemilang sejumlah saham big caps. Saham BBRI mengalami kenaikan sebesar 5,72%, BMRI naik 4,85%, BRPT melonjak hingga 16,13%, BREN bertambah 7,02%, dan TLKM menguat 3,8%. Sektor-sektor utama juga memperlihatkan performa yang menggembirakan, dengan sektor infrastruktur naik 6,51%, sektor keuangan naik 3,30%, sektor energi 3,85%, sektor material dasar 3,23%, dan sektor properti 3%.

Meski IHSG mencatat penguatan signifikan, data menunjukkan bahwa investor asing masih melakukan aksi jual bersih (net sell) saham senilai Rp 1,87 triliun. Nilai ini mengalami penurunan dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang mencapai Rp 2,77 triliun, menandakan adanya penurunan tekanan dari penjualan asing. Namun demikian, aksi jual asing ini masih menjadi faktor yang harus diperhatikan karena dapat memberikan tekanan terhadap indeks di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.

Untuk investor, kondisi pasar yang mulai membaik ini memberikan peluang bagi mereka yang ingin memanfaatkan momentum penguatan IHSG. Memilih saham-saham yang memiliki fundamental kuat dan potensi kenaikan harga yang baik seperti PTRO, BBTN, dan BRPT bisa menjadi strategi yang tepat untuk meningkatkan nilai portofolio investasi. Namun, tetap diperlukan kehati-hatian dan pengawasan yang ketat terhadap perkembangan pasar global dan domestik yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham.

Penguatan IHSG yang berkelanjutan juga menjadi salah satu indikator utama bahwa ekonomi Indonesia tetap tangguh di tengah berbagai tantangan. Kebijakan pemerintah dan dukungan dari otoritas bursa telah memberikan fondasi yang kuat bagi pertumbuhan pasar modal. Momentum penguatan indeks juga mencerminkan kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi jangka panjang dan peran pasar saham dalam pembangunan nasional.

Kesadaran akan pentingnya pengelolaan risiko dan pemilihan saham yang tepat menjadi kunci sukses berinvestasi di pasar saham saat ini. Para pelaku pasar harus selalu mengikuti berita dan analisis terkini agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat waktu dan menguntungkan. Dengan tetap waspada terhadap dinamika pasar, potensi penguatan IHSG di awal pekan ini dapat dimanfaatkan secara optimal.

Secara keseluruhan, tren positif IHSG dan rekomendasi saham pilihan memberikan gambaran bahwa pasar modal Indonesia sedang memasuki fase penguatan. Investor yang cerdas dan disiplin dapat mengambil manfaat dari momentum ini untuk mengembangkan portofolio investasi mereka. Meskipun terdapat ketidakpastian dari kondisi pasar global, kekuatan pasar domestik serta kebijakan yang mendukung menjadi pilar penting yang menopang optimisme pasar saham Indonesia saat ini.

Terkini

Baca Pesan WhatsApp Tanpa Buka Aplikasi Langsung

Senin, 14 Juli 2025 | 07:49:56 WIB

Kuliner Tradisional Minahasa di Pengucapan Syukur

Senin, 14 Juli 2025 | 07:54:16 WIB

Rahasia Sukses Shio Hari Ini Tanpa Banyak Drama Hidup

Senin, 14 Juli 2025 | 08:01:08 WIB

Dokter Ungkap Manfaat Operasi Rahang Pasien Sumbing

Senin, 14 Juli 2025 | 08:08:39 WIB

7 Artis Terima Penghargaan Voli, Siapa Sangka

Senin, 14 Juli 2025 | 08:14:56 WIB