Rahasia Panjang Umur Orang Jepang: 6 Kebiasaan Sehat yang Bisa Ditiru

Selasa, 10 Juni 2025 | 13:18:06 WIB
Rahasia Panjang Umur Orang Jepang: 6 Kebiasaan Sehat yang Bisa Ditiru

JAKARTA – Jepang dikenal sebagai salah satu negara dengan angka harapan hidup tertinggi di dunia. Berdasarkan data terbaru, usia harapan hidup penduduk Jepang mencapai rata-rata 83,89 tahun. Bahkan, negara ini memiliki populasi centenarian individu yang berusia 100 tahun ke atas yang terus bertambah setiap tahunnya.

Salah satu wilayah yang paling menonjol dalam hal ini adalah Pulau Okinawa. Pulau di bagian selatan Jepang ini dikenal sebagai “Pulau Umur Panjang” karena memiliki jumlah centenarian terbanyak di dunia. Fenomena ini menarik perhatian dunia dan memicu berbagai penelitian untuk memahami gaya hidup masyarakat Okinawa yang membuat mereka bisa hidup lebih lama dengan kualitas hidup yang tetap terjaga.

Berikut adalah enam kebiasaan utama masyarakat Jepang, khususnya di Okinawa, yang diyakini berperan penting dalam mendukung umur panjang mereka.

Memiliki Sikap Positif dan Tujuan Hidup yang Jelas

Salah satu faktor utama yang ditemukan di antara para centenarian Jepang adalah sikap hidup yang positif. Mereka dikenal sebagai individu yang optimistis, senang bersosialisasi, dan menjalani hidup dengan riang.

Masyarakat Okinawa memiliki filosofi hidup yang disebut ikigai, yang berarti "alasan untuk hidup" atau "tujuan hidup." Ikigai ini menjadi semacam motivasi harian yang membuat mereka semangat menjalani hidup, termasuk di usia lanjut.

“Setiap orang memiliki ikigai yang unik. Bahkan seorang pria berusia 102 tahun mengatakan bahwa ikigainya adalah merawat dua ekor banteng yang ia pelihara setiap hari,” jelas seorang peneliti.

Tidak Mengenal Pensiun, Tetap Aktif di Usia Senja

Berbeda dengan banyak budaya lain yang mengenal pensiun sebagai akhir dari masa kerja, masyarakat Okinawa tidak memiliki konsep formal tentang pensiun. Mereka akan terus melakukan aktivitas sehari-hari, seperti bertani atau membuat kerajinan tangan, selama tubuh mereka masih memungkinkan.

Dengan tetap aktif secara fisik dan mental, mereka merasa lebih berdaya dan memiliki kepuasan hidup yang tinggi. Aktivitas ini terbukti mengurangi kebutuhan akan perawatan medis dan memperlambat proses penuaan.

 Terhubung dalam Komunitas Sosial ‘Moai’

Salah satu aspek sosial yang unik dari budaya Okinawa adalah keberadaan kelompok persahabatan yang disebut moai. Kelompok ini terdiri dari sekelompok teman yang saling mendukung secara emosional dan finansial sepanjang hidup mereka.

Dalam kelompok moai, para wanita sering berkumpul untuk berbincang ringan sambil menikmati teh hijau dan makanan sehat. Kehidupan sosial yang kuat ini menciptakan lingkungan yang penuh kasih, aman, dan saling peduli.

“Hubungan sosial yang erat membuat mereka merasa tidak pernah sendiri. Ini adalah pilar penting dalam menjaga kesehatan mental dan fisik mereka,” ungkap salah satu peneliti yang mempelajari komunitas Okinawa.

Mengelola Stres dengan Baik

Stres adalah faktor risiko utama untuk berbagai penyakit kronis, namun masyarakat Okinawa diketahui memiliki ketahanan terhadap stres yang luar biasa. Sebagian besar dari mereka memiliki kepribadian yang tenang, santai, dan tidak mudah cemas.

Penelitian terbaru bahkan menemukan bahwa penduduk Okinawa memiliki persentase yang lebih tinggi dari gen FOXO3A, yang berperan dalam meningkatkan ketahanan tubuh terhadap stres dan memperlambat proses penuaan.

Menjaga Spiritualitas dan Koneksi dengan Leluhur

Spiritualitas juga memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat Okinawa. Setiap tahun, mereka secara rutin mengunjungi makam leluhur dan berbicara kepada mereka layaknya masih hidup. Ritual ini menjaga koneksi emosional antar generasi dan memperkuat nilai-nilai keluarga.

Selain itu, mereka memiliki kepercayaan terhadap energi spiritual yang ada dalam alam sekitar, termasuk hutan suci yang dijadikan tempat meditasi dan berdoa, terutama oleh para wanita.

Lingkungan spiritual ini memberi ketenangan batin dan mendukung keseimbangan mental yang sehat.

Pola Makan Sehat dan Filosofi ‘Hara Hachi Bu’

Masyarakat Jepang, khususnya di Okinawa, sangat memperhatikan pola makan mereka. Mereka menjalani prinsip makan yang dikenal sebagai hara hachi bu, yaitu berhenti makan saat merasa 80% kenyang. Filosofi ini membantu mencegah makan berlebihan dan menjaga keseimbangan kalori tubuh.

Sebagian besar asupan makanan mereka terdiri dari bahan nabati seperti sayur, buah, kacang-kacangan, dan umbi-umbian, terutama ubi jalar ungu, yang dikenal memiliki indeks glikemik rendah serta kandungan antioksidan tinggi.

Mereka juga sangat membatasi konsumsi daging merah, alkohol, dan rokok. Aktivitas fisik harian mereka pun terjaga secara alami melalui kegiatan berkebun, berjalan kaki, dan pekerjaan rumah tangga.

“Kami menganggap tubuh seperti kuil, maka harus dijaga dari dalam,” demikian prinsip yang dipegang oleh banyak warga Okinawa.

Gaya Hidup yang Bisa Ditiru

Dengan kombinasi dari pola makan sehat, gaya hidup aktif, ikatan sosial yang kuat, dan pemahaman spiritual, tidak heran jika masyarakat Jepang terutama di Okinawa dapat menikmati usia panjang yang berkualitas.

Bagi masyarakat Indonesia yang ingin hidup sehat hingga usia lanjut, mengadopsi beberapa kebiasaan di atas bisa menjadi langkah awal. Kuncinya adalah menjaga keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan lingkungan sosial.

Panjang umur bukanlah kebetulan, melainkan hasil dari pilihan hidup yang dijalani dengan konsisten.

Terkini