KAI Logistik Dorong Efisiensi Lewat Armada Baru

Kamis, 31 Juli 2025 | 11:56:46 WIB
KAI Logistik Dorong Efisiensi Lewat Armada Baru

JAKARTA - Transformasi besar dalam sektor logistik nasional kembali dihadirkan oleh PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik). Dalam langkah strategis untuk menjawab kebutuhan distribusi barang yang semakin tinggi, perusahaan menambah kekuatan armadanya dengan mendistribusikan 270 unit gerbong datar (GD) ke wilayah Sumatera. Inisiatif ini tak hanya menjadi bagian dari penguatan infrastruktur logistik, tetapi juga menandai komitmen KAI Logistik dalam mendukung sistem angkutan berbasis rel yang efisien dan berkelanjutan.

Langkah pengiriman gerbong datar tersebut merupakan salah satu proyek penting dari layanan Project Logistics di bawah lini bisnis KALOG Pro. Mulai 6 Juli 2025, KAI Logistik telah memulai pengiriman tahap awal sebanyak 60 unit gerbong. Setiap gerbong memiliki bobot sekitar 15 ton, sehingga total beban pengangkutan tahap awal ini mencapai 4.050 ton. Proses distribusi berlangsung selama 12 hari, dan menjadi awal dari kerja sama jangka panjang yang menargetkan pengiriman total 1.125 unit gerbong datar secara bertahap selama satu tahun penuh.

Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta, menjelaskan bahwa seluruh pengiriman ini direncanakan akan selesai pada akhir Juli 2026. “Pengiriman tahap awal ini berlangsung selama 12 hari dan menjadi bagian dari kerja sama jangka panjang untuk pengiriman total 1.125 gerbong datar yang akan dilakukan secara bertahap selama satu tahun ke depan. Distribusi penuh ditargetkan selesai pada akhir Juli 2026,” terangnya.

Gerbong datar yang dikirimkan ini merupakan produk PT INKA yang telah dirancang secara khusus untuk mengangkut barang muatan berat dan berdimensi besar. Jenis muatan yang bisa ditampung di antaranya adalah kontainer 20 hingga 40 kaki, peralatan industri, hingga material konstruksi seperti baja dan balok beton. Dengan begitu, armada baru ini diharapkan mampu meningkatkan volume distribusi komoditas secara signifikan, terutama di wilayah yang selama ini mengandalkan moda angkut darat.

Rangkaian distribusi gerbong dimulai dari pabrik PT INKA yang terletak di Banyuwangi dan berakhir di Divre III KAI Palembang. Jalur distribusi melibatkan berbagai titik transit penting, termasuk Pelabuhan Merak dan Bakauheni. Pengiriman dilakukan menggunakan kombinasi moda angkutan truk trailer dan kapal penyeberangan. Dalam pelaksanaannya, digunakan pula alat berat seperti crane dan forklift untuk memastikan proses bongkar muat berlangsung efisien, cepat, dan aman.

Walau proses distribusi ini cukup kompleks dari sisi teknis dan logistik, KAI Logistik tetap menempatkan aspek keselamatan dan efisiensi sebagai prioritas utama. Setiap tahapan dikawal ketat, dimulai dari inspeksi bersama (joint inspection), verifikasi muatan, hingga pemantauan posisi armada yang dilakukan secara berkala oleh personel khusus di lapangan.

Riyanta juga menegaskan, “Kami percaya bahwa proyek ini akan menjadi pendorong tercapainya target logistik jangka panjang KAI Group di Sumatera Selatan, yang merupakan simpul strategis angkutan berbasis kereta api, khususnya untuk komoditas batu bara. Penambahan armada gerbong datar ini ditargetkan mampu mengakomodasi proyeksi kebutuhan angkutan hingga 20 juta ton per tahun.”

Pernyataan tersebut menggarisbawahi pentingnya strategi KAI Logistik dalam menjadikan Sumatera sebagai poros distribusi berbasis rel yang mampu menunjang kelancaran pasok nasional. Dalam jangka panjang, langkah ini tidak hanya bertujuan memenuhi permintaan saat ini, tetapi juga mengantisipasi kebutuhan logistik masa depan yang kian kompleks dan dinamis.

Moda angkutan berbasis kereta api memang memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan moda darat seperti truk. Dari sisi efisiensi, kereta api mampu mengangkut beban lebih besar dalam satu kali perjalanan, memiliki ketepatan waktu lebih tinggi, serta lebih rendah dalam risiko kecelakaan dan gangguan operasional. Tak hanya itu, moda ini juga lebih ramah lingkungan karena mengurangi emisi karbon yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor berbahan bakar fosil.

Dalam skala nasional, penguatan sistem logistik berbasis rel yang dilakukan KAI Logistik juga mendukung tujuan pemerintah untuk mendorong pergeseran moda transportasi logistik dari jalan raya ke jalur rel. Langkah ini menjadi bagian penting dalam pembangunan sistem logistik nasional yang lebih efisien, hemat energi, dan ramah lingkungan.

Riyanta menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya mengembangkan layanan angkutan proyek berskala besar dengan dukungan standar operasional tinggi dan teknologi terkini. “Ke depan, KAI Logistik berkomitmen untuk terus mengembangkan layanan angkutan proyek berskala besar dengan standar operasional yang tinggi dan dukungan teknologi terkini. Kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari lingkungan KAI Group maupun mitra eksternal, menjadi fondasi penting dalam mempercepat transformasi logistik nasional menuju sistem yang terintegrasi, efisien, dan kompetitif di pasar global,” tutupnya.

Dari langkah strategis ini, dapat dilihat bahwa keberhasilan pengiriman gerbong datar bukan semata-mata tentang jumlah armada yang bertambah. Lebih dari itu, ini adalah bentuk keseriusan KAI Logistik dalam membangun fondasi masa depan logistik Indonesia yang tidak hanya tangguh, tetapi juga mampu beradaptasi dengan kebutuhan zaman. Dengan membangun keunggulan kompetitif berbasis rel, KAI Logistik terus menegaskan perannya sebagai tulang punggung distribusi barang yang andal dan berkelanjutan bagi negeri.

Terkini

75 Persen Perusahaan Asuransi Sudah Penuhi Modal

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:21:27 WIB

Rekomendasi Saham Positif Saat IHSG Sideways

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:25:19 WIB

Bank Digital Terlindungi LPS, Simpanan Aman Terjaga

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:28:40 WIB

Kenaikan Harga Minyak Dipicu Faktor Global

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:36:58 WIB

Sayuran Segar Murah Langsung dari Petani

Kamis, 07 Agustus 2025 | 15:47:23 WIB