Harga BBM Pertamina Selasa, 3 Juni 2025: Daerah dengan Harga Termurah

Selasa, 03 Juni 2025 | 08:20:21 WIB
Harga BBM Pertamina Selasa, 3 Juni 2025: Daerah dengan Harga Termurah

JAKARTA — Masyarakat di seluruh Indonesia perlu mengetahui update terbaru harga bahan bakar minyak (BBM) Pertamina per hari Selasa, 3 Juni 2025, jelang aktivitas sehari-hari. Penyesuaian harga BBM ini dilakukan menyusul implementasi Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang berlaku sejak 1 Juni 2025, menggantikan keputusan sebelumnya Nomor 62 K/12/MEM/2020.

Kebijakan tersebut mengatur penyesuaian harga untuk beberapa jenis BBM nonsubsidi, khususnya produk Pertamax, Pertamax Turbo, Pertamax Green 95, Dexlite, dan Pertamina Dex. Harga ini bervariasi tergantung wilayah dan zonasi khusus seperti Free Trade Zone (FTZ). Sedangkan untuk BBM subsidi seperti Pertalite dan Biosolar, pemerintah tetap menetapkan harga stabil.

Harga BBM Subsidi Tetap, Nonsubsidi Ada Penyesuaian

Menurut pihak Pertamina, harga Pertalite tetap dipatok Rp10.000 per liter, sementara harga Biosolar subsidi tidak berubah dan masih dibanderol Rp6.800 per liter. Hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya menjaga daya beli masyarakat dan kestabilan sosial ekonomi.

Sementara itu, untuk BBM nonsubsidi, harga terbaru sudah mulai berlaku sejak 1 Juni 2025, dengan rentang harga yang berbeda di tiap provinsi dan kawasan. Penyesuaian ini diharapkan dapat menyesuaikan dengan dinamika pasar dan biaya produksi, tanpa memberatkan konsumen.

Harga BBM Pertamina Terbaru per Wilayah

Berikut adalah daftar lengkap harga BBM nonsubsidi Pertamina yang berlaku mulai Selasa, 3 Juni 2025 di beberapa wilayah di Indonesia:

Aceh

Pertamax: Rp12.400

Pertamax Turbo: Rp13.350

Dexlite: Rp13.020

Pertamina Dex: Rp13.500

Free Trade Zone Sabang

Pertamax: Rp11.400

Dexlite: Rp11.920

Sumatera Utara, Jambi, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung

Pertamax: Rp12.400

Pertamax Turbo: Rp13.350

Dexlite: Rp13.020

Pertamina Dex: Rp13.500

Free Trade Zone Batam

Pertamax: Rp11.600

Pertamax Turbo: Rp12.350

Dexlite: Rp12.080

Pertamina Dex: Rp12.550

Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Bengkulu

Pertamax: Rp12.700

Pertamax Turbo: Rp13.600

Dexlite: Rp13.290

Pertamina Dex: Rp13.800

DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur

Pertamax: Rp12.100

Pertamax Turbo: Rp13.050

Pertamax Green 95: Rp12.800 (kecuali DI Yogyakarta)

Dexlite: Rp12.740

Pertamina Dex: Rp13.200

Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur

Pertamax: Rp12.100

Pertamax Turbo: Rp13.050

Dexlite: Rp12.740

Pertamina Dex: Rp13.200

Bio Solar Nonsubsidi: Rp12.640 (khusus Nusa Tenggara Timur)

Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara

Pertamax: Rp12.400

Pertamax Turbo: Rp13.350

Dexlite: Rp13.020

Pertamina Dex: Rp13.500

Kalimantan Selatan

Pertamax: Rp12.700

Pertamax Turbo: Rp13.600

Dexlite: Rp13.290

Pertamina Dex: Rp13.800

Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat

Pertamax: Rp12.400

Pertamax Turbo: Rp13.350

Dexlite: Rp13.020

Pertamina Dex: Rp13.500

Maluku dan Maluku Utara

Pertamax: Rp12.400

Dexlite: Rp13.020

Papua, Papua Barat, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Tengah, Papua Barat Daya

Pertamax: Rp12.400

Pertamax Turbo: Rp13.350 (hanya Papua)

Dexlite: Rp13.020

Pertamina Dex: Rp13.500 (hanya Papua dan Papua Barat Daya)

Harga Termurah di Wilayah Free Trade Zone

Dari daftar harga tersebut, wilayah Free Trade Zone (FTZ) seperti Sabang dan Batam tercatat sebagai daerah dengan harga BBM nonsubsidi termurah. Contohnya, Pertamax di Sabang hanya Rp11.400 per liter dan di Batam Rp11.600 per liter, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata harga di pulau Jawa atau daerah lain.

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan FTZ memberikan kemudahan distribusi dan penyesuaian harga yang lebih kompetitif, demi mendukung kegiatan ekonomi di wilayah perbatasan dan perdagangan bebas.

Efek Kebijakan ESDM terhadap Harga BBM

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui kebijakan penyesuaian harga ini bertujuan untuk mengatur keseimbangan antara kebutuhan energi nasional dan stabilitas harga yang berkeadilan. Penyesuaian juga merupakan respons atas dinamika biaya produksi dan distribusi BBM, serta perkembangan harga minyak dunia.

Penyesuaian harga yang dilakukan Pertamina mengikuti arahan Menteri ESDM sebagaimana tercantum dalam Keputusan Menteri Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022 yang mengubah keputusan sebelumnya. Hal ini menjadi dasar legal dan teknis bagi operator BBM untuk menyesuaikan harga secara berkala sesuai kondisi pasar.

Pentingnya Memantau Harga BBM

Dengan fluktuasi harga BBM di tiap wilayah dan jenis produk, masyarakat dihimbau untuk selalu memperhatikan harga yang berlaku agar dapat mengatur kebutuhan bahan bakar sesuai anggaran. Informasi harga ini juga penting untuk para pelaku usaha transportasi dan logistik yang sangat bergantung pada BBM dalam operasional sehari-hari.

Pengguna BBM nonsubsidi seperti Pertamax dan Pertamax Turbo perlu menyesuaikan anggaran terutama ketika harga di wilayah mereka mengalami perubahan. Sementara pengguna BBM subsidi tetap mendapatkan harga stabil sehingga dapat menjaga daya beli masyarakat kalangan menengah ke bawah.

Harga BBM Pertamina jenis nonsubsidi telah mengalami penyesuaian yang berlaku di seluruh provinsi di Indonesia, sesuai keputusan terbaru Kementerian ESDM. Meskipun harga subsidi seperti Pertalite dan Biosolar tetap stabil, masyarakat perlu mengetahui harga terbaru untuk produk nonsubsidi agar dapat mengelola kebutuhan bahan bakar secara efektif.

Wilayah Free Trade Zone tetap menjadi lokasi dengan harga BBM nonsubsidi paling terjangkau, sedangkan di daerah lain harga bervariasi mengikuti kebijakan zonasi dan biaya distribusi.

Pemahaman akan harga BBM terkini penting bagi masyarakat luas untuk merencanakan pengeluaran harian dan mendukung kelancaran aktivitas ekonomi, sekaligus sebagai cerminan kebijakan energi nasional yang adaptif dan responsif.

Terkini