Dokter Jelaskan BEFAST Agar Stroke Tertangani Cepat

Jumat, 22 Agustus 2025 | 11:21:17 WIB
Dokter Jelaskan BEFAST Agar Stroke Tertangani Cepat

JAKARTA - Stroke adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu akibat penyumbatan atau pecahnya pembuluh darah. Gangguan ini bisa memengaruhi banyak organ tubuh dan berpotensi menyebabkan kecacatan permanen atau kematian jika tidak ditangani tepat waktu. Penanganan yang cepat menjadi faktor penting dalam menentukan seberapa besar pemulihan pasien setelah stroke terjadi.

Dokter spesialis saraf dari RS Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono, dr. Beny Rilianto, Sp.N, Subsp.NIOO(K), M.Epid, FINA, menekankan pentingnya mengenali tanda-tanda stroke secara cepat melalui panduan BEFAST. “BEFAST merupakan indikator penting yang perlu diidentifikasi secepatnya ketika seseorang mengalami stroke agar penanganan bisa dilakukan tepat waktu,” ujarnya.

Apa Itu BEFAST?

BEFAST adalah akronim dari Balance, Eyes, Face, Arms, Speech, dan Time. Setiap huruf mewakili gejala utama yang muncul saat stroke. Mengenali tanda-tanda ini sejak dini dapat meningkatkan peluang pasien untuk ditangani pada masa emasnya atau golden period. Pengetahuan tentang BEFAST sangat penting bagi masyarakat, terutama keluarga pasien atau orang-orang terdekat, agar dapat merespons dengan cepat.

Balance: Gangguan Keseimbangan

Huruf B merujuk pada Balance atau keseimbangan. Gangguan keseimbangan yang muncul secara tiba-tiba menjadi salah satu indikator awal stroke. “Ketika ada gangguan keseimbangan secara mendadak, ini harus diwaspadai sebagai gejala stroke,” jelas dokter Beny.

Gangguan ini bisa terlihat saat penderita sulit berdiri tegak atau berjalan tanpa terguncang. Mengabaikan tanda ini berisiko memperlambat penanganan, sehingga kerusakan otak bisa bertambah dan organ tubuh lainnya ikut terpengaruh.

Eyes: Gangguan Penglihatan

Huruf kedua, E, adalah Eyes atau mata. Stroke dapat menimbulkan gangguan penglihatan, baik berupa kehilangan penglihatan sepenuhnya atau penglihatan buram secara mendadak. Gangguan ini muncul karena otak tidak menerima suplai darah yang cukup, sehingga fungsi penglihatan terganggu.

Face: Wajah Tidak Simetris

Huruf F mewakili Face. Tanda ini terlihat ketika wajah penderita tampak tidak simetris. Biasanya jelas terlihat ketika diminta tersenyum; bibir cenderung condong ke satu sisi. Kondisi ini menjadi tanda visual yang mudah dikenali oleh keluarga dan orang terdekat.

Arms: Kelemahan Anggota Tubuh

Huruf A adalah Arms. Pada stroke, salah satu sisi tubuh bisa mengalami kelemahan mendadak. Tangan atau lengan dapat tidak bisa digerakkan, sementara sisi tubuh lainnya tetap normal. Dokter Beny menambahkan, “Kalau wajahnya lemas di sisi kanan, dan tangan kanannya juga lemas, itu semakin mengarahkan bahwa ini kemungkinan serangan stroke.”

Kelemahan anggota tubuh mendadak merupakan tanda penting karena menunjukkan gangguan fungsi saraf motorik akibat suplai darah yang berkurang ke otak.

Speech: Gangguan Bicara

Huruf S merujuk pada Speech. Kemampuan bicara penderita stroke bisa menurun, menjadi tidak jelas, atau bahkan tidak bisa dimengerti sama sekali. Hal ini terjadi karena otak tidak bekerja optimal akibat kekurangan oksigen. Gangguan bicara menjadi salah satu gejala paling mudah dikenali dan sering menjadi alarm bagi keluarga atau orang terdekat.

Time: Tindakan Cepat Sangat Penting

Huruf terakhir, T, adalah Time. Setelah tanda-tanda sebelumnya muncul, pertolongan harus segera diberikan. Stroke memiliki golden period, yaitu waktu kritis untuk memberikan terapi khusus paling efektif. “Golden period itu sekitar 4,5 jam setelah tanda-tanda ditemukan,” jelas dokter Beny.

Penanganan cepat dapat meminimalkan kerusakan otak dan meningkatkan peluang pemulihan. Penting bagi pasien untuk dirujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki kemampuan CT Scan kepala agar diagnosis dan terapi bisa dilakukan lebih akurat dan tepat waktu.

Prevalensi Stroke di Indonesia

Data dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) 2020 menunjukkan stroke sebagai penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 melaporkan prevalensi stroke mencapai 8,3 per 1000 penduduk. Angka ini menunjukkan bahwa stroke merupakan masalah kesehatan serius yang membutuhkan kesadaran masyarakat dan penanganan tepat waktu.

Pentingnya BEFAST

Masyarakat diimbau memahami BEFAST sebagai panduan cepat untuk mengenali stroke. Dengan mengetahui tanda-tanda Balance, Eyes, Face, Arms, dan Speech, serta segera mengambil tindakan Time, peluang pasien untuk ditangani pada masa emasnya meningkat.

Dokter Beny menegaskan, mengenali BEFAST sejak dini dapat menyelamatkan nyawa dan mengurangi komplikasi akibat stroke. Tindakan cepat, termasuk membawa penderita ke rumah sakit terdekat, menjadi faktor penting dalam pemulihan pasien.

Stroke bukan hanya masalah medis pasien, tetapi juga masalah keluarga dan masyarakat. Edukasi BEFAST harus terus disebarluaskan agar penanganan dini dapat dilakukan. Dengan mengenali tanda-tanda secara cepat dan memanfaatkan golden period, risiko komplikasi dapat diminimalkan dan peluang pemulihan meningkat.

Terkini

Blibli Payday Hadir Bawa Belanja Lebih Seru

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:45:53 WIB

Strategi Pantau IHSG dan Saham Potensial Hari Ini

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:51:34 WIB

BTN Usul Penyesuaian Suku Bunga KPR Bersubsidi

Jumat, 22 Agustus 2025 | 15:55:04 WIB

Cara Ampuh Aman dari Pinjaman Online

Jumat, 22 Agustus 2025 | 16:00:12 WIB

Belanja Online Aman Dengan 10 Cara Lindungi Data

Jumat, 22 Agustus 2025 | 16:03:45 WIB